menunjukkan bahwa ibu dengan bayi berumur 7-12 lebih menyukai tekstur bubuk instan pada perlakuan I.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
0,786 t
tabel
2,00. Hal ini berarti tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan terhadap tekstur antara
bubuk instan I
1
dan bubuk instan I
2
. Bubuk instan I
1
lebih sedikit penambahan tepung kecambah jagung dibanding bubuk instan I
2
. Bubuk instan sudah dibuat menjadi halus sedemikian rupa agar tidak menyangkut ditenggorokan dan mudah bagi bayi untuk ditelan.
Namun, tekstur tepung kecambah jagung tidak lebih halus daripada tepung wortel dan tepung tempe. Campuran tepung kecambah jagung lebih banyak pada bubuk
instan I
2
, sehingga lebih terasa bertekstur pada lidah panelis.
5.6 Kandungan Gizi Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung,
Tepung Tempe, dan Tepung Wortel
Syarat mutu makanan pendamping ASI menurut Badan Standarisasi Nasional SNI 01-7111.1-2005 bagian 1 tentang bubuk instan adalah zat gizi yang
dikandung makanan pendamping ASI bubuk instan harus dapat mendampingi ASI untuk mencapai kecukupan gizi pada kelompok umur tersebut. Kandungan gizi
syarat mutu makanan pendamping ASI menurut Kemenkes RI 2007 dan bubuk instan campuran tepung kecambah jagung 50:55, tepung tempe 40, dan
tepung wortel 5:10 dapat dilihat pada tabel 4.6. Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat pada bubuk instan I
1
dan bubuk instan I
2
memiliki kandungan gizi yang berbeda. Hal ini disebabkan penambahan jenis tepung yang berbeda. Semakin banyak penambahan tepung kecambah jagung
Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi kadar karbohidratnya. Sedangkan semakin tinggi penambahan tepung tempe, maka semakin tinggi kandungan protein. Dan semakin tinggi
penambahan tepung wortel, maka semakin tinggi kandungan vitamin A pada bubuk instan.
Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat pada bubuk instan I
1
dan bubuk instan I
2
kandungan protein lebih banyak 1g100g dari syarat mutu yang ditentukan. Kandungan karbohidrat pada bubuk instan I
1
lebih banyak 11g100g dari syarat mutu yang telah ditentukan. Kandungan zat besi pada kedua bubuk
instan kurang 0,3mg100g dari syarat mutu yang ditentukan. Kandungan seng pada kedua bubuk instan kurang 0,6mg100g dari syarat mutu yang ditentukan.
Kandungan vitamin A pada bubuk instan I
1
melebihi 133µg100g dari syarat mutu yang ditentukan, sedangkan vitamin A pada bubuk instan I
2
sesuai dengan syarat mutu, serta kandungan lemak dan kalsium pada kedua bubuk instan sesuai dengan
syarat mutu yang ditentukan Kemenkes RI 2007. Maka kandungan gizi protein, vitamin A, kalsium dan zat besi lebih tinggi
pada bubuk instan I
1
dibandingkan bubuk instan I
2
. Sedangkan kandungan gizi lemak, karbohidrat, dan seng lebih tinggi pada bubuk instan I
1
dibandingkan bubuk instan I
2
. Kandungan karbohidrat bubuk instan I
2
lebih tinggi dibanding bubuk instan I
1
, namun kandungan karbohidrat bubuk instan I
1
lebih sesuai dibandingkan bubuk instan I
2.
Kandungan vitamin A bubuk instan I
1
lebih tinggi dibandingkan bubuk instan I
2
, namun kandungan vitamin A bubuk instan I
2
lebih sesuai dibandingkan bubuk instan I
1
.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa jenis bubuk instan pabrikan memiliki kandungan gizi yang lebih rendah daripada bubuk instan campuran tepung kecambah jagung, tepung tempe,
dan tepung wortel, seperti kandungan protein 12g100g dan seng 1,8g100g. Kandungan gizi yang melebihi syarat mutu yang ditetapkan Kemenkes RI 2007
juga tedapat pada beberapa jenis bubuk instan pabrikan yaitu, karbohidrat 70g100g dan vitamin A 500µg100µg.
Universitas Sumatera Utara
65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN