Aplikasi Laru terhadap Kacang Kedelai Uji TPC pada Laru Tempe Uji Viabilitas Spora pada Laru Tempe Uji Kadar Air pada Laru Tempe Uji Kadar Protein pada Tempe

3.4.7. Aplikasi Laru terhadap Kacang Kedelai

Disortir dan direbus selama 30 menit. Direndam selama 22 jam. Dikupas dan dicuci hingga bersih dan direbus selama 60 menit. Tempe Didinginkan dan dikeringkan. Ditambahkan masing-masing laru yang telah dibuat di atas sebanyak 1,00 dari berat kacang kedelai dan difermentasi selama 2-3 hari. Kacang Kedelai 200 g Hasil Diuji kadar air dan protein Universitas Sumatera Utara

3.4.8. Uji TPC pada Laru Tempe

Ditimbang 1 gram laru dilarutkan ke dalam 10 ml larutan pengencer biasanya akuades yang steril,. Divortex dan diencerkan hingga pengenceran 10 -8 . Pemupukan dilakukan mulai pengenceran 10 -6 , 10 -7 , dan 10 -8 . Dari masing-masing pengenceran dipipet sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril, kemudian dituangkan PCA. Hasil Cawan diinkubasikan pada suhu 30ºC dalam posisi terbalik selama 3 hari Laru Tempe Universitas Sumatera Utara

3.4.9. Uji Viabilitas Spora pada Laru Tempe

Ditimbang 1 gram laru dilarutkan ke dalam 10 ml larutan pengencer akuades steril. Divortex dan diencerkan hingga pengenceran 10 -4 . Pemupukan dilakukan mulai pengenceran 10 -1 , 10 -2 , 10 -3 dan 10 -4 . Dari masing-masing pengenceran dipipet dan dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan menggunakan haemacytometer. Hasil Jumlah dari spora dihitung. Laru Tempe Universitas Sumatera Utara

3.4.10. Uji Kadar Air pada Laru Tempe

Ditimbang 1 gram laru dalam cawan porselin dan dicatat sebagai w 1 . Dikeringkan di dalam oven bersuhu 105ºC selama 6 jam Dimasukkan dalam desikator dan ditimbang laru yang telah kering dalam dan dicatat sebagai w 2 . Hasil Laru Tempe Universitas Sumatera Utara

3.4.11. Uji Kadar Protein pada Tempe

Ditimbang 1 gram w dalam kaca arloji dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Ditambahkan 2 g campuran selenium dan 25 ml H 2 SO 4 pekat. Larutan jernih kehijau-hijauan Sampel Tempe Dipanaskan dalam pemanas listrik sampai mendidih dan larutan menjadi jernih kehijau- hijauan. Dibiarkan dingin, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan kemudian diencerkan dengan akuades secukupnya dan ditambahkan 75 ml larutan NaOH 30 Ditambahakan 50 ml NaOH aq 40 Larutan campuran destilat tersebut kemudian dititrasi dengan larutan HCl aq 0,1000 N. Dicatat volume HCl 0,1000 N Larutan Ungu Dipipet 50 ml larutan yang telah diencerkan dan dimasukkan ke dalam alat destilasi Didestilasi selama 10 menit dan ditampung destilat di dalam 10 ml larutan asam boraks 2 yan telah dicampurkan sebelumnya dengan indikator tashiro. Destilat dalam asam boraks 2 Dibilas ujung pendingin dengan akuades Hasil Dihitung protein Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Data Jumlah Koloni Kapang Hasil Isolasi Daun Waru Jumlah koloni kapang hasil isolasi daun waru dapat dilihat dalam Tabel 4.1. di bawah ini: Tabel 4.1. Data Jumlah Koloni Kapang Hasil Isolasi Daun Waru Ulangan ke Jumlah Koloni 1 4 2 3 3 5 Rata-rata 4

4.1.2. Hasil Isolat Daun Waru

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kapang yang terdapat dalam daun waru adalah Rhizopus sp. hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri mikroskopik Rhizopus sp. Penumbuhan koloni Rhizopus sp. pada cawan petri dapat dilihat pada Gambar 4.1. di bawah ini. Gambar 4.1. Penumbuhan koloni Rhizopus sp. 2 hari 3 hari Universitas Sumatera Utara