yang diperoleh akan memberikan sikap yang menguntungkan bagi dirirnya, keluarga dan masyarakat Adisasmito, 2007.
Pola pengasuhan anak berupa sikap dan perilaku ibu dalam hal kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih sayang.
Kesemuanya itu berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan umum, pengetahuan dan keterampilan tentang
pengasuhan anak yang baik,dan juga pekerjaan ibu Adisasmito, 2007.
2.3.2.2. Status Pekerjaan Orangtua
a. Status Pekerjaan Ibu
Menurut Masri Singarimbun, ada istilah dalam membagi wanita dalam dua kategori, yaitu “pekerja” dan “bukan pekerja”. Dari ketentuan tersebut, pekerjaan
sering didefenisikan sebagai tugas – tugas yang dilakukan oleh laki – laki, sehingga
pekerjaan diluar rumah tangga dianggap bukan suatu pekerjaan. Ibu yang mempunyai kegiatan diluar rumah tangga disebut dengan wanita pekerja.
Selain bekerja diluar rumah, wanita tidak terlepas dari kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Dalam hal ini dituntut tanggungjawabnya kepada suami, anak dan
anggota keluarga lainnya. Gambaran tersebut menunjukkan betapa pentingnya fungsi seorang ibu dalam membina keluarga khususnya memelihara anak, sehingga seoarang
ibu berhasil berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita pekerja. Singarimbun, 1988
Didaerah kota banyak ibu – ibu yang bekerja dari pagi hingga sore, sehingga
waktunya untuk anak – anak dan keluarga tersita di luar rumah. Keadaan yang
Universitas Sumatera Utara
demikian dapat mempengaruhi keadaan gizi keluarga khususnya anak balita dan anak usia sekolah. Ibu
– ibu yang bekerja tidak cukup waktu untuk memperhatikan makanan anak yang sesuai dengan kebutuhan dan kecukupannya serta kurangnya
perhatian dan pengasuhan kepada anak. Bahkan tak jarang tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku ibu
– ibu, dimana perhatian dan pemenuhan makanan untuk keluarga khususnya anak lebih bersifat praktis. Berg, 1986
Selama bekerja ibu cenderung mempercayakan bayi mereka kepada pembantu atau kepada anak yang lebih besar, sehingga pola pengasuhan dapat menjadi kurang
diutamakan. Tidak terdapatnya undang – undang yang mengatur waktu untuk
menyusui bayinya pada jam kerja mendorong ibu pekerja tidak menyususkan bayinya bahkan beralih kepada pemberian susu botol ataupun mempercepat waktu
penyapihan. Makanan sapihan yang tidak sesuai serta pemberian susu botol merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kekurangan gizi pada bayi dan pada
umur selanjutnya, hal ini akan mempengaruhi fisik anak nantinya Abunain, 1978.
b. Status Pekerjaan Ayah