Daya Terima terhadap Warna Bubuk Instan Campuran Tepung Daya Terima terhadap Aroma Bubuk Instan Campuran Tepung

oleh bahan baku yang digunakan. Pengayakan bubuk instan dilakukan dengan menggunakan ayakan 60 mesh. Bubuk instan juga harus berupa partikel dengan ukuran cukup untuk memacu bayi agar dapat mengunyah. Sementara itu, menurut Husna dkk 2012, kelarutan bubur bayi tidak diharapkan mendekati 100 karena dengan kelarutan sebesar ini, bubuk instan akan larut sempurna didalam air sehingga tidak baik untuk bayi karena fungsi dari makanan pendamping ASI adalah mengenalkan bayi dengan makanan padat. Berdasarkan hasil uji daya terima panelis yaitu ibu dari balita didapatkan bahwa bubuk instan yang paling disukai panelis yaitu bubuk instan I 1 dengan campuran tepung kecambah jagung 50, tepung tempe 40, dan tepung wortel 10. Hal ini dilihat dari total skor berdasarkan kriteria warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil pengujian pada 30 panelis bayi berumur 7-12 bulan yang didampingi ibunya, dengan penilaian bubuk instan yang diberikan kurang lebih 15 gr untuk setiap perlakuan dengan penambahan air 1:1, menunjukkan kategori suka berdasarkan kriteria warna, rasa dan tekstur, dan kurang suka terhadap aroma. Bubuk instan campuran tepung kecambah jagung, tepung tempe, dan tepung wortel dapat disajikan secara langsung karena sudah dibuat sedemikian rupa sehingga aman untuk dikonsumsi.

5.2 Daya Terima terhadap Warna Bubuk Instan Campuran Tepung

Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Pada tabel 4.2 hasil pengujian organoleptik terhadap warna bubuk instan pada kedua campuran menunjukkan kriteria suka. Bubuk instan campuran tepung kecambah jagung 50, tepung tempe 40, dan tepung wortel 10 I 1 memiliki Universitas Sumatera Utara nilai skor tertinggi yaitu 79 87,78. Sedangkan warna bubuk instan campuran tepung kecambah jagung 55, tepung tempe 40, dan tepung wortel 5 I 2 mendapat nilai skor yaitu 75 83,33. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung 0,869 t tabel 2,00. Hal ini berarti tidak ada perbedaan perngaruh perlakuan terhadap warna antara bubuk instan I 1 dan bubuk instan I 2 . Menurut Ginting 2013 yang mengutip Winarno 1997, penampakan warna suatu bahan pangan merupakan faktor pertama yang dinilai sebelum pertimbangan lain seperti rasa dan nilai gizi. Suatu bahan yang dinilai bergizi, enak, dan teksturnya sangat baik tidak akan dimakan apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna yang seharusnya. Warna makanan yang menarik dan tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa. Warna makanan yang menarik dapat memengaruhi dan membangkitkan selera makan konsumen, bahkan warna dapat menjadi petunjuk bagi kualitas makanan yang dihasilkan. Warna juga mempunyai peran dan arti yang sangat penting pada komoditas pangan karena memengaruhi penerimaan konsumen terhadap komoditas tersebut.

5.3 Daya Terima terhadap Aroma Bubuk Instan Campuran Tepung

Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Pengujian organoleptik terhadap aroma pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa ibu dengan bayi berumur 7-12 bulan kurang suka terhadap aroma bubuk instan campuran tepung kecambah jagung 50, tepung tempe 40, dan tepung wortel 10 I 1 dan bubuk instan campuran tepung kecambah jagung 55, tepung Universitas Sumatera Utara tempe 40, dan tepung wortel 5 I 2 , hal ini ditunjukkan dengan nilai skor I 1 yaitu 66 73,33 dan I 2 dengan skor 74 75,55. Hal ini dikarenakan campuran tepung tempe 40 beraroma lebih kuat dibanding tepung kecambah 50 dan tepung wortel 10, sehingga pada kedua campuran bubuk instan didominasi oleh aroma tepung kecambah jagung dan aroma khas tempe. Penambahan tepung kecambah jagung dan tepung tempe yang cukup besar pada kedua campuran bubuk instan. Aroma khas kecambah jagung yang mendominasi ternyata kurang disukai oleh bayi berumur 7-12 bulan. Oleh karena itu, bubuk instan campuran tepung kecambah jagung, tepung tempe, dan tepung wortel, kurang disukai terhadap aroma oleh ibu dengan bayi berumur 7-12 bulan. Menurut Gultom 2013, aroma merupakan bau yang sukar diukur sehingga biasanya menimbulkan pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas aromanya. Perbedaan pendapat disebabkan setiap orang memiliki perbedaan penciuman, meskipun mereka dapat membedakan aroma namun setiap orang mempunyai kesukaan yang berlainan.

5.4 Daya Terima terhadap Rasa Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah

Dokumen yang terkait

Formulasi Bubur Bayi Instan dengan Substitusi Tepung Tempe danTepung Labu Kuning sebagai Alternatif Makanan Pendamping ASI

9 130 82

TINGKAT KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BISKUIT DARI CAMPURAN TEPUNG JAGUNG DAN TEPUNG TERIGU DENGAN VOLUME AIR YANG Tingkat Kekerasan dan Daya Terima Biskuit dari Campuran Tepung Jagung dan Tepung Terigu dengan Volume Air yang Proporsional.

0 3 16

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 0 15

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 0 2

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 0 7

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 0 29

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 2 5

Karakteristik dan Daya Terima Bubuk Instan Campuran Tepung Kecambah Jagung, Tepung Tempe, dan Tepung Wortel Sebagai Makanan Pendamping ASI

0 0 13

Formulasi Bubur Bayi Instan dengan Substitusi Tepung Tempe danTepung Labu Kuning sebagai Alternatif Makanan Pendamping ASI

0 4 11

FORMULASI BUBUR BAYI INSTAN DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG LABU KUNING SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN PENDAMPING ASI

0 0 13