BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE
ASEAN PLUS THREE
4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three
Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three dimulai dengan dilakukannya pertemuan
informal antara pemimpin ASEAN dan mitra mereka dari Asia Timur, yaitu Cina, Jepang dan Korea Selatan Rep. Korea saat berlangsungnya ASEAN Informal
Summit ke-dua di Malaysia pada Desember 1997. Pada tahap awal ini fokusnya
lebih ditekankan pada proses daripada kegiatan yang berorietasi kerja nyata. Namun baru pada tahun 1999 proses kerjasama ASEAN Plus Three ditetapkan
sebagai forum resmi ketika para pemimpin kedua kawasan mengeluarkan pernyataan bersama mengenai kerjasama Asia Timur pada ASEAN Plus Three
APT Summit ke tiga di Manila. Dari sinilah dimulai kerjasama yang sifatnya substantif dan laju interaksi semakin intensif. Saat itu para pemimpin ASEAN
Plus Three menunjukkan ketetapan dan keyakinan yang tinggi dalam memperkuat
dan memperdalam kerjasama Asia Timur di berbagai tingkat dan bidang, khususnya di bidang ekonomi, sosial dan politik. Tidak lama kemudian,
dihasilkan beberapa dokumen penting untuk menentukan arah kerjasama ASEAN Plus Three
. Implementasi dari isi rekomendasi dokemen ini merupakan kerangka dasar pembangunan komunitas Asia Timur yang merupakan tujuan jangka
panjang. Perkembangan kerjasama ASEAN Plus Three yang cukup pesat, baik
internal maupun eksternal, menuntut pengamatan yang terus-menerus. Dalam hal pendalaman kerjasama akan ditinjau kerjasama politik dan keamanan serta
kerjasama ekonomi, perdagangan dan keuangan. Sedangkan dalam hal perluasan kerjasama, East Asia Summit EAS menjadi isu penting dan memunculkan
pertanyaan bagaimana posisi ASEAN Plus Three terhadap EAS. Pemulihan ekonomi di kawasan Asia Tenggara sudah menunjukkan
perbaikan dan ditunjang oleh pertumbuhan global yang positif. Kawasan Asia Tenggara menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB yang cukup
besar, sementara kawasan seluruh Asia Timur juga menyumbang PDB yang lebih
besar lagi. Beberapa hal yang memungkinkan tumbuhnya ekonomi regional ini antara lain: meningkatnya produksi dari Amerika Serikat dan Jepang sebagai
kekuatan ekonomi yang utama, permintaan yang kuat dan berkelanjutan dari Cina yang sedang tumbuh pesat, dan meluasnya industri teknologi informasi dan
komunikasi. Singapura, Malaysia dan Vietnam menunjukkan kinerja ekonomi yang lebih baik dari pada negara anggota ASEAN lainnya.
Dari perspektif ekonomi, motivasi yang mendorong ketiga negara Asia Timur menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah: a. ASEAN dengan jumlah
penduduk yang besar mencapai 700 juta jiwa merupakan pasar yang potensial untuk terus dikembangkan; b ASEAN merupakan sumber bahan baku dan energi
bagi ketiga negara tersebut; c ASEAN dapat dijadikan tempat tujuan investasi bagi industri dari ketiga negara karena masih memiliki keunggulan komparatif,
seperti upah buruh yang relatif murah. Pandangan lain dikemukanan oleh Wang Jianqun 2003 bahwa ASEAN tidak dipaksa untuk memperkuat hubungan
eksternal dengan Asia Timur, tetapi ASEAN mengambil inisiatif untuk merangkul tetangganya. Krisis ekonomi Asia membawa Asia Tenggara dan Asia Timur ke
arah kerjasama yang lebih erat. Negara-negara ASEAN memerlukan bantuan dan negara Asia Timur mengulurkan bantuan. Namun kerjasama ASEAN Plus Three
berkembang menjadi equal partnership dan negara Plus Three melihat ASEAN sebagai suatu organisasi penting yang bisa memainkan peran yang signifikan di
kawasan. Kerjasama di bidang ekonomi dan keuangan dalam kerangka ASEAN Plus
Three menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Salah satu indikasinya ialah
tumbuhnya nilai perdagangan antara ASEAN dan negara-negara Plus Three. Meskipun dunia sedang mengalami krisis global, volume perdagangan ASEAN
Plus Three tetap tinggi. Perdagangan antara ASEAN dengan Cina, Jepang dan
Rep. Korea mencapai 413 milyar dolar pada tahun 2009, meskipun menurun namun hanya 15.5 persen dibandingkan pada tahun 2008 yaitu sebesar 489.5
milyar dolar. Dalam hal investasi, total arus Penanaman Modal Asing PMA dari negara-negara Plus Three masih cukup tinggi dan hanya menurun sebesar 1.3
persen dari 8.4 milyar dolar pada tahun 2008 menjadi 8.2 milyar dolar pada tahun 2009 www.aseansec.org. Pengaturan perdagangan bilateral yang telah terjadi
yaitu ASEAN-Cina, ASEAN-Jepang ataupun ASEAN-Rep. Korea bisa menjadi building blocks
bagi pembentukan ASEAN Plus Three Free Trade Area APT FTA.
4.2. Aliran Perdagangan Indonesia Ke Pasar ASEAN, Cina, Jepang dan