Tingkat Kecukupan Seng Dengan Pertumbuhan Anak Baru Masuk

terdiri atas campuran sumber besi yang berasal dari hewan dan tumbuh – tumbuhan serta sumber zat gizi lain yang dapat membantu absorpsi besi. Zat besi bersama protein merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dan protein dalam makanan sehari – hari secara berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi. Salah satu kelompok yang rawan penyakit anemia gizi adalah anak usia sekolah Santoso, 2004.

5.2.2.7. Tingkat Kecukupan Seng Dengan Pertumbuhan Anak Baru Masuk

Sekolah Berdasarkan tabel 4.22 hubungan tingkat kecukupan seng dengan pertumbuhan anak baru masuk sekolah. Dilihat dari jumlah makan kategori kurang 77, TBU anak yang pendek sebesar 35,1 normal 20,4 dan tinggi 0. Dari kategori baik ≥77, TBU anak yang pendek sebesar 20,4, normal 18,5 dan tinggi 9,3. Berdasarkan hasil uji satatistik dengan menggunakan uji Chi Square, ternyata ada hubungan yang signifikan anatara tingkat kecukupan seng dengan TBU anak baru masuk sekolah dimana pα, yaitu p=0,044. Hal, ada hubungan antara tingkat kecukupan Seng yang dikonsumsi anak setiap harinya dengan TBU anak baru masuk sekolah di SD Negeri No.142442 Kota Padangsidimpuan 2014. Penelitian ini seajalan dengan penelitian Nanik 2005 dan Amelia 2013 yang menyatakan bahwa rendahnya asupan seng akan mempengaruhi tinggi badan anak sekolah dasar. Masih rendahnya tingkat kecukupan seng pada anak, karena masih rendahnya konsumsi terhadap sumber Zn seng. Terutama daging, hati dan kerang. Seperti Universitas Sumatera Utara halnya besi, absorbsi seng juga dipengaruhi oleh status seng tubuh, bila lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorbsi. Begitu pula jenis makanan yang mempengaruhi absorbsi seng. Pertumbuhan erat kaitannya dengan kecukupan konsumsi seng. Seng merupakan suatu unsur kehidupan, kita memerlukan seng untuk perkembangan tubuh, kekebalan, sistem endokrin, saraf dan kesehatan kulit. Seng juga membantu pertumbuhan sel – sel dalam tubuh. Kurangnya asupan seng akan memperlambat perkembangan tubuh dan menyebabkan ukuran tubuh menjadi kecil. Selain itu seng juga terkait erat dengan perkembangan kecerdasan anak Almatsier, 2001. Menurut Soekirman 2000, seng dapat mempengaruhi pertumbuhan dan juga berperan untuk mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernapasan atas ISPA pada anak – anak yang pendek tidak sesuai umur atau stunted. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Keluarga Dengan Berat Badan Dan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah di SD Negeri No. 060834 Kota Medan Tahun 2005

0 28 82

Efektivitas Penyuluhan Terhadap Pola Konsumsi Jajanan Anak Sekolah Yang Mengandung Pemanis Buatan Di SD Negeri No. 2 Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

0 36 90

Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Berat Badan Dan Tlnggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah Di SD Negeri No. 060834 Kota Medan tahun 2005

0 30 81

Hubungan Status Gizi Anak Usia Masuk Sekolah Dasar dengan Status Gizi Anak Balita dan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga

0 5 94

Konsumsi Pangan Hewani Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar

0 23 198

Hubungan Pola Konsumsi dan Ketersediaan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 21

Hubungan Pola Konsumsi dan Ketersediaan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Pola Konsumsi dan Ketersediaan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 12

1. Karakteristik Status Sosial Ekonomi Keluarga - Hubungan Pola Konsumsi Pangan dan Status Sosial Ekonomi KeluargaDengan Pertumbuhan Anak Baru Masuk Sekolah Dasar SD Negeri No.142442 Kota Padangsidimpuan 2014

0 0 22

Hubungan Pola Konsumsi Pangan dan Status Sosial Ekonomi KeluargaDengan Pertumbuhan Anak Baru Masuk Sekolah Dasar SD Negeri No.142442 Kota Padangsidimpuan 2014

0 0 15