Total Plate Count TPC Kadar Air Laru Tempe

Penggunaan substrat di bawah dan di atas komposisi di atas kurang mendukung pertumbuhan Rhizopus sp. Penggunaan 100 ampas s ingkong dan 100 ampas tahu akan menurunkan viabilitas spora laru disebabkan kombinasi substrat yang tidak proporsional. Ampas s ingkong tidak mengandung nitrogen, sedangkan ampas tahu kekurangan karbohidrat. Jika dibandingkan dengan viabilitas laru tempe dari substrat beras, maka viabilitas hasil kombinasi ampas s ingkong dan tahu lebih tinggi. Viabilitas laru tempe dengan substrat beras adalah 1,0 x 10 6 spora per gram laru Sudiarso, 1993. Viabilitas laru dengan substrat beras yang lebih rendah disebabkan oleh kandungan protein sebagai sumber N pada beras yang sangat rendah. Selain itu, terjadi kenaikan jumlah spora pada laru dibandingkan pada daun waru, hal ini membuktikan bahwa laru tempe hasil isolasi lebih murni dan dapat tumbuh dengan baik.

4.2.6. Total Plate Count TPC

Hasil perhitungan TPC pada laru tempe hasil isolasi dari daun waru dapat dilihat pada Gambar 4.9. di bawah ini: Gambar 4.9. Grafik TPC pada laru tempe x 10 6 CFUg Total Plate Count TPC didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhkan dalam pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. 5,0 20,0 15,0 10,0 1,6 1,0 1,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 100 AS AS:AT 3:1 AS:AT 2:1 AS:AT 1:1 AS:AT 1:2 AS:AT 1:3 100 Atp T P C X 1 6 C F U g Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.9. di atas dapat dilihat bahwa TPC spora yang paling tinggi adalah sampel dengan kombinasi substrat AS:AT 3:1. Kombinasi AS:AT 3:1 adalah ampas s ingkong 3:1 ampas tahu. Penggunaan substrat di atas dan di bawah 3:1 akan menghasilkan laru dengan TPC spora yang menurun. Penggunaan substrat di bawah dan di atas komposisi 3:1 kurang mendukung pertumbuhan Rhizopus sp. Penggunaan 100 ampas s ingkong dan 100 ampas tahu akan menurunkan TPC spora laru disebabkan kombinasi substrat yang tidak proporsional. Ampas s ingkong tidak mengandung nitrogen, sedangkan ampas tahu kekurangan karbohidrat. Substrat yang digunakan dalam memproduksi laru tempe hendaknya dapat memenuhi minimal kebutuhan minimum pertumbuhan berupa karbon, nitrogen dan air Walker, 1999. Artinya, komposisi AS:AT 3:1 sudah memenuhi kebutuhan pertumbuhan Rhizopus sp. Kebutuhan karbon diwakili oleh ampas s ingkong, sedangkan kebutuhan akan nitrogen diwakili oleh ampas tahu.

4.2.7. Kadar Air Laru Tempe

Hasil perhitungan kadar air laru tempe hasil isolasi dari daun waru dapat dilihat pada Gambar 4.10. di bawah ini: Gambar 4.10. Grafik kadar air pada laru tempe 4,30 4,15 4,35 4,80 4,10 4,35 4,22 3,60 3,80 4,00 4,20 4,40 4,60 4,80 5,00 100 AS AS:AT 3:1 AS:AT 2:1 AS:AT 1:1 AS:AT 1:2 AS:AT 1:3 100 AT K a d a r A ir Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Universitas Sumatera Utara Kadar air menyatakan jumlah air yang terkandung di dalam laru tempe. Selain karbon dan nitrogen, Rhizopus sp. juga membutuhkan kandungan air dalam substrat untuk mendukung pertumbuhannya Walker, 1999. Menurut Azizah 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan air 4,00 adalah kandungan air optimal dalam menunjang pertumbuhan Rhizopus sp. dalam substrat. Kandungan air dalam laru yang diproduksi di atas adalah berkisar 4,10-4,80. Kadar air yang terlalu tinggi pada laru tempe dapat menyebabkan masa simpan laru yang singkat dan terjadinya kontaminasi dari mikroba yang lain. Sementara kadar air yang minim dapat mencegah terjadinya pertumbuhan Rhizopus sp. pada substrat. Oleh sebab itu kadar air 4,00 adalah kadar air yang proporsional dalam mendukung daya simpan laru.

4.2.8. Kadar Protein pada Tempe