Tahun 2011 Evaluasi Pencapaian Laba Optimal

= Rp 3.079,00 kg Untuk mengetahui jumlah bobot badan domba dan kambing yang harus dijual untuk mencapai target laba sebesar Rp 278.481.811,20, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Jumlah target bobot badan terjual kg= = = 112.622,79 kg Kesimpulan dari perhitungan di atas adalah apabila pada tahun 2010 perusahaan ingin meningkatkan labanya sebesar 60, maka volume penjualan yang harus dijual sebesar 112.622,79 kg atau sekitar 4.807 ekor. Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan dengan perhitungan laporan keuangan yang akan melihat nilai laba operasi setelah menargetkan peningkatan laba sebesar 60.  Penjualan Rp 33.500,00 x 112.622,79 kg Rp 3.772.863.465,00  Biaya Variabel Rp 30.420,70 x 112.622,79 kg Rp 3.426.064.108,00 Marjin Kontribusi Rp 346.799.357,30  Biaya Tetap Rp 68.317.380,00 Laba Operasi Rp 278.481.977,30 Nilai laba operasi berbeda dengan nilai target laba yaitu sebesar Rp 166,05. Hal ini dikarenakan adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan, sehingga terdapat selisih kesalahan sebesar 166,05.

4.11.2 Tahun 2011

Pada tahun 2011, di bulan bukan hari raya kurban, permintaan pasar relatif sedikit pula, yaitu sekitar 5 dari total volume penjualan selama setahun. Sehingga, dengan keadaan permintaan yang seperti ini, maka perusahaan dapat menjual domba dan kambing secara optimal sebanyak 493 ekor. Meskipun terjadi peningkatan volume penjualan total dari tahun 2010, namun terdapat faktor yang mempengaruhi jumlah volume penjualan optimal tersebut, yaitu bahwa pada bulan bukan hari raya kurban pada tahun 2011, perputaran penjualan cukup lama, karena dalam sebulan penjualan yang terjadi hanya berkisar 45-50 dari kapasitas maksimum kandang. Apabila perusahaan memelihara domba dan kambing lebih dari kapasitas optimal, maka akan meningkatkan biaya variabel berupa pakan dan obat bila dibandingkan dengan harga jual yang relatif tidak berubah. Apabila pada bulan hari raya kurban perusahaan dapat mengoptimalkan kapasitas kandang dengan perputaran volume penjualan dua kali dalam sebulan, maka perusahaan sebenarnya dapat menjual 2.000 ekor pada bulan hari raya kurban. Salah satu program kerja perusahaan yaitu peternakan terpadu yang berfungsi untuk menambah pasokan domba dan kambing yang akan dijual pada bulan hari raya kurban, pada tahun ini ditargetkan dapat meningkat menjadi 15 tambahan dari kapasitas optimal kandang. Jumlah volume penjualan optimal dari program kerja tersebut sebanyak 300 ekor. Maka, total volume penjualan optimal pada bulan hari raya kurban adalah 2.300 ekor domba dan kambing. Sehingga volume penjualan optimal pada tahun 2011 sebanyak 7.723 ekor. Volume penjualan optimal diperoleh dari perkalian 493 ekor dengan 11 bulan non hari raya kurban ditambah 2.300 ekor dari volume penjualan optimal pada bulan hari raya kurban. Untuk memperoleh persentase peningkatan laba dari laba aktual pada tahun 2011, maka dilakukan trial and error. Hasil dari perhitungan tersebut adalah laba perusahaan dapat meningkat hingga 15 dengan jumlah volume penjualan sama dengan 144.233,45 kg. Bobot badan per ekor rata-rata yang terjual pada tahun 2011 adalah sebesar 18,72 kg, sehingga volume penjualan optimal pada tahun tersebut sebanyak 7.705 ekor. Terdapat selisih 18 ekor dari perhitungan volume penjualan optimal sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya pembulatan desimal pada perhitungannya. Total penerimaan aktual pada tahun 2011 adalah Rp 4.307.952.000,00. Laba perusahaan pada tahun tersebut adalah Rp 266.302.644,00. Total bobot badan domba dan kambing yang terjual pada tahun 2011 sebanyak 130.544 kg atau 6.974 ekor. Biaya variabel per kilogram adalah Rp 30.082,03. Total biaya tetap pada tahun ini sebesar Rp 114.620.736,00. Dan harga jual per kilogram domba dan kambing adalah Rp 33.000,00. Berikut adalah perhitungan peningkatan laba sebesar 15. Target laba meningkat 15 = laba awal + 15 x laba awal = Rp 266.302.644,00 + 15 x Rp 266.302.644,00 = Rp 306.248.040,60 Sedangkan marjin kontribusi yang diperoleh perusahaan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: Marjin kontribusi = total penerimaan – total biaya variabel = Rp 4.307.952.000,00 - Rp 3.927.028.620,00 = Rp 380.923.380,00 Sehingga nilai marjin kontribusi per unitnya adalah sebagai berikut: Marjin kontribusi per satuan = = = Rp 2.918,00 kg Untuk mengetahui jumlah bobot badan domba dan kambing yang harus dijual untuk mencapai target laba sebesar Rp 306.248.040,60, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Jumlah target bobot badan terjual kg = = = 144.233,45 kg Kesimpulan dari perhitungan di atas adalah apabila pada tahun 2011 perusahaan dapat meningkatkan labanya sebesar 15, maka volume penjualan yang harus dijual sebesar 144.233,45 kg atau 7.705 ekor. Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan dengan perhitungan laporan keuangan yang akan melihat nilai laba operasi setelah menargetkan peningkatan laba sebesar 15.  Penjualan Rp 33.000,00 x 144.233,45 kg Rp 4.759.703.850,00  Biaya Variabel Rp 30.082,03 x 144.233,45 kg Rp 4.338.834.970,00 Marjin Kontribusi Rp 420.868.880,00  Biaya Tetap Rp 114.620.736,00 Laba Operasi Rp 306.248.144,10 Nilai laba operasi berbeda dengan nilai target laba yaitu sebesar Rp 103,10. Hal ini dikarenakan adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan, sehingga terdapat selisih kesalahan sebesar 103,10.

4.11.3 Perbandingan Pencapaian Laba Aktual dengan Evaluasi