BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui perilaku keluarga
petani dalam penganekaragaman konsumsi pangan berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan, karena di kelurahan tersebut skor PPH nya masih rendah
dibawah skor ideal.
3.2.2 Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 sd Januari 2016.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga petani yang berada di Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan yang berjumlah
181 petani.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi, yang dihitung dengan rumus penentuan besar sampel menurut Murti, B. 2006 :
=
.
α
.
α
.
=
, ,
, ,
, ,
,
=
, ,
= 62,9
petani digenapkan menjadi 63 petani Keterangan :
N = Besar populasi n = Besar sampel yang diteliti
p = Proporsi keluarga petani yang tidak beranekaragam 0,5 Z 1 -
α
= Tingkat kemaknaan Z = 1,96 α = 0,05
q = 1- p 1-0,5 = 0,5 d = Presisi absolute = 0,1
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportional random sampling, yang diutamakan keluarga yang memiliki anggota keluarga yang lengkap sekurang-
kurangnya terdiri dari ayah dan ibu. Dari 5 lingkungan diambil masing-masing dengan menggunakan rumus:
=
xJumlah Sampel
= Jumlah sampel yang diambil setiap lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan I ,
x63 = 16 petani
Lingkungan II,
x63 = 12 petani
Lingkungan III,
x63 = 6 petani
Lingkungan IV,
x63 = 7 petani
Lingkungan V,
x63 = 22 petani
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti untuk mengetahui perilaku keluarga petani dalam penganekaragaman konsumsi pangan
yang terdiri dari karakteristik keluarga petani yaitu kepemilikan lahan, pendidikan ibu, pendapatan dan jumlah anggota keluarga tentang penganekaragaman
konsumsi pangan dengan menggunakan formulir metode inventaris Inventory Method.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data gambaran umum wilayah dan masyarakat Kelurahan Baru Ladang Bambu yang diperoleh dari kantor
Kelurahan Baru Ladang Bambu.
3.5 Definisi Operasional
1. Keluarga petani adalah suami, istri, anak maupun yang tinggal satu rumah
dengan petani di Kelurahan Baru Ladang Bambu. 2.
Kepemilikan lahan adalah arealtempat digunakan untuk pertanian yang dimiliki sendiri ataupun tidak milik sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan yang dimiliki ibu rumah tangga
petani pada pendidikan formal. 4.
Pendapatan adalah penghasilan perbulan kepala keluarga ditambah penghasilan ibu bila ibu bekerja.
5. Jumlah anggota keluarga adalah total dari anggota yang terdiri dari suami,
istri, anak, orangtua, mertua dan lainnya yang tinggal dalam satu rumah keluarga petani.
6. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui keluarga petani dalam
penganekaragaman konsumsi pangan. 7.
Sikap keluarga petani adalah respons keluarga petani dalam penganekaragaman konsumsi pangan.
8. Tindakan penganekaragaman konsumsi pangan adalah upaya keluarga
petani untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, yang dilihat dari tingkat keragaman konsumsi pangan.
3.6 Metode Pengukuran
Menurut Arikunto 2006, aspek pengukuran dengan kategori baik, sedang, kurang terlebih dahulu menentukan kriteria tolak ukur yang akan
dijadikan penentuan. Pada penelitian ini, kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pertanyaan sikap.
1. Pengukuran Pengetahuan
Data tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga yang bekerja sebagai petani di Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan
diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
yang telah disesuaikan dengan nilai yang ada. Penilaian dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori baik, sedang, kurang yang berdasarkan jawaban yang
diperoleh dari responden Arikunto, 2006. Adapun kategori penilaian dalam penelitian ini antara lain :
- Kurang, apabila nilai yang diperoleh 33 dari nilai tertinggi.
- Sedang, apabila nilai yang diperoleh 33-66 dari nilai tertinggi.
- Baik, apabila nilai yang diperoleh 66 dari nilai tertinggi.
Pengetahuan diukur dengan memberikan pertanyaan sebanyak 10 sepuluh pertanyaan menggunakan kuesioner, dengan ketentuan :
- Jawaban benar diberi nilai 2
- Jawaban salah diberi nilai 0
Dimana nilai tertinggi adalah 20. Berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh responden maka ukuran tingkat pengetahuan keluarga petani terbagi
dalam 3 bagian : -
Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 6 -
Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 8-12 -
Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 12 2.
Pengukuran Sikap Aspek pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan skala likert yang
terdiri dari 3 kategori yaitu sangat setuju, setuju dan tidak setuju Arikunto, 2006 Sikap keluarga petani diukur dengan memberikan 10 sepuluh buah pertanyaan
menggunakan kuesioner, dengan ketentuan :
Universitas Sumatera Utara
- Jawaban sangat setuju diberi nilai 3
- Jawaban setuju diberi nilai 2
- Jawaban tidak setuju diberi nilai 1
Dimana nilai tertinggi adalah 30 berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh responden maka ukuran tingkat sikap keluarga petani terbagi dalam 3
bagian : -
Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 17 -
Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh antara 17-23 -
Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 23 3.
Pengukuran Tindakan Konsumsi Pangan Beragam Tindakan konsumsi pangan diukur dengan metode inventaris dengan
indikator sebagai berikut : - Keragaman konsumsi pangan rendah :
≤ 3 Kelompok pangan -
Keragaman konsumsi pangan sedang : 4 – 5 kelompok pangan
- Keragaman konsumsi pangan tinggi
: ≥ 6 kelompok pangan
Rata-rata skor keragaman konsumsi pangan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Total NSKBM dalam rumah tangga Total jumlah anggota dalam rumah tangga
Keragaman konsumsi pangan rumah tangga dihitung berdasarkan catatan kelompok makanan yang dikonsumsi selama jangka waktu tertentu, dengan 12
kelompok makanan sebagai berikut : 1.
Sereal 2.
Umbi-umbian
Universitas Sumatera Utara
3. Sayur-sayuran
4. Buah-buahan
5. Daging, unggas, jeroan
6. Telur
7. Ikan dan hasil makanan laut
8. Kacang-kacangan dan biji-bijian
9. Susu dan produk yang terbuat dari susu
10. Minyak dan lemak
11. Gula dan madu
12. dan lain-lain
Dari 12 kelompok makanan untuk rumah tangga diberi skor antara 0 – 12 Arnawa, dkk, 2013.
3.7 Tehnik Pengolahan Data