Kongres Pemuda Indonesia I Kongres Pemuda Indonesia II

114 ada bersatu. Untuk mewujudkan keinginan tersebut diadakan Kongres Pemuda Indonesia.

1. Kongres Pemuda Indonesia I

Pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 di Jakarta diadakan rapat besar. Rapat tersebut dinamakan “Kerapatan Besar Pemuda-Pemuda Indonesia ”. Selanjutnya rapat ini dicatat sebagai Kongres Pemuda Indonesia I, yang bersifat nasional. Rapat ini diikuti oleh pemuda-pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berasal dari organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumateranan, Jong Celebes, Jong Bataks, Jong Ambon dll. Saat itu yang memimpin rapat adalah Muhammad Tabrani. Tujuan dari kongres ini adalah untuk menanamkan semangat kerjasama antara perkumpulan pemuda di Indonesia sebagai dasar persatuan dan kesatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. Kongres ini belum berhasil mendirikan organisasi yang mempersatukan semua organisasi. Meskipun demikian para pemuda dan pelajar tidak putus asa. Mereka tetap berusaha untuk mendirikan sebuah organisasi yang dapat mempersatukan mereka. Dalam kongres ini dihasilkan keputusan :  Mempersiapkan Kongres Pemuda II  Mengusulkan agar semua perkumpulan pemuda bersatu dalam satu organisasi pemuda Indonesia.

2. Kongres Pemuda Indonesia II

Pemuda Indonesia ingin bersatu agar lebih kuat. Pada bulan juni 1928 mereka membentuk suatu panitia. Ketuanya adalah Sugondo Joyopuspito. Tugasnya menyiapkan Kongres Pemuda II. Sugondo Joyopuspito dibantu oleh Joko Masaid alias Tirtodiningrat, Moh.Yamin dan Amir Syarifudin. Kongres Pemuda II dimulai dari tanggal 27-28 oktober 1928. selama kongres diadakn 3 kali rapat. Rapat pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongelingen Bond Gedung Pemuda Katolik di lapangan Bantang Semarang. Rapat kedua bertempat di Gedung Oost Java Bioscoop sekarang Jalan Medan Merdeka Utara 115 no.14. Rapat ketiga di Gedung Indonesch Clubhuis di Jalan Kramat Raya no.106 sekarang disebut gedung sumpah pemuda. Kongres ini merupakan inisiatif Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI. Tujuan kongres ini adalah untuk mempersatukan semua perkumpulan- perkumpulan pemuda Indonesia dalam suatu badan gabungan. Kongres pemuda II dihadiri oleh lebih kurang 750 orang utusan dari berbagai organisasi pemuda. Kongres berjalan penuh persatuan nasional pemuda Indonesia. Dalam kongres ini Muhammad Yamin, SH mengusulkan Bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Tahun 1928, alam politik Indonesia telah dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga rasa telah menemukan diri sendiri, rasa memiliki citi-cita tinggi, yaitu Indonesia merdeka telah mewarnai hati rakyat Indonesia yang terjajah. Segala rasa tersebut akhirnya dituangkan dalam Ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Ikrar ini merupakan hasil keputusan Kongres Pemuda Indonesia II, yang diselenggarakan tanggal 27-28 oktober 1928. Isi sumpah pemuda adalah sebagai berikut:  Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.  Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia  Kami putra dan putri Indonesia menjujung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia Dalam kongres kedua ini diperkenalkan lagu Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman dan Bendera Pusaka Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda ini merupakan puncak dari pergerakan nasional. Oleh karena itu, setiap tanggal 28 Oktober dinyatakan sebagai hari Sumpah Pemuda dan diperingati oleh segenap bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

3. Keutuhan NKRI 1. Hakikat NKRI