Waktu dan Tempat Alat dan Obyek Penelitian Pengunjung

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan penelitian mengenai Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional Gunung Ciremai TNGC dilakukan pada bulan Mei-Juni Tahun 2010 di Kawasan TNGC pada wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional SPTN I Kuningan Provinsi Jawa Barat.

3.2 Alat dan Obyek Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian antara lain alat tulis, kamera digital untuk mendokumentasikan hasil kegiatan, pedoman analisis daerah operasi obyek dan daya tarik wisata alam ADO-ODTWA Dirjen PHKA Tahun 2003 yang telah dimodifikasi, panduan wawancara dan kuisioner. Sedangkan obyek penelitian terdiri atas tujuh lokasi obyek wisata alam di kawasan TNGC khususnya wilayah SPTN I Kuningan yang termasuk dalam surat perjanjian Nomor PKS 02BTNGC2009 dan Nomor 55649Disparbud2009 tentang pengelolaan obyek wisata di Taman Nasional Gunung Ciremai. Obyek wisata tersebut yaitu Telagaremis, Paniis, Bumi Perkemahan Cibeureum, Bumi Perkemahan Cibunar, Bumi Perkemahan Balongdalem, Lembah Cilengkrang dan Bumi Perkemahan Palutungan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Jenis data dan informasi yang dikumpulkan selama kegiatan penelitian berlangsung seperti yang tersaji pada Tabel 1 yaitu: Tabel 1 Jenis data dan informasi yang dikumpulkan No. Jenis data Metode pengumpulan data Informasi yang dikumpulkan 1 Daya tarik wisata a. Keunikan sumberdaya alam Studi literatur dan observasi lapang Potensi fisik, biotik dan budaya yang dianggap memiliki ciri khas tertentu b. Sumberdaya alam yang menonjol Studi literatur dan observasi lapang SDA yang menjadi pusat perhatian pengunjung untuk datang ke lokasi wisata c. Jenis kegiatan yang dapat dan berpotensi untuk dilakukan Studi literatur dan observasi lapang Aktivitas yang dapat dan berpotensi untuk dilakukan oleh pengunjung disesuaikan dengan kondisi dilapangan d. Kebersihan lokasi Observasi lapang Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan lokasi obyek wisata e. Keamanan terhadap kawasan Studi literatur dan observasi lapang Aktivitas yang intensitasnya dapat menurunkan kualitas dan keamanan kawasan f. Kenyamanan Studi literatur dan observasi lapang Kondisi lingkungan obyek wisata yang mempengaruhi kenyamanan pengunjung 2 Aksesibilitas Observasi lapang dan wawancara pengelola Kondisi jalan, waktu dan jarak tempuh dari pusat kota, serta sarana transportasi menuju lokasi wisata 3 Kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat Studi literatur, wawancara dan kuisioner Tingkat pengangguran, mata pencaharian, potensi budaya masyarakat atraksi budaya, kesenian, dan kepercayaan, pendidikan dan tanggapan pengembangan obyek wisata hambatan dan manfaat 4 Potensi pengunjung a. Karakteristik pengunjung Kuisioner dan wawancara Umur, jenis kelamin, daerah asal, pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan b. Tujuan dan aktivitas pengunjung Kuisioner dan wawancara Obyek daya tarik utama, sumber informasi, tujuan berwisata, aktivitas yang dilakukan c. Penilaian terhadap obyek wisata Kuisioner dan wawancara Pelayanan, pengelolaan serta kondisi kawasan wisata yang dikunjungi d. Harapan pengunjung Kuisioner dan wawancara Harapan dan saran terhadap pengembangan obyek wisata 5 Pengelola obyek wisata Wawancara dan studi literatur Sistem pengelolaan, kebijakan – kebijakan yang berlaku, rencana pengembangan pariwisata alam dan hubungan kerjasama dengan pihak luar 6 Pemerintah daerah Wawancara dan studi literatur Kerjasama dengan Taman Nasional dalam pengelolaan pariwisata alam dan rencana pengembangan pariwisata alam Keterangan : penjelasan unsur penilaian Lampiran 1 Tabel kriteria penilaian obyek wisata

3.3.1 Studi Pustaka dan Survei Pendahuluan

Pengumpulan data melalui studi pustaka dan survei pendahuluan ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan penelitian berlangsung dilapangan. Tujuan dari kegiatan pendahuluan ini adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai kondisi lapangan dan pengumpulan informasi terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan, mempelajari dan menelaah sumber- sumber pustaka dan dokumen pengelola yang berkaitan dengan penelitian.

3.3.2 Wawancara dan Kuisioner

Kegiatan wawancara ini dilakukan secara langsung berinteraksi dan berkomunikasi dengan responden melalui pengisian kuisioner dan wawancara terpandu yang dilakukan kepada:

a. Pengunjung

Kegiatan wawancara kepada pengunjung dilakukan dengan cara pengisian kuisioner. Jenis data yang dikumpulkan meliputi karakteristik pengunjung jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan asal pengunjung, tujuan pengunjung, aktivitas pengunjung, penilaian pengunjung terhadap obyek wisata yang telah ada dan keinginan atau harapan pengunjung dalam pengembangan potensi obyek wisata Lampiran 2. Pengumpulan data dan informasi dari pengunjung dilakukan dengan pengambilan total sampel menggunakan Rumus Slovin yaitu dengan memperhatikan tingkat ketelitian dan jumlah populasi wisatawan dalam waktu tertentu dengan batas ketelitian yang digunakan untuk populasi besar 0,1 10 dan 0,2 20 untuk populasi kecil Sevilla 1993 dalam Prasetyo 2005. Rumus Slovin : n = N 1+N e 2 Keterangan : n = ukuran total sampel atau jumlah responden N = ukuran populasi atau jumlah wisatawan dalam waktu tertentu e = nilai kritis batas ketelitian, pada penelitian ini digunakan 0,15 Pengambilan sampel pengunjung berdasarkan pembagian kelas umur yaitu anak-anak 7-12 tahun, remaja 13-21 tahun, dewasa 22-40 tahun dan tua dewasa pertengahan 41-65 tahun Dariyo 2007. Proporsi pengambilan sampel pada setiap kelas umur : Sampel x = Populasi x × Total sampel Total populasi Keterangan : Sampel x = ukuran sampel untuk kelas umur x Populasi x = ukuran populasi pada waktu tertentu kelas umur x Total populasi = ukuran populasi atau jumlah wisatawan dalam waktu tertentu Total sampel = ukuran keseluruhan sampel yang diperoleh dari Rumus Slovin Pengambilan sampel dilakukan pada semua lokasi obyek wisata yaitu Telagaremis, Paniis, Bumi Perkemahan Buper Cibeureum, Buper Cibunar, Buper Balongdalem, Lembah Cilengkrang dan Buper Palutungan. Pengambilan data pengunjung meliputi karakteristik pengunjung, tujuan kunjungan, penilaian dan harapan pengunjung terhadap obyek wisata. Pengambilan data tersebut melalui pengisian kuisioner di setiap lokasi obyek wisata. Pengambilan sampel pengunjung dilakukan dengan menggunakan Rumus Slovin pada penelitian ini yaitu menggunakan populasi dari data banyaknya pengunjung yang datang selama satu minggu terakhir sebelum pengambilan data. Oleh karena itu, jumlah sampel pengunjung pada setiap lokasi obyek wisata berbeda jumlah dan sebaran persentase setiap kelas umurnya seperti yang tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah sampel pengunjung pada setiap lokasi obyek wisata berdasarkan Rumus Slovin dan kelas umur No. Lokasi Total populasi per minggu Total sampel Sampel A R D T 1. Telaga Remis 265 38,06 5,7 15,2 15,2 1,9 2. Buper Paniis 107 31,4 6,2 10,8 10,9 3,1

3. Buper Cibeureum

tidak teridenfikasi - 1 2

4. Buper Cibunar

50 23,53 1,2 10,8 9,6 2,4

5. Buper Balongdalem

tidak teridenfikasi - 12 1

6. Lembah Cilengkrang

500 40,82 2,05 20,5 16,4 2,05

7. Buper Palutungan

500 40,82 4,1 24,6 8,2 4,1 Sampel pengunjung pada Buper Cibeureum dan Buper Balongdalem tidak menggunakan Rumus Slovin. Hal ini dikarenakan pada lokasi wisata tersebut pihak pengelola tidak mengetahui secara pasti jumlah pengunjung yang datang. Sehingga pengambilan sampel disesuaikan dengan jumlah pengunjung yang ada pada saat kegiatan penelitian berlangsung. Bahkan berdasarkan keterangan dari pihak pengelola Buper Cibeureum, pengunjung yang datang untuk berkemah terakhir kali yaitu 30 Oktober – 1 November 2009. Obyek wisata ini umumnya dikunjungi pada saat tertentu seperti libur hari raya, hari kemerdekaan, tahun baru dan liburan akhir tahun sekolah.

b. Pengelola Obyek Wisata