Tabel 2.5 Kandungan Gizi Tempe Kedelai per 100 gram
Zat gizi Nilai
Energi 199 kkal
Protein 19,0 g
Lemak 7,7 g
Karbohidrat 17,0 g
Vitamin B1 0,13 mg
Vitamin B6 0,30
µg Asam Folat
52 µg
Kalsium 93,0 mg
Zat besi 2,3 mg
Zink 1,8 mg
Sumber :Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM
2.4.1 Tepung Tempe
Tepung tempe mempunyai kemungkinan yang lebih luas untuk dikonsumsi. Tepung tempe lebih mudah disimpan dan jauh lebih awet
dibandingkan tempe segar. Tepung tempe telah dicoba penggunaanya untuk berbagai keperluan penyediaan pangan bagi orang-orang yang dalam keadaan
rawan gizi, maupun sebagai bahan makanan campuran untuk membuat jenis makanan dalam rangka diversifikasi pemanfaatan tempe Kasmidjo, 1990.
Menurut Rajagukguk 2011 yang mengutip Astuti 1983, tepung tempe merupakan salah satu produk dari tempe yang cukup potensial untuk
dikembangkan sebagai produk pangan sumber energi yang bermanfaat, mengingat nilai gizinya yang tinggi. Penggunaan tempe dalam bentuk aslinya hanyalah
terbatas sebagai lauk, tetapi bila dibuat menjadi tepung setelah dilakukan pengeringan maka penggunaannya akan menjadi lebih luas, misalnya untuk
pembuatan roti, aneka kue kering dan jajanan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Murni 2013 yang mengutip Sadikin 1985, pengolahan tempe pada umumnya masih terbatas sebagai bahan sayur, digoreng sebagai lauk-pauk
atau dibuat keripik. Sifat tempe yang mudah rusak dengan daya tahan 2 sampai 3 hari dapat diawetkan dengan cara pengeringan. Tempe kering yang baik dapat
disimpan berbulan-bulan pada suhu ruang tanpa perubahan nyata pada warna dan rasa. Jika pengeringan dilakukan dengan penjemuran atau dalam alat pengering
pada suhu 60-70
o
C maka tempe yang telah diiris tipis harus direbus dulu dalam air pada suhu didih selama 5 menit untuk mematikan cendawan
.
Tabel 2.6 Kandungan Gizi Tepung Tempe Kedelai per 100 gram
Zat Gizi Nilai
Protein 46 g
Lemak 24,7 g
Karbohidrat 13,5 g
Serat 347 mg
Besi 9 mg
Abu 2,3 g
Air 7,7 g
Sumber: Bastian, F, dkk,. 2012
2.4.2 Pembuatan Tepung Tempe
Tempe yang digunakan adalah tempe yang dikemas dengan kemasan yang tertutup baik, tidak dipengaruhi atau mempegaruhi isi. Tepung tempe yang baik
digunakan adalah tepung tempe yang tidak berbutir atau masih kasar, tidak berbau apek, kering, dan tidak menggumpal Faizah. 2012.
Menurut Faizah 2012, untuk membuat tepung tempe, diperlukan 10 kg tempe. Iris tempe dengan ketebalan kurang lebih 1 cm. Kemudian didihkan air
hingga mencapai 105°C lalu kukuslah tempe selama 9 menit. Keluarkan tempe dari dandang dan tiriskan untuk mengurangi kadar air. Setelah agak dingin,
Universitas Sumatera Utara
keringkan tempe. Pengeringan dapat dilakukan dengan oven. Tempe harus benar- benar kering. Tempe yang sudah kering kemudian digiling sampai halus hingga
menjadi tepung. dapat digiling dengan menggunakan alat pembuat tepung, atau bisa juga dengan blender rumah tangga. Jika sudah halus, hasil gilingan ini
disaring atau diayak untuk mendapatkan tepung yang benar-benar halus. Pengayakan dilakukan berulang-ulang sampai didapatkan tepung yang benar-
benar halus. Setelah itu tepung tempe siap dikemas. Dari 10 kg tempe akan dihasilkan 4 kg tepung tempe. Ini karena adanya penyusutan.
2.5 Wortel