5.3 Pengaruh Jaminan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda, menunjukan bahwa variabel jaminan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan
pelayanan kesehatan ρ=0,012 0,005. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Hermanto 2010 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang
bermakna antara jaminan pelayanan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa jaminan pada pelayanan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan sebagian besar berada pada
kategori tidak baik, yaitu 52. Hal ini memengaruhi responden dalam pengambilan keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. 32 responden menyatakan
bahwa pasien tidak dilayani dengan baik. 33 responden menyatakan tidak setuju dengan pertanyaan pelayanan perawatan yang diberikan petugas kepada pasien pasti
memuaskan. 32 responden menyatakan tidak setuju dengan pertanyaan pengobatan yang diberikan dapat menyembuhkan pasien.
Berdasarkan hasil wawancara oleh responden banyak responden yang merasa kurang akuratnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sehingga
responden merasa kurang aman dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Persepsi yang berkembang di masyarakat saat ini kurang handalnya
Universitas Sumatera Utara
tenaga kesehatan di puskesmas dalam menangani keluhan pasien terutama bagi pasien yang berobat berulang-ulang ke puskesmas sehingga pasien merasa bahwa
tenaga kesehatan tidak bisa memberikan jamianan pelayanan kesehatan. Jaminan merupakan pengetahuan atau kesopanan tenaga kesehatan serta
kemampuan tenaga kesehatan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa jaminan pelayanan kesehatan yang baik akan memberikan pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan sebesar 0,31 kali dibandingkan
jaminan pelayanan kesehatan yang tidak baik. Menurut hanafi dalam Maryati 2013, menyebutkan bahwa ada 2 dua faktor
utama yang mempengaruhi kualitas jasa pelayanan atas jaminan kepuasan yang dirasakan pasien yaitu expected service dan perceived service. Apabila pelayanan
yang diterima atau dirasakan dapat menjamin pasien, maka kualitas jasa pelayanan akan dipersepsikan sebagai baik dan memuaskan serta jika jasa yang diterima mampu
melampaui harapan pasien, maka kualitas jasa di persepsikan sebagai kualitas jasa yang ideal. Sebaliknya jika jaminan atas kualitas jasa yang diterima lebih rendah
daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan kesehatan akan di persepsikan buruk atau tidak memuaskan. Oleh karena itu baik tidaknya kualitas pelayanan
tergantung pada kemampuan penyediaan pelayanan dalam memenuhi harapan pasien secara konsisten.
Universitas Sumatera Utara
Parasuraman 2004 menyatakan bahwa kualitas pelayanan dimensi jaminan assurance berupa adanya jaminan yang mencakup pengetahuan, keterampilan
petugas, keramahan petugas, kemampuan petugas dalam berkomunikasi, sifat dapat dipercaya dan adanya jaminan keamanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
5.4 Pengaruh Empati terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan