Masa Berlakunya UUD 1945 Sifat UUD 1945

28 menghendaki Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Presiden RIS Soekarno kembali memproklamasikan pembentukan NKRI dan dengan sendirinya bubarlah negara RIS. Pada saat itu juga, Konstitusi RIS diubah menjadi UUDS 1950 yang berlaku di seluruh wilayah NKRI. Berdasarkan UUDS 1950 dibentuklah Konstituante yang bertugas membuat UUD yang bersifat tetap. Konstituante terbagi menjadi dua kelompok. Golongan mayoritas menginginkan kembali ke UUD 1945, akan tetapi karena tidak memenuhi ketentuan suara sekurang-kurangnya dua pertiga seperti dikehendaki UUDS 1950, maka gagallah Konstituante untuk membuat UUD yang tetap. Kegagalan Konstituante menimbulkan keadaan yang sangat gawat yang mengancam keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara. Dalam situasi seperti itu, demi keselamatan negara dan bangsa Indonesia serta dengan dukungan sebagian besar rakyat dan ABRI, Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan Dekrit Presiden yang menyatakan kembali ke UUD 1945. Berdasarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, UUD 1945 berkedudukan sebagai undang-undang dasar yang bersifat definitif bagi NKRI. Pada prinsipnya, UUD 1945 dimaksudkan untuk dipakai sepanjang masa kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, UUD 1945 mempunyai kedudukan yang bersifat tetap sepanjang masa. Berdasarkan penjelasan umum No. III, kedudukan UUD 1945 adalah sebagai cita-cita hukum negara RI.

7. Masa Berlakunya UUD 1945

UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dinyatakan berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian pada tanggal 27 Desember 1949 berubahlah status negara kesatuan yang diproklamasikan menjadi negara serikat Republik Indonesia Serikat, di sini NKRI menjadi salah satu negara bagian dari RIS. Pada masa RIS, UUD 1945 menjadi turun derajatnya dan berkurang wilayah berlakunya, karena UUD 1945 hanya berlaku di negara bagian RI, sedangkan di seluruh negara RIS berlaku Konstitusi RIS 1949. 29 Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi NKRI dan dinyatakan berlakunya UUDS 1950 di seluruh wilayah Indonesia, sehingga ”hilanglah” UUD 1945 dari arena politik ketatanegaraan Indonesia. Akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 dengan sebuah Dekrit presiden, UUD 1945 dinyatakan berlaku kembali bagi seluruh tumpah darah dan bangsa Indonesia dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950. Dari uraian di atas, dapat dirinci masa berlakunya UUD 1945 sebagai berikut: 1. Berlaku selama masa Republik Pertama : dari tanggal 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 2. Berlaku selama masa Republik Kedua RIS sebagai UUD negara Bagian RIS : dari tanggal 27 Desember – 17 Agustus 1950 3. Berlaku selama masa Republik Ketiga 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, UUD 11945 tidak berlaku lagi. 4. Berlaku selama masa Republik Keempat : dari 5 Juli 1959 sampai sekarang. Berdasarkan uraian di atas dapat terlihat bahwa sejak Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia telah pernah memiliki tiga macam konstitusi berikut ini: 1. UUD 1945 yang dimuat dalam Berita RI tahun II 1946 Nomor 7 2. Konstitusi RIS yang diundangkan dalam Lembaran Negara Nomor 3 Tahun 1950 UUDS yang diundangkan dalam Lembaran Negara Nomor 56 Tahun 1950

8. Sifat UUD 1945

Pada dasarnya, UUD 1945 memiliki sifat-sifat yaitu sebagai berikut: 1. Flexibel Sifat fleksibel dari UUD 1945 memiliki arti: - Supel dan elastis, artinya UUD 1945 tidak pernah ketinggalan zaman, kapan saja selalu berlaku selalu maju - Luwes, artinya UUD 1945 berlaku dimana saja - Tidak rigid tidak kaku, artinya UUD 1945 dapat diikuti oleh siapa saja yang menjadi penduduk warganegara Indonesia. 2. SingkatRingkas 30 Sifat singkatringkas dari UUD 1945 memiliki arti bahwa UUD 1945 hanya memuat sendi-sendi pokok dari hukum dasar negara dan hanya memuat aturan-aturan pokok saja, hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial, sedangkan hal-hal yang perlu untuk menyelenggarakan aturan-aturan pokok itu cukup diserahkan kepada perundang-undangan lainnya, seperti undang-undang negara, peraturan pemerintah pusat, peraturan pemerintah daerah, dan sebagainya yang lebih mudah membuat dan mengubahnya. 3. Menekankan perlunya semangat, yaitu semangat dari para pemimpin pemerintahan dan semangat para penyelenggara negara. Dengan semangat yang baik, maka pelaksanaan dari aturan-aturan pokok yang tertera dalam Uud 1945 akan baik dan sesuai dengan maksud ketentuannya.

9. Fungsi UUD 1945