Kesimpulan Development of Nature-based Tourism in National Park Management Section (SPTN) I Kuningan areas, Gunung Ciremai National Park, Kuningan Regency, West Java Province

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Taman Nasional Gunung Ciremai memiliki potensi sumberdaya pariwisata alam untuk dikembangkan. Obyek-obyek wisata yang ada di TNGC wilayah SPTN I Kuningan beserta daya tariknya yaitu : Telagaremis hutan pinus, 9 telaga yang tersebar disekitar di lokasi obyek wisata, sumur Jatunda dan cerita mitos serta Batu Tumpeng, Paniis aliran sungai dan hutan pinus, Buper Cibeureum tegakkan hutan pinus dan monyet ekor panjang, Buper Cibunar pos I pendakian jalur Linggarjati dan panorama alam berupa pegunungan, area perkebunan serta persawahan, Buper Balongdalam situs sejarah makam pahlawan, sumber air, bumi perkemahan serta makam buyut bayu dan buyut goong, Lembah Cilengkrang pemandangan lembah, pegunungan, curug Sabuk, curug Sawer, sebaran sumber air panas, kebun koleksi dan keanekaragaman flora dan fauna khas seperti elang jawa Spizaetus bartelsi dan Buper Palutungan bumi perkemahan, Curug Ciputri, tegakan pinus dan pemandangan alam pegunungan. Pengunjung yang datang ke lokasi wisata di TNGC wilayah SPTN I Kuningan di dominasi oleh pengunjung yang berasal dari luar daerah, dengan usia paling banyak remaja dan dewasa. Daya tarik obyek wisata yang ada di TNGC terletak pada keindahan panorama alam yang khas pada setiap lokasi obyek. Sedangkan pengelolaan obyek wisata yang ada di TNGC wilayah SPTN I Kuningan berada dalam beberapa pihak diantaranya yaitu pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, masyarakat melalui Kompepar, Pemerintah desa memalui karang taruna dan Badan Usaha Milik Desa, serta pihak swasta. Rekomendasi pengembangan obyek wisata alam di TNGC wilayah SPTN I Kuningan berdasarkan pada daya tarik obyek, keinginan pengunjung dan rencana pengelola. Jenis pengembangan yang dapat dilakukan yaitu pengembangan sarana dan prasarana yang bisa dilakukan diantaranya penataan lokasi dan perbaikan kualitas serta kuantitas sarana dan prasarana yang ada melalui kerjasama dengan pihak pengelola dan investor. Sedangkan produk wisata yang dapat dikembangkan diutamakan pada pemanfaatan sumberdaya alam serta kebudayaan masyarakat sekitar. Jenis produk yang dapat direkomendasikan antaralain produk wisata alam, wisata budaya dan paket wisata. Kegiatan wisata alam mengutamakan potensi obyek daya tarik alam yang dimiliki oleh masing-masing lokasi wisata terutama daya tarik khas lokasi seperti tumbuhan, satwa maupun keunikan pemandangan alamnya. Sedangkan wisata budaya lebih mengutamakan keikutsertaan masyarakat dalam atraksi wisata yang ditampilkan. Berbeda dengan paket wisata yang merupakan gabungan dari beberapa kegiatan wisata contohnya wisata pendidikan dapat berupa gabungan antara wisata budaya masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya alam kawasan dan wisata alam yang mengenal sumberdaya alam tersebut. Paket wisata agro merupakan kegiatan yang mengenal cara bertani tanaman khas lokasi obyek wisata tersebut dengan sistem bertani masyarakatnya yang masih tradisional.

6.2 Saran