yaitu ASEAN-Cina, ASEAN-Jepang ataupun ASEAN-Rep. Korea bisa menjadi building blocks
bagi pembentukan ASEAN Plus Three Free Trade Area APT FTA.
4.2. Aliran Perdagangan Indonesia Ke Pasar ASEAN, Cina, Jepang dan
Rep. Korea ASEAN Plus Three 4.2.1. Perkembangan Ekspor Indonesia Ke Pasar ASEAN, Cina, Jepang
dan Rep. Korea ASEAN Plus Three
Negara anggota ASEAN Plus Three APT merupakan salah satu pasar tujuan utama ekspor Indonesia selain AS dan Uni Eropa. Hal ini terlihat dari
besarnya pangsa ekspor Indonesia di pasar ASEAN Plus Three yaitu mencapai rata-rata dari tahun 2005 hingga 2009 sebesar 53.76 persen dari total ekspor
Indonesia ke seluruh dunia. Dengan kata lain, lebih dari separuh total ekspor Indonesia tertuju ke ASEAN Plus Three. Volume perdagangan juga selalu
meningkat dari tahun 2005 hingga tahun 2008 Tabel 4.1. Ini menunjukkan bahwa peranan negara-negara di ASEAN Plus Three sangat penting bagi tujuan
ekspor Indonesia. Jika terdapat guncangan di pasar APT maka dimungkinkan akan dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekspor Indonesia secara
keseluruhan. Tabel 4.1. Perbandingan Nilai Ekspor Indonesia ke ASEAN Plus Three dan Dunia
Juta US
Uraian Ekspor Indonesia
Pangsa ke ASEAN Plus Three
Ke ASEAN Plus Three Ke Dunia
2005 46,729.30
85,658.61 54.55
2006 54,916.88
100,798,43 54.48
2007 61,396.66
114,100,86 53.81
2008 73,506.63
137,020,42 53.65
2009 60,933.43
116,509,99 52.3
Rata-rata 59,496.58
110,817,66 53.76
Sumber: WITS, 2010 Berdasarkan data yang diperoleh dari COMTRADE yang diakses melalui
program WITS World Trade Integrated Solution total ekspor ke negara-negara tersebut mengalami pertumbuhan yang positif selama 2005-2008, namun sempat
mengalami penurunan di tahun 2009. Walaupun demikian nilai total ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut mencapai rata-rata sebesar US 59.496,58
juta per tahun selama periode 2005-2009. Dengan nilai ekspor terbesar terjadi
pada tahun 2008 yaitu mencapai US 73.506,64 juta. Tabel 4.2 menunjukkan ekspor 10 sepuluh sektor dengan nilai terbesar selama tahun 2005-2009. Dari
sepuluh sektor tersebut, lima diantaranya didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian, yaitu gas, minyak mentah, batu bara, mineral dan kilang minyak.
Sedangkan lima sektor lainnya adalah produk kimia, karet, plastik; logam; mesin dan peralatannya; elektronik dan peralatannya serta sektor minyak nabati dan
hewani. Dilihat dari perkembangannya, sektor-sektor tersebut mengalami rata-rata
pertumbuhan yang positif selama tahun 2005-2009, kecuali untuk sektor elektronik dan peralatannya yang mengalami rata-rata pertumbuhan negatif. Hal
ini disebabkan karena pada tahun 2006, 2007 dan 2009 sektor tersebut mengalami penurunan nilai ekspor ke negara ASEAN, Cina, Jepang dan Rep. Korea. Sektor
gas memiliki nilai ekspor terbesar yaitu mencapai rata-rata US 9.852,43 juta selama tahun 2005-2009. Selain itu sektor ini juga selalu mengalami pertumbuhan
yang positif dari tahun 2005 hingga 2009, dimana hal tersebut tidak dialami oleh sektor yang lain. Sektor minyak mentah menempati urutan ke-dua dengan rata-
rata nilai US 6.906,86 juta, kemudian diikuti oleh produk-produk kimia, karet dan plastik dengan rata-rata nilai US 5.879.19 juta. Sementara sektor minyak
lemak menenpati urutan sepuluh dengan rata-rata nilai US 2.657,37 juta. Data aliran perdagangan yang dibahas pada bab ini digunakan untuk
menganalisis kinerja perdagangan Indonesia dalam menghadapi ASEAN Plus Three Free Trade Area
. Kinerja perdagangan Indonesia dilihat selama 5 tahun terakhir. Dengan melihat kinerja perdagangan Indonesia di pasar ASEAN Plus
Three , maka akan dapat dilihat sektor-sektor apa sajakah yang telah memiliki
dayasaing khususnya dayasaing secara komparatif dan sektor-sektor apa saja yang belum memiliki dayasaing. Dengan demikian Indonesia dapat lebih
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan dapat terjadi ketika FTA tersebut berlaku.
Tabel 4.2. Ekspor 10 Sepuluh Sektor Terbesar Indonesia ke Pasar ASEAN Plus Three
Juta US
No Sektor
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-rata
1 Gas alam
8,102.70 9,993.39
9,773.05 12,993.55 8,399.45
9,852.43 23.33
-2.20 32.95
-35.36 4.68
2 Minyak
Mentah 6,509.18
5,942.82 7,098.70
9,358.94 5,624.66
6,906.86 -8.70
19.45 31.84
-39.90 0.67
3 Produk
kimia, karet dan plastik
4,187.07 5,581.50
6,903.44 7,130.05
5,593.88 5,879.19
33.30 23.68
3.28 -21.54
9.68 4
Logam 3,369.39
4,671.00 6,502.09
6,210.68 4,679.91
5,086.61 38.63
39.20 -4.48
-24.65 12.18
5 Batu bara
2,150.95 2,879.23
3,559.95 5,574.24
7,918.81 4,416.64
33.86 23.64
56.58 42.06
39.04 6
Mesin dan Peralatan
2,801.76 3,487.24
3,942.32 4,310.12
3,763.83 3,661.06
24.47 13.05
9.33 -12.67
8.54 7
Peralatan elektronik
4,372.31 3,439.46
3,389.94 3,473.75
2,895.07 3,514.11
-21.34 -1.44
2.47 -16.66
-9.24 8
Mineral 2,089.56
3,326.52 3,292.24
3,388.85 4,300.60
3,279.56 59.20
-1.03 2.93
26.90 22.00
9 Kilang
minyak dan produk batu
bara 2,311.74
2,855.51 2,962.60
3,558.34 2,299.25
2,797.49 23.52
3.75 20.11
-35.38 3.00
10 Minyak
nabati dan hewani
1,260.09 1,801.06
2,665.38 3,940.20
3,620.11 2,657.37
42.93 47.99
47.83 -8.12
32.66
Total Ekspor
46,729.30 54,916.88 61,396.67 73,506.64 60,933.43 59,496.58
Angka dalam tanda menunjukkan pertumbuhan per tahun Sumber: WITS, 2010
Seluruh sektor yang telah disebutkan, merupakan sektor yang memiliki pangsa ekspor terbesar ke pasar ASEAN Plus Three. Data pada Tabel 4.3
menunjukkan pangsa ekspor sepuluh sektor yang memiliki nilai terbesar. Dari tabel tersebut terlihat bahwa sepuluh sektor itu menyumbang pangsa yang cukup
dominan yaitu dengan rata-rata sebesar 80.66 persen pada tahun 2005 hingga 2009. Pangsa terbesar terjadi pada tahun 2007 dimana total kesepuluh sektor
tersebut menyumbang pangsa sebesar 81.58 persen. Pangsa ekspor terbesar hingga tahun 2009 terdapat pada sektor gas, yaitu
mencapai rata-rata 16.58 persen 2005-2009. Puncaknya adalah pada tahun 2006, dimana pangsa ekspor gas ke ASEAN Plus Three mencapai 18.20 persen dari
total ekspor Indonesia ke ASEAN Plus Three. Sektor minyak mentah menempati urutan kedua dengan menyumbang pangsa ekspor rata-rata sebesar 11.66 persen.
Kemudian diikuti oleh produk-produk dari kimia, karet dan plastik serta logam dengan masing-masing pangsa ekpor rata-rata sebesar 9.85 persen dan 8.49 persen
selama 2005 hingga 2009. Sektor minyak lemak menyumbang pangsa ekspor yang paling kecil dari sepuluh sektor tersebut yakni sebesar 4.32 persen.
Tabel 4.3. Pangsa Ekspor Terbesar Sektor Indonesia Ke Pasar ASEAN Plus Three Persen
No Sektor
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-
rata 1 Gas alam
17.34 18.20
15.92 17.68
13.78 16.58
2 Minyak mentah 13.93
10.82 11.56
12.73 9.23
11.66 3
Produk kimia, karet dan plastic
8.96 10.16
11.24 9.70
9.18 9.85
4 Logam 7.21
8.51 10.59
8.45 7.68
8.49 5 Batu bara
4.60 5.24
5.80 7.58
13.00 7.24
6 Mesin dan Peralatannya 6.00
6.35 6.42
5.86 6.18
6.16 7 Peralatan elektronik
9.36 6.26
5.52 4.73
4.75 6.12
8 Minerals 4.47
6.06 5.36
4.61 7.06
5.51 9
Kilang minyak dan produk batu bara
4.95 5.20
4.83 4.84
3.77 4.72
10 Minyak nabati dan
hewani 2.70
3.28 4.34
5.36 5.94
4.32
Total Pangsa 79.51
80.08 81.58