16
IV. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 1. Pengertian Ideologi terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal BPP4, 1995.
Pandangan hidup bangsa yang mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap dan nilai instrumental yang dinamis Kansil, 2000
Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ideologi terbuka merupakan bentuk ideologi yang menjadi pandangan hidup bangsa
dan memiliki nilai dasar serta nilai instrumentan yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
Dengan demikian dalam ideologi terbuka terdapat: 1. Nilai-nilai dasar
Yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila yang terdapat pada kelima silanya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal, sehingga dalam nilai dasar
tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai-nilai tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945, sehingga Pembukaan UUD 1945
merupakan norma dasar yang merupakan tertib hukum tertinggi dan sebagai sumber hukum positif. Dalam pembukaan negara, Pembukaan UUD 1945 memiliki
kedudukan sebagai “Staatsfundamentalnorm” atau pokok kaidah negara yang fundamental yang terletak pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar inilah yang
bersifat tetap, tidak dapat berubah ataupun diubah. Pembukaan UUD 1945 terletak pada kelangsungan hidup negara, sehingga mengubah Pembukaan UUD 1945
sama halnya dengan pembubaran negara. Oleh karena itu, meskipun pasal-pasal dalam UUD 1945 selalu mengalami perubahan dan amandemen, tetapi Pembukaan
UUD 1945 tetap dipertahankan. Nilai-nilai dasar tersebut kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal
UUD 1945
yang didalamnya
terkandung lembaga-lembaga
penyelenggara negara, hubungan antar penyelenggara negara beserta tugas dan wewenangnya.
17
2. Nilai Instrumental Nilai ini merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar dalam rangka penyesuaian dalam pelaksanaan nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Nilai ini berlaku untuk kurun waktu dan kondisi tertentu. Sifatnya sudah lebih bersifat kontekstual, bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Nilai instrumental
tampil dalam bentuk kebijakan, strategi, organisasi, sistem rencana, program. Contohnya : Undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, GBHN.
3. Nilai Praksis Adalah penjabaran nilai instrumental yang sifatnya nyatakonkret dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai instrumental ini sifatnya sangat dinamis pada tempat dan situasi tertentu. Dengan
pengamatan praksis inilah maka akan nampak apakah penjabaran nilai-nilai dasar ideologi Pancasila sesuai atau tidak dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dinamika masyarakat. Contoh nilai praksis : demokrasi, toleransi, kerjasama, saling menghargai dan lain-lain.
2. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Terbuka