Tabel  5.7.  Analisis  Export  Product  Dynamics  EPD  Beberapa  Komoditi Indonesia Di Pasar ASEAN Plus Three Tahun 2005-2009
No Sektor
Nilai Posisi Pasar
Rata-rata Pertumbuhan X
Rata-rata Pertumbuhan Y
1 Gas alam
2.12 2.97  Rising Star
2 Minyak nabati dan hewani
8.20 2.97  Rising Star
3 Batu bara
19.02 2.97
Rising Star
4 Logam
-0.21 2.97
Lost Opportunity
5 Minyak mentah
27.99 2.97
Rising Star
6 Mineral
3.78 2.97
Rising Star
7 Kilang minyak dan produk
batu bara
-3.87 2.97
Lost Opportunity
8
Tekstil 0.49
2.97 Rising Star
9 Produk kimia, karet dan
plastic
1.08 2.97
Rising Star
10
Kendaraan bermotor dan suku cadang
-0.58 2.97
Lost Opportunity
11
Barang-barang dari logam 2.17
2.97 Rising Star
12
Peralatan transportasi 34.17
2.97 Rising Star
13 Mesin dan peralatannya
0.92 2.97
Rising Star
14
Logam besi 9.94
2.97 Rising Star
15 Peralatan elektronik
-10.40 2.97
Lost Opportunity
5.2.3.  Analisis Intra Industry Trade IIT
Mengukur  tingkat  integrasi  perdagangan  di  suatu  kawasan  yang melakukan kegiatan perdagangan dapat  juga dijadikan alat untuk melihat kinerja
perdagangan  Indonesia.  Tingkat  integrasi  diukur  melalui  aliran  dan  keterkaitan perdagangan.  Aliran  perdagangan  suatu  negara  dapat  diketahui  dari  nilai  ekspor
dan impor antara negara tersebut dengan negara lain. Berdasarkan data nilai aliran perdagangan  tersebut  dapat  dikalkulasikan  nilai  dari  IIT  Intra-Industry  Trade
masing-masing  komoditi  yang  diperdagangkan.  Nilai  dari  IIT  masing-masing komoditi  digunakan  untuk  menganalisis  tingkat  integrasi  dan  keterkaitan
perdagangan antara Indonesia dengan ASEAN Plus Three. Integrasi  yang tinggi  menunjukkan keterkaitan  yang erat diantara  negara-
negara  tersebut.  Nilai  IIT  yang  tinggi  menunjukkan  adanya  keterkaitan  yang bersifat dua arah two-way trade dimana Indonesia melakukan ekspor dan impor
ke  negara  ASEAN  Plus  Three.  Sementara  itu,  nilai  IIT  yang  kecil  menunjukkan
77 adanya  keterkaitan  yang  bersifat  satu  arah  one-way  trade  dimana  Indonesia
hanya  berperan  sebagai  negara  eksportir  atau  importir  ke  negara  ASEAN  Plus Three
. Aliran  perdagangan  ekspor  dan  impor  serta  nilai  Intra-Industry  Trade
IIT antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN Plus Three tercantum dalam Tabel 5.8. Berdasarkan Tabel 5.8, terlihat bahwa komoditi kimia, karet dan plastik
merupakan  komoditi  yang  memiliki  nilai  IIT  sangat  besar  yaitu  dengan  rata-rata tahun  2005-2009  sebesar  90.80.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  telah  terjadi
perdagangan  yang  bersifat  dua  arah  antara  Indonesia  dengan  negara-negara ASEAN  Plus  Three.  Jika  melihat  kembali  data  pada  Tabel  4.2  dan  4.3,  terlihat
jelas  bahwa  kelompok  komoditi  kimia,  karet  dan  plastik  memiliki  kontribusi ekspor  dan  impor  yang  besar  terhadap  total  ekspor  dan  impor  Indonesia,
khususnya ke pasar ASEAN Plus Three. Komoditi-komoditi  lain  seperti  peralatan  transportasi,  tekstil,  mesin  dan
peralatannya, barang-barang dari logam, peralatan elektronik, kendaraan bermotor dan suku cadang serta kilang minyak dan produk batu bara juga memiliki nilai IIT
yang cukup tinggi selama tahun 2005 hingga 2009. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel  5.8,  rata-rata  nilai  IIT  untuk  peralatan  transportasi  adalah  sebesar  67.09,
tekstil  sebesar  66.64,  mesin  dan  peralatannya  sebesar  66.09,  barang-barang  dari logam sebesar 56.56, peralatan elektronik sebesar 54.59, kendaraan bermotor dan
suku  cadang  serta  kilang  minyak  dan  produk  batu  bara  masing-masing  sebesar 52.61  dan  42.37.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  komoditi-komoditi  tersebut  juga
mengalami perdagangan yang bersifat dua arah. Komoditi  yang  bernilai  IIT  rendah  seperti  gas  alam  dan  batu  bara  yaitu
menunjukkan perdagangan yang terjadi hanya bersifat satu arah. Untuk komoditi tersebut,  Indonesia  lebih  unggul  dalam  mengekspor  dan  sangat  sedikit  dalam
mengimpor.
Tabel 5.8. Nilai IIT Intra-Industry Trade Beberapa Komoditi Indonesia Ke Pasar ASEAN Plus Three
No Komoditi
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-
rata 1
Produk kimia, karet  dan plastik
92.07 98.72
95.48 83.69
84.06 90.80
2  Peralatan transportasi 76.02
51.81 82.73
64.70 60.19
67.09 3  Tekstil
62.31 60.70
66.93 72.36
70.92 66.64
4  Mesin dan peralatannya 69.11
85.61 77.16
48.33 50.23
66.09 5  Barang-barang dari logam
59.35 72.30
71.14 43.29
36.74 56.56
6  Peralatan elektronik 35.73
46.40 71.13
57.51 62.17
54.59 7
Kendaraan bermotor dan suku cadang
50.62 63.91
57.07 40.70
50.75 52.61
8 Kilang minyak dan produk
batu bara 42.63
49.83 43.24
34.57 41.58
42.37 9  Logam besi
33.21 54.84
44.14 32.24
32.69 39.42
10  Minyak mentah 40.09
43.55 33.19
27.08 44.14
37.61 11  Logam
20.39 21.80
23.07 40.43
34.06 27.95
12  Mineral 10.09
7.51 8.79
21.26 8.70
11.27 13  Minyak nabati dan hewani
5.28 4.44
4.19 4.39
5.83 4.83
14  Batu bara 0.58
0.49 0.25
0.32 0.37
0.40 15  Gas alam
0.00 0.00
0.00 0.03
0.05 0.02
5.3. Kemampuan Industri dalam Menghadapi Persaingan Global