bahwa jumlah anggota rumah tangga berpengaruh nyata dan positif terhadap konsumsi pangan rumah tangga.
Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bangun 2013 menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata
dengan tingkat konsumsi beras dimana semakin banyak anggota keluarga semakin banyak beras yang dikonsumsi.
2.4 Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Pelaksanaan kegiatan P2KP merupakan implementasi dari Rencana Strategis Kementerian Pertanian yaitu Empat Sukses Pertanian. Salah satu dari
Empat Sukses tersebut adalah Peningkatan Diversifikasi Pangan, yang merupakan salah satu kontrak kerja antara Menteri Pertanian dengan Presiden Republik
Indonesia pada tahun 2009- 2014. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik wilayah. Kontrak kerja ini
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber
Daya Lokal, yang ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43PermentanOT.140102009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan tersebut kini menjadi acuan untuk mendorong upaya penganekaragaman konsumsi pangan dengan cepat
melalui basis kearifan lokal serta kerja sama terintegerasi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Di tingkat provinsi, kebijakan tersebut telah
ditindaklanjuti melalui surat edaran atau Peraturan Gubernur Pergub, dan di
Universitas Sumatera Utara
tingkat kabupatenkota ditindaklanjuti dengan surat edaran atau Peraturan BupatiWalikota PerbupPerwalikota Badan Ketahanan Pangan, 2014.
2.5 Tujuan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Secara umum tujuan program P2KP adalah untuk memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan masyarakat yang B2SA yang
diindikasikan dengan meningkatnya skor PPH Badan Ketahanan Pangan, 2014. Adapun tujuan khusus program P2KP adalah untuk Badan Ketahanan Pangan,
2014: a.
Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan
Aman B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras;
b. Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber
pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk
konsumsi keluarga; dan c.
Mendorong pengembangan usaha pengolahan pangan skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM sumber karbohidrat selain beras dan terigu
yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal.
2.6 Pedoman Umum Gizi Seimbang