Definisi Analisis Cost-Volume-Profit Break-Even Point

2.4. Analisis Cost-Volume-Profit

2.4.1 Definisi Analisis Cost-Volume-Profit

Analisis biaya-volume-laba cost-volume-profit analysis = analisis CVP merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis CVP menekankan pada keterkaitan biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya Hansen Mowen, 2001. Menurut Horgren, et al 2008, analisis biaya-volume-laba cost-volume- profit analyisisCVP menguji perilaku pendapatan total, biaya total, dan laba operasi ketika terjadi perubahan dalam tingkat output, harga jual, harga variabel per unit, atau biaya tetap produk. Analisis CVP dapat juga menyinggung banyak isu lainnya, seperti: jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu, analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. Menurut Adisaputro 2007, analisis ini mampu menunjukkan bagaimana jumlah keuntungan yang diperoleh akan berubah bilamana terjadi perubahan pada salah satu atau lebih dari faktor berikut ini:  Harga jual produk : naik atau turunnya harga jual akan berpengaruh terhadap penghasilan dari penjualan.  Jumlah unit yang terjual : juga perubahan dari jumlah unit yang terjual akan secara langsung mempengaruhi penghasilan penjualan.  Biaya produksi danatau biaya usaha : yang terakhir ini akan mempengaruhi biaya keseluruhan yang harus diperhitungkan terhadap hasil penjualan.

2.4.2 Break-Even Point

Titik impas break-even point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, yaitu titik dimana laba sama dengan nol. Menurut Adisaputro 2007, break-even adalah suatu keadaan dimana penghasilan dari penjualan hanya cukup untuk menutup biaya, baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Ada cara yang cepat untuk menghitung nilai titik impas, yaitu dengan memfokuskan pada marjin kontribusi. Pada titik impas, marjin kontribusi sama dengan beban tetap. Terdapat beberapa pengertian mengenai laba atau pendapatan menurut beberapa ahli. Pada Hansen Mowen 2001, laba merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan masukan untuk membuat dan menjual produk dengan apa yang diterimanya. Pengertian laba menurut J.R. Hicks 1946 dalam Stice, Stice,Skousen 2009 adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor sebagai hasil investasi dan kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya atau kayanya well-off dengan di awal periode. Sedangkan pendapatan didefinisikan oleh Stice, Stice, Skousen 2009 adalah menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatu periode dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan. Laporan laba-rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya perusahaan menjadi kategori tetap dan variabel. Laporan laba-rugi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Laba operasi = pendapatan penjualan – beban variabel – beban tetap Laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Stice, Stice,Skousen, 2009.

2.4.3 Marjin Kontribusi