a. Sengketa Internasional Materi 1. Norma Yang Berlaku Dalam Masyarakat

44 c. Asas kepentingan umum Asas ini didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan dalam hubungan antarbangsa internasional. Oleh sebab itu, antara satu negara dengan negara lain perlu ada hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk hukum internasional. Walaupun demikian, kerapkali masih terdapat masalah dan pertikaian- pertikaian yang perlu dipecahkan.

5. a. Sengketa Internasional

Meskipun hubungan antarnegara telah diatur dalam hukum atau perjanjian internasional dalam pergaulan dunia ternyata masih terdapat sengketa internasional. Persengketaan tersebut bisa jadi karena kesalahpahaman tentang suatu hal, atau salah satu pihak secara sengaja melanggar hakkepentingan negara lain, atau bisa juga karena dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal. Berbagai pelanggaran terhadap hukum atau perjanjian internasioanl dapat menyebabkan timbulnya sengketa internasional. Berikut ini beberapa contoh sebab- sebab timbulnya sengketa internasional. 1. Segi Politis adanya pakta pertahanan atau pakta perdamaian Pasca perang dunia kedua 1945 muncul dua blok kekuatan besar, yaitu Blok Barat yang membentuk pakta pertahanan NATO di bawah pimpinan Amerika dan Blok Timur yang membentuk organisasi pertahanan Pakta Warsawa dipimpin Uni Soviet. Kedua blok tersebut saling berebut pengaruh di bidang ideologi dan ekonomi serta saling berlomba memperkuat persenjataan. Akibatnya sering terjadi konflik sengketa di berbagai negara, misalnya krisis Kuba, Perang Korea yang berakibat terbaginya Korea menjadi Korea Utara didukung blok Timur dan Korea Selatan didukung Blok Barat, Perang Kamboja, Perang Vietnam, dan sebagainya. 2. Segi batas wilayah laut teritorial dan batas daratan 45 Suatu negara berbatasan dengan wilayah negara yang lain. Kadang, antarnegara terjadi ketidaksepakatan mengenai batas wilayah masing-masing. Kasus semacam ini dapat kita lihat misalnya pada ketidakjelasan batas laut teritorial antara Indonesia dengan Malaysia tentang pulau Sipadan dan Ligitan di kalimantan. Sengketa tersebut diserahkan ke Mahkamah Internasional, hingga akhirnya pada tahun 2003 sengketa tersebut dimenangkan oleh Malaysia. Demikian juga masalah perbatasan di Kashmir yang hingga kini masinh diperdebatkan antara India dan pakistan. Masalah kepulauan Spratly dan Paracel di laut Cina Selatan sampai sekarang masih diperebutkan oleh Filipina, Malaysia, Thailand, China, dan Vietnam. Setelah runtuhnya kekuasaan Blok Timur yang ditandai dengan dirobohkannya Tembok Berlin pada 1989, Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dunia yang paling hebat. Hal ini cenderung membawa dunia dalam tatanan yang bersifat unipolar, artinya, AS bertindak sebagai satu-satunya kekuatan yang mengendalikan

b. Peranan Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional

Mahkamah Internasional adalah salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag Belanda. Para anggotanya terdiri atas ahli hukum terkemuka. Hakim Mahkamah Internasional tediri atas 15 hakim yang bertugas selama 9 tahun dan 5 hakim yang dipilih setiap 3 tahun; semuanya dapat dipilih kembali. Pasal 9 Statuta Mahkamah Internasional menyebutkan ”bahwa hakim harus dipilih berdasarkan kemampuan dan mewakili bentuk utama peradaban dan sistem hukum dunia”. Tugasnya antara lain memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan, juga memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-negara anggota PBB yang diserahkan kepada Mahkamah Internasional. Dalam mengadili suatu perkara, Mahkamah Internasional berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional traktat dan kebiasaan internasioanl sebagai sumber hukum. 46 Peran Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan sengketa-sengketa internasional dapat kita lihat dari contoh-contoh berikut ini: a. Runtuhnya Federasi Yugoslavia 1992 melahirkan perang saudara di antara bekas negara anggotanya Kroasia, Slovenia, Serbia dan Bosnia- Herzegovina. Namun, pemerintahan Yugoslavia yang dulu dikuasai oleh Serbia, tidak membiarkan begit saja sehingga terjadi pembersihan etnik ethnic cleansing terutama terhadap etnik Kroasia dan Bosnia. Campur tangan PBB dan NATO memaksa Serbia menghentikan langkah-langkah pembersihan etnik. Para pelaku utama pembersihan etnik ini kemudian diadili sebagai penjahat perang. Mahkamah Internasional sangat aktif mengadili perkara kejahatan perang tersebut atas nama PBB dan hingga sekarang proses tersebut maish terus berlangsung. b. Masalah perbatasan teritorial di pulau Sipadan dan Ligitan Kalimantan antara Indonesia dan Malaysia yang sekian lama tidak berhasil menemukan titik temu akhirnya disepakati dibawa ke Mahkamah Internasional. Setelah melalui perdebatan dan perjuangan panjang, akhirnya pada awal tahun 2003 Mahkamah Internasional memutuskan untuk memenangkan Malaysia sebagai pemilik sah kepulauan tersebut.

C. Rangkuman