bahwa laba yang diperoleh perusahaan adalah dengan menjual domba dan kambing sesuai dengan volume penjualan optimal tanpa merubah total biaya
tetap maupun biaya variabel per kilogram pada tahun 2010 dan tahun 2011.
4.11.1 Tahun 2010
Pada tahun 2010, permintaan domba dan kambing di bulan bukan hari raya kurban relatif sedikit, yaitu sekitar 5 dari total volume
penjualan selama setahun. Dengan keadaan permintaan yang seperti ini, maka perusahaan dapat menjual domba dan kambing secara optimal
sebanyak 240 ekor. Faktor yang mempengaruhi jumlah volume penjualan optimal tersebut adalah bahwa pada bulan bukan hari raya kurban pada
tahun 2010, perputaran penjualan cukup lama, karena dalam sebulan penjualan yang terjadi hanya berkisar 20-25 dari kapasitas maksimum
kandang. Apabila perusahaan memelihara domba dan kambing lebih dari kapasitas optimal, maka akan meningkatkan biaya variabel berupa pakan
dan obat bila dibandingkan dengan harga jual yang relatif tidak berubah. Pada bulan hari raya kurban di tahun ini, perusahaan dapat menjual
1.758 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran penjualan hampir dua kali lipat dalam satu bulan apabila ditinjau dari kapasitas kandang. Apabila
perusahaan dapat mengoptimalkan kapasitas kandang dengan perputaran volume penjualan dua kali dalam sebulan, maka perusahaan sebenarnya
dapat menjual 2.000 ekor pada bulan hari raya kurban. Karena permintaan pada bulan hari raya kurban melonjak,
perusahaan mengembangkan program kerja peternakan terpadu untuk membantu dalam memenuhi pasokan domba dan kambing. Karena
program kerja ini baru dijalani dua tahun, perusahaan menargetkan 10 tambahan dari kapasitas kandang dapat dipenuhi dari peternakan terpadu
tersebut. Jumlah volume penjualan optimal dari program kerja tersebut sebanyak 200 ekor. Maka, total volume penjualan optimal pada bulan hari
raya kurban adalah 2.200 ekor domba dan kambing. Total penerimaan pada tahun 2010 adalah Rp 2.636.751.500,00.
Laba perusahaan pada tahun tersebut adalah Rp 174.051.132,00. Total bobot badan domba dan kambing yang terjual sebanyak 78.709 kg atau
3.360 ekor. Biaya variabel per kilogram adalah Rp 30.420,70. Total biaya tetap sebesar Rp 68.317.380,00. Sedangkan untuk harga jual per kilogram
domba dan kambing pada tahun 2010 adalah Rp 33.500,00. Apabila perusahaan ingin mencapai laba optimal dengan situasi dan
kondisi seperti pada tahun 2010, maka selama bulan-bulan bukan hari raya kurban perusahaan menjual minimal 238 ekor domba dan kambing, dan
pada bulan hari raya kurban dapat menjual 2.200 ekor domba dan kambing. Sehingga volume penjualan optimal pada tahun 2010 sekitar
4.818 ekor. Volume penjualan optimal diperoleh dari perkalian 238 ekor dengan 11 bulan bukan hari raya kurban ditambah 2.200 ekor dari volume
penjualan optimal pada bulan hari raya kurban. Untuk memperoleh persentase peningkatan laba dari laba aktual pada tahun 2010, maka
dilakukan trial and error. Hasil dari perhitungan tersebut adalah laba perusahaan dapat meningkat hingga 60 dengan jumlah volume penjualan
sama dengan 112.622,79 kg. Bobot badan per ekor rata-rata yang terjual pada tahun 2010 adalah sebesar 23,43 kg, sehingga volume penjualan
optimal pada tahun tersebut sebanyak 4.807 ekor. Terdapat selisih 11 ekor dari perhitungan volume penjualan optimal sebelumnya, hal ini
dikarenakan adanya pembulatan desimal pada perhitungannya. Berikut adalah perhitungan peningkatan laba sebesar 60.
Laba meningkat 60 = laba awal + 60 x laba awal = Rp 174.051.132,00 + 60 x Rp 174.051.132,00
= Rp 278.481.811,20 Sedangkan marjin kontribusi yang diperoleh perusahaan pada tahun 2010
adalah sebagai berikut: Marjin Kontribusi
= total penerimaan – total biaya variabel
= Rp 2.636.751.500,00 - Rp 2.394.382.988,00 = Rp 242.368.512,00
Sehingga nilai marjin kontribusi per unitnya adalah sebagai berikut:
Marjin kontribusi per satuan
= =
= Rp 3.079,00 kg
Untuk mengetahui jumlah bobot badan domba dan kambing yang harus dijual untuk mencapai target laba sebesar Rp 278.481.811,20, maka
dilakukan perhitungan sebagai berikut: Jumlah target bobot badan terjual kg=
=
= 112.622,79 kg
Kesimpulan dari perhitungan di atas adalah apabila pada tahun 2010 perusahaan ingin meningkatkan labanya sebesar 60, maka volume
penjualan yang harus dijual sebesar 112.622,79 kg atau sekitar 4.807 ekor. Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan dengan perhitungan laporan
keuangan yang akan melihat nilai laba operasi setelah menargetkan peningkatan laba sebesar 60.
Penjualan
Rp 33.500,00 x 112.622,79 kg Rp 3.772.863.465,00
Biaya Variabel
Rp 30.420,70 x 112.622,79 kg Rp 3.426.064.108,00
Marjin Kontribusi Rp 346.799.357,30
Biaya Tetap
Rp 68.317.380,00 Laba Operasi
Rp 278.481.977,30 Nilai laba operasi berbeda dengan nilai target laba yaitu sebesar Rp
166,05. Hal ini dikarenakan adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan, sehingga terdapat selisih kesalahan sebesar 166,05.
4.11.2 Tahun 2011