Selanjutnya perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih permanen dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan yang dimiliki sangat penting untuk terbentuknya sikap dan tindakan. Menurut Cahyani 2008 pengetahuan tentang penganekaragaman konsumsi
pangan, sebaiknya petani mendapat bimbingan dan pengawasan dari orang yang lebih mengerti tentang masalah tersebut. Sehingga petani semakin tahu dan
mengerti tentang
penganekaragaman konsumsi
pangan dan
dapat melaksanakannya
dengan baik.
Pengetahuan keluarga
petani tentang
penganekaragaman konsumsi pangan yang baik akan mendukung konsumsi makanan yang baik juga sehingga dapat mengoptimalkan derajat kesehatan.
Pengetahuan penganekaragaman konsumsi pangan merupakan proses untuk merubah perilaku masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang sehat
jasmani dan rohani. Pengetahuan keluarga petani ada kaitannya dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikan akan semakin tinggi pula pengetahuan
akan kesehatan keluarganya Soekirman, 2000.
2.10.2 Sikap Keluarga Petani
Newcomb dalam Notoatmodjo 2005, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan suatu keadaan mental dan
saraf dari kesiapan, yang diatur melalui respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya dan bersifat dinamis Mapandin, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penentuan sikap, pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah
kepribadian, intelegensia, minat dan motivasi individu tersebut faktor intrinsik. Sedang faktor ekstrinsik adalah faktor lingkungan, pendidikan, idiologi, ekonomi,
politik serta pertahanan dan keamanan Hankam. Sikap dapat dipelajari dan dibentuk sehingga sikap akan mencerminkan kepribadian dan karakter seseorang.
Kebutuhan sikap yang cenderung dinamis tentu dibarengi dengan perubahan sikap melalui beberapa tahapan yaitu perhatian, mengerti, menerima dan keyakinan
proses rasional. Sikap keluarga petani terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian keluarga petani terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. Merespon
dengan memberikan jawaban ketika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian mengajak tetangga untuk pergi menimbangkan
anaknya ke posyandu adalah menunjukkan keluarga petani mempunyai sikap positif terhadap gizi keluarganya. Sehingga diharapkan kepada keluarga petani
dapat meningkatan atau mempertahankan gizi dengan baik yang meliputi : 1.
Keluarga petani dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi keluarganya.
2. Ibu dapat memasak dan memilih makanan yang bergizi tinggi berdasarkan
beragam bagi keluarga nya. 3.
Timbulnya kebiasaan makan yang baik. 4.
Pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
2.11 Keluarga Petani