63 dengan penambahan bebatuan agar tidak licin saat hujan. Hal ini sesuai dengan
rencana pengelola Kompepar yang berencana memperbaiki akses jalan setapak di dalam lokasi dengan bebatuan dengan tujuan kenyamanan pengunjung dan
mempertahankan kesan alami. Berdasarkan Tabel 9 setiap lokasi obyek wisata memiliki kelebihan dari
masing-masing kriteria. Telagaremis memiliki keunggulan pada nilai daya tarik 780. Buper Cibunar dan Balongdalam keunggulan obyek wisata ini pada
aksesibilitas yang tinggi 400, letaknya yang dekat dengan akses jalan utama menuju kota Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, setiap rencana pengembangan
obyek wisata yang ada di TNGC wilayah SPTN I Kuningan mempunyai fokus pengembangan yang berbeda pada setiap lokasi wisata.
5.4 Sarana dan Prasarana
Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di lokasi obyek wisata dapat memberikan kenyamanan pada pengunjung dalam kegiatan wisata. Kondisi sarana
dan prasarana yang tersedia masih membutuhkan penataan serta peningkatan kualitas dan kuantitasnya seperti yang tersaji pada gambar 37. Beberapa sarana
dan prasarana yang sudah tersedia di lokasi wisata yaitu mushola, MCK, shelter, tempat sampah, tempat parkir dan warung. Secara umum sarana dan prasarana
yang diharapkan tersedia oleh pengunjung berdasarkan kuisioner di sekitar lokasi obyek wisata antara lain pusat informasi, papan interpretasi, penginapan, toko
cinderamata, tempat makan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana.
a b
64 c
d Gambar 37 a mushola di Buper Palutungan, b tempat ganti pakaian di Lembah
Cilengkrang, c MCK di Buper Cibunar dan d MCK sementara di Buper Balongdalam.
Namun pada lokasi wisata Lembah Cilengkrang sudah terdapat beberapa papan interpretasi berupa pengenal jenis tumbuhan. Penginapan bagi pengunjung
yang ada di Buper Palutungan biasanya menggunakan warung-warung setempat. Sedangkan untuk kios cinderamata hanya ada di lokasi wisata Telagaremis berupa
kerajinan tangan papan nama dari kayu dan Buper Cibunar berupa kerajianan tangan berupa ukiran dari bambu, stiker TNGC dan baju berlogo TNGC.
Pembangunan sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata ini selain untuk penataan lokasi juga bertujuan untuk pengelolaan pengunjung diantaranya:
1. Pembatasan penggunaan lokasi wisata, bertujuan untuk membatasi dampak
negatif dari aktivitas pegunjung terhadap kawasan misalnya blok rawan kebakaran, blok habitat jenis satwa atau tumbuhan tertentu, pemusatan
penggunaan area perkemahan dan pembatasan terhadap perilaku pengunjung yang menyimpang, sehingga perlu adanya pembatasan area
gerak pengujung untuk menjaga image lokasi wisata selain dengan adanya pengawasan dan patroli dari petugas.
2. Penyebaran pengunjung, bertujuan untuk menghindari pemusatan
pengujung pada satu obyek misalnya pada lokasi wisata Telagaremis pengunjung paling banyak berada di sekitar Telagaremis dan tidak
menyebar ke lokasi wisata telaga lainnya. 3.
Pendidikan lingkungan hidup, bertujuan memberikan pemahaman mengenai pengetahuan alam melalui papan interpretasi
65
5.5 Pengunjung