Kedudukan UUD 1945 Materi 1. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

27 - Lembaga-lembaga negarapemerintah - Lembaga-lembaga masyarakat - Warga negarapenduduk 2. Undang-undang dasar berisikan norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan- ketentuan dasar 3. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum tertinggi bila dibandingkan dengan peraturan-peraturanperundang-undangan lainnya 4. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber hukum dari semua peraturan perundang-undangan.

6. Kedudukan UUD 1945

Telah kita ketahui UUD 1945 disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Mulai saat itu, pemerintah Indonesia melaksanakan UUD 1945 dalam mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Namun, dalam sejarah pelaksanaan UUD 1945, bangsa dan pemerintah kita mengalami pasang surut dalam perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Liku-liku perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara RI memaksa bangsa Indonesia untuk menerima kenyataan berdirinya negara RIS. Konstitusi RIS yang disusun di negeri Belanda sebagai hasil KMB dinyatakan berlaku pada tanggal 27 Desember di seluruh wilayah RIS. Secara resmi, UUD 1945 tidak pernah dinyatakan tidak berlaku. Namun demikian, dengan berlakunya Konstitusi RIS dengan sendirinya UUD 1945 menjadi tidak berlaku secara nasional, karena tidak mungkin dalam satu negara berlaku lebih dari satu UUD. Semasa RIS, UUD 1945 dijadikan UUD Negara Bagian RI. Negara bagian RI merupakan salah satu dari 16 negara bagian dalam lungkungan RI waktu itu. Walaupun pokok-pokok pikiran tentang negara yang terkandung dalam UUD 1945 tidak sepenuhnya terdapat dalam Konstitusi RIS 1949, namun ketentuan- ketentuan pokok seperti bentuk Republik, kedaulatan rakyat dan Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945, masih terkandung dalam Konstitusi RIS 1949. Negara RIS yang berbentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita rakyat yang diucapkan pada saat Sumpah Pemuda 1928. Rakyat tetap 28 menghendaki Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Presiden RIS Soekarno kembali memproklamasikan pembentukan NKRI dan dengan sendirinya bubarlah negara RIS. Pada saat itu juga, Konstitusi RIS diubah menjadi UUDS 1950 yang berlaku di seluruh wilayah NKRI. Berdasarkan UUDS 1950 dibentuklah Konstituante yang bertugas membuat UUD yang bersifat tetap. Konstituante terbagi menjadi dua kelompok. Golongan mayoritas menginginkan kembali ke UUD 1945, akan tetapi karena tidak memenuhi ketentuan suara sekurang-kurangnya dua pertiga seperti dikehendaki UUDS 1950, maka gagallah Konstituante untuk membuat UUD yang tetap. Kegagalan Konstituante menimbulkan keadaan yang sangat gawat yang mengancam keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara. Dalam situasi seperti itu, demi keselamatan negara dan bangsa Indonesia serta dengan dukungan sebagian besar rakyat dan ABRI, Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan Dekrit Presiden yang menyatakan kembali ke UUD 1945. Berdasarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, UUD 1945 berkedudukan sebagai undang-undang dasar yang bersifat definitif bagi NKRI. Pada prinsipnya, UUD 1945 dimaksudkan untuk dipakai sepanjang masa kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, UUD 1945 mempunyai kedudukan yang bersifat tetap sepanjang masa. Berdasarkan penjelasan umum No. III, kedudukan UUD 1945 adalah sebagai cita-cita hukum negara RI.

7. Masa Berlakunya UUD 1945