produk setelah panen didalamnya termasuk kegiatan pengolahan hasil dan limbah pertanian. Diversifikasi vertikal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan nilai tambah dari komoditas pangan agar lebih berdaya guna bagi kebutuhan manusia.
3. Diversifikasi regional merupakan diversifikasi antara wilayah dan sosial
budaya. Yaitu upaya penganekaragaman pangan yang dikonsumsi berdasarkan potensi pangan lokal.
2.2 Upaya Pencapaian Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Upaya pencapaian percepatan penganekaragaman konsumsi pangan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tahap I 2008-2011
a. Kampanye,
sosialisasi, advokasi
dan promosi
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal baik
untuk aparat pemerintah dan pemerintah daerah, individu, kelompok masyarakat maupun industri.
b. Pendidikan penganekaragaman konsumsi pangan secara sistematis melalui
pendidikan formal dan non formal kepada anak usia dini. c.
Penyuluhan kepada ibu rumah tangga dan remaja, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur tentang manfaat mengkonsumsi pangan
yang beragam bergizi seimbang dan aman.
Universitas Sumatera Utara
d. Pembinaan kepada pengusaha kecil bidang pangan guna meningkatkan
kesadaran untuk memproduksi, menyediakan dan memperdagangkan keanekaragam pangan yang aman.
e. Fasilitasi pengembangan bisnis pangan baik segar, olahan maupun siap
saji yang berbasis sumberdaya lokal, fasilitasi akses permodalan serta fasilitasi produksi dan pemasaran.
f. Pengembangan dan diseminasi serta aplikasi paket teknologi terapan
terhadap aneka pengolahan pangan. g.
Pemanfaatan pekarangan dan potensi pangan di sekitar rumah tanggatempat tinggal.
h. Pemberian penghargaan kepada kelompok masyarakat yang dinilai telah
berperan sebagai pelopor dalam menjalankan dan memajukan upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbahan baku lokal.
i. Evaluasi pencapaian penganekaragaman konsumsi pangan Tahap I.
2. Tahap II 2012 – 2015
Untuk kurun waktu tahun 2012 – 2015, upaya-upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah melanjutkan kegiatan Tahap I
dengan penambahan kegiatan dan penekanan pada pembinaan pengembangan bisnis dan industri pangan, sebagai berikut :
a. Fasilitasi pengembangan bisnis pangan baik segar, olahan maupun siap
saji berbasis sumberdaya lokal dalam hal dukungan infrastruktur sumberdaya air dan jalan.
Universitas Sumatera Utara
b. Penerapan standar mutu dan keamanan pangan pada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah UMKM pangan berbasis sumberdaya lokal. c.
Pemberian penghargaan kepada UMKM pangan lokal. d.
Evaluasi pencapaian penganekaragaman konsumsi pangan Tahap II.
2.3 Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penganekaragaman Konsumsi