43
kehakiman sebagai lembaga pembantu auxiliary institution yaitu Komisi Yudisial KY. UU tentang Komisi Yudisial dibentuk pada tahun 2004 melalui UU No. 22
Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, sedangkan Komisi Yudisial sendiri baru dibentuk pada pertengahan tahun 2005.
4. Hukum dan Peradilan Internasional
Dalam hubungan antarnegara sangat mungkin muncul pertikaian akibat ketidaksepahaman dua atau beberapa negara mengenai suatu hal. Karena itu
dibutuhkan suatu aturan yang disepakati bersama dan dihormati secara internasional oleh negara-negara yang ada di dunia. Dua atau lebih negara dapat
menjalin kesepakatan mengenai maslaah bersama. Kesepakatan semacam ini dibutuhkan agar tercipta ketertiban dunia.
Menurut Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara, antara negara dengan negara. Hukum internasional diberlakukan dalam rangka menjaga hubungan dan
kerja sama antarnegara. Karena itu, hukum tersebut tidak boleh dibuat tanpa memperhatikan kepentingan masing-masing negara. Untuk itu, hukum internasional
harus memperhatikan asas-asas berikut: a. Asas teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang di
wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing internasional sepenuhnya.
b. Asas kebangsaan Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk mengatur warga
negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun berada, tetap berada di bawah jangkauan hukum negara asalnya. Asas ini mempunyai kekuatan
exteritorial. Artinya, hukum suatu negara tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun dia berada di negara lain.
44
c. Asas kepentingan umum Asas ini didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut
dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan dalam hubungan antarbangsa internasional. Oleh sebab itu, antara satu negara dengan
negara lain perlu ada hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk hukum internasional. Walaupun demikian, kerapkali masih terdapat masalah dan pertikaian-
pertikaian yang perlu dipecahkan.
5. a. Sengketa Internasional