81.58 87.57 89.88 GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE

total ekspor Indonesia ke ASEAN Plus Three. Sektor minyak mentah menempati urutan kedua dengan menyumbang pangsa ekspor rata-rata sebesar 11.66 persen. Kemudian diikuti oleh produk-produk dari kimia, karet dan plastik serta logam dengan masing-masing pangsa ekpor rata-rata sebesar 9.85 persen dan 8.49 persen selama 2005 hingga 2009. Sektor minyak lemak menyumbang pangsa ekspor yang paling kecil dari sepuluh sektor tersebut yakni sebesar 4.32 persen. Tabel 4.3. Pangsa Ekspor Terbesar Sektor Indonesia Ke Pasar ASEAN Plus Three Persen No Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata 1 Gas alam 17.34 18.20 15.92 17.68 13.78 16.58 2 Minyak mentah 13.93 10.82 11.56 12.73 9.23 11.66 3 Produk kimia, karet dan plastic 8.96 10.16 11.24 9.70 9.18 9.85 4 Logam 7.21 8.51 10.59 8.45 7.68 8.49 5 Batu bara 4.60 5.24 5.80 7.58 13.00 7.24 6 Mesin dan Peralatannya 6.00 6.35 6.42 5.86 6.18 6.16 7 Peralatan elektronik 9.36 6.26 5.52 4.73 4.75 6.12 8 Minerals 4.47 6.06 5.36 4.61 7.06 5.51 9 Kilang minyak dan produk batu bara 4.95 5.20 4.83 4.84 3.77 4.72 10 Minyak nabati dan hewani 2.70 3.28 4.34 5.36 5.94 4.32 Total Pangsa 79.51

80.08 81.58

81.54 80.57

80.66 Sumber: WITS, 2010 diolah Dari gambaran mengenai perkembangan ekspor Indonesia ke pasar ASEAN Plus Three tersebut, terlihat bahwa sektor sepuluh terbesar ekspor Indonesia didominasi oleh sektor-sektor dari pertambangan dan penggalian, seperti gas alam, minyak mentah, minyak batu bara, mineral dan kilang minyak. Sedangkan yang lainnya adalah produk dari kimia, karet, plastik, logam, mesin, elektronik dan peralatannya serta minyak nabati dan hewani. Produk-produk pertanian justru tidak memberikan kontribusi ekspor yang berarti ke negara ASEAN, Cina, Jepang dan Rep. Korea. Hal ini ironis dengan kondisi Indonesia yang masih tercatat sebagai negara agraris. Salah satu penyebab rendahnya kontribusi ekspor produk-produk pertanian antara lain dimungkinkan karena rendahnya dayasaing Indonesia di pasar internasional.

4.2.2. Perkembangan Impor Indonesia Dari Pasar ASEAN, Cina, Jepang dan Rep. Korea Juta US

ASEAN Plus Three APT merupakan salah satu pasar sumber impor bagi Indonesia. Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa sebesar 54.57 persen impor Indonesia berasal dari APT rata–rata dari tahun 2005 hingga 2009. Dengan volume impor yang selalu meningkat selama tahun 2005 hingga 2008. Ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup tergantung pada impor dari APT. Jika terjadi guncangan ekonomi khususnya guncangan perdagangan dalam kawasan APT, dapat dipastikan akan berdampak signifikan terhadap Indonesia. Tabel 4.4. Perbandingan Nilai Impor Indonesia Dari ASEAN Plus Three dan Dunia jutaUS Uraian Impor Indonesia Pangsa ke ASEAN Plus Three Dari ASEAN Plus Three Dari dunia 2005 31,006.65 57,700.88 53.74 2006 31,524.52 61,065.46 51.62 2007 39,179.87 74,473.43 52.61 2008 75,109.10 129,244.04 58.11 2009 54,984.02 96,829.16 56.78 Rata-rata 46,360.83 83,862.59 54.57 Sumber: WITS, 2010 Impor terbesar Indonesia yang bersumber dari negara ASEAN Plus Three pada umumnya adalah sektor industri pengolahan manufaktur. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.5, sembilan dari sepuluh sektor impor terbesar adalah dari sektor industri pengolahan. Secara umum, impor Indonesia dari ASEAN Plus Three cenderung mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Tabel 4.5 menunjukkan impor sepuluh sektor terbesar Indonesia dari pasar ASEAN Plus Three. Dari tabel tersebut sektor kilang minyak dan produk batu bara merupakan sektor impor terbesar Indonesia dari ASEAN Plus Three dengan rata-rata dari tahun 2005 hingga 2009 adalah sebesar US 10.734,11 juta. Nilai impornya pun cenderung bertambah, kecuali pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 48.56 persen. Sementara itu sektor mesin dan peralatannya menempati urutan kedua dengan rata-rata nilai impor sebesar US 8.198.02 juta. Kemudian diikuti oleh produk kimia, karet, plastik serta peralatan elektronik dengan rata-rata masing-masing sebesar US 6.856.08 juta dan US 3.777,12 juta 2005-2009. Tabel 4.5. Impor 10 Sepuluh Sektor Terbesar Indonesia Dari Pasar ASEAN Plus Three US Juta No Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata 1 Kilang minyak dan produk batu bara 8,532.85 8,605.87 10,741.36 17,029.60 8,760.87 10,734.11 0.86 24.81 58.54 -48.56 8.91 2 Mesin dan Peralatannya 5,306.00 4,659.96 6,276.62 13,525.00 11,222.51 8,198.02 -12.18 34.69 115.48 -17.02 30.24 3 Produk kimia, karet dan plastik 4,908.82 5,440.26 6,306.55 9,909.87 7,714.88 6,856.08 10.83 15.92 57.14 -22.15 15.43 4 Peralatan elektronik 951.11 1,038.91 1,870.89 8,607.06 6,417.63 3,777.12 9.23 80.08 360.05 -25.44 105.98 5 Logam besi 2,448.47 1,999.66 2,832.48 5,394.15 3,459.01 3,226.75 -18.33 41.65 90.44 -35.87 19.47 6 Kendaraan bermotor suku cadang 2,574.12 1,939.72 2,543.96 5,530.28 3,144.60 3,146.53 -24.65 31.15 117.39 -43.14 20.19 7 Peralatan transportasi 553.95 1,748.02 827.95 2,108.29 2,808.30 1,609.30 215.56 -52.63 154.64 33.20 87.69 8 Minyak mentah 1,631.69 1,654.16 1,412.19 1,465.67 1,592.81 1,551.30 1.38 -14.63 3.79 8.67 -0.20 9 Barang- barang dari logam 783.78 637.81 865.69 2,309.98 2,235.39 1,366.53 -18.62 35.73 166.83 -3.23 45.18 10 Textiles 531.08 518.95 632.11 2,275.70 2,061.46 1,203.86 -2.28 21.81 260.02 -9.41 67.53 Total Impor 31,006.65 31,524.52 39,179.87 75,109.10 54,984.02 46,360.83 Angka dalam tanda menunjukkan pertumbuhan per tahun Sumber: WITS, 2010 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa impor terbesar Indonesia dari ASEAN Plus Three didominasi oleh sektor manufaktur. Hal ini diperkuat dari pangsa impor sepuluh sektor tersebut yang sangat besar, yakni mencapai rata-rata 89.76 persen dari total sektor yang diimpor. Dari Tabel 4.6 menunjukkan kontribusi pangsa impor masing-masing sektor. Kilang minyak yang merupakan sektor impor terbesar Indonesia dari pasar ASEAN Plus Three ternyata memberikan kontribusi dengan rata-rata sebesar 24.17 persen, atau sekitar seperempat dari total impor Indonesia. Puncaknya pada tahun 2007 yaitu mencapai 27.42 persen. Sektor mesin dan perlatannya juga memiliki pangsa impor dengan rata-rata sebesar 17.27 persen 2005-2009. Produk-produk kimia, karet dan plastik memberikan kontribusi rata-rata sebesar 15.28 persen 2005-2009. Sementara itu, untuk sektor lain, pangsa impornya hanya berkisar antara 2.35 persen hingga 6.85 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kilang minyak, mesin dan peralatannya serta produk kimia, karet dan plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap impor Indonesia dari negara-negara ASEAN, Cina, Jepang dan Rep. Korea. Tabel 4.6. Pangsa Impor Terbesar Sektor Indonesia Dari Pasar ASEAN Plus Three Persen No Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata 1 Kilang minyak dan produk batu bara 27.52 27.30 27.42 22.67 15.93 24.17 2 Mesin dan Peralatannya 17.11 14.78 16.02 18.01 20.41 17.27 3 Produk kimia, karet dan plastic 15.83 17.26 16.10 13.19 14.03 15.28 4 Peralatan elektronik 3.07 3.30 4.78 11.46 11.67 6.85 5 Logam besi 7.90 6.34 7.23 7.18 6.29 6.99 6 Kendaraan bermotor suku cadang 8.30 6.15 6.49 7.36 5.72 6.81 7 Peralatan transportasi 1.79 5.54 2.11 2.81 5.11 3.47 8 Minyak mentah 5.26 5.25 3.60 1.95 2.90 3.79 9 Barang-barang dari logam 2.53 2.02 2.21 3.08 4.07 2.78 10 Tekstil 1.71 1.65 1.61 3.03 3.75 2.35 Total pangsa 91.02

89.59 87.57

90.74 89.88

89.76 Sumber: WITS, 2010 diolah

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN

PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

5.1. Aliran Perdagangan dan Kondisi Tarif Antar Negara ASEAN Plus

Three Sebelum menganalisis kinerja ekspor Indonesia di pasar ASEAN Plus Three , terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai kondisi aliran perdagangan dan kondisi tarif yang sedang berlaku antar negara ASEAN Plus Three sebelum diberlakukannya Free Trade Area FTA. Dimana data aliran perdagangan dan tarif yang sedang berlaku tersebut keseluruhannya bersumber dari GTAP Data Base versi 7.0. 5.1.1. Aliran Perdagangan Antar Negara ASEAN Plus Three Gambaran mengenai aliran perdagangan antar negara ASEAN Plus Three sebelum diberlakukannya FTA dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat sejauh mana kemampuan negara yang terlibat dalam kesepakatan ASEAN Plus Three FTA untuk mengekspor dan mengimpor berbagai macam sektor ke sesama negara ASEAN Plus Three. Dengan memahami kondisi awal sebelum FTA aliran perdagangan antar negara-negara tersebut, maka justifikasi terhadap dampak FTA yang akan ditimbulkan akan lebih objektif. Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 menunjukkan aliran perdagangan antar negara ASEAN Plus Three. Tabel 5.1 adalah aliran ekspor antar sesama negara ASEAN Plus Three dan Tabel 5.2 adalah aliran impor antar sesama negara ASEAN Plus Three. Kedua tabel tersebut bersumber dari data base GTAP versi 7. Dari tabel tersebut terlihat bahwa negara Jepang adalah negara yang memiliki nilai ekspor dan impor tertinggi diantara sesama negara ASEAN Plus Three, dengan tujuan ekspor terbesar adalah ke Cina, sedangkan impor terbesar Jepang juga berasal dari Cina. Nilai ekspor dan impor negara-negara ASEAN secara keseluruhan relatif lebih kecil jika dibanding ketiga negara Asia Timur tersebut. Indonesia sendiri hanya menyumbang 5.60 persen dalam aliran ekspor ASEAN Plus Three dan sebesar 5.70 persen dalam aliran impornya.