Berat Jenis Nekromasa HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Berat Jenis Nekromasa

Berat jenis kayu merupakan salah satu sifat penting yang harus diperhatikan karena dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat kayu lainnya. Umumnya berat jenis kayu dapat ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur dan volume kayu dalam keadaan basahkering udara terhadap kerapatan air. Hasil pengukuran rata-rata berat jenis kayu nekromassa dari 7 jenis dominan hutan gambut berdasarkan tingkat dekomposisi disajikan pada Tabel 20. Tabel 20 Rata-rata berat jenis kayu nekromassa dominan hutan gambut berdasarkan tingkat dekomposisi No Nama Jenis Rata-rata Berat Jenis Tidak Lapuk Setengah Lapuk Lapuk Rata-rata 1 Meranti Shorea sp. 0.59 0.54 0.17 0.43 2 Medang Cinnamomum sp. 0.44 0.31 0.29 0.34 3 Milas Parastemon urophyllum 0.91 0.46 0.33 0.57 4 Balam Palaquium spp. 0.59 0.36 0.32 0.43 5 Kelat Cryptocarya sp. 0.64 0.36 0.35 0.45 6 Timah-timah Llex cymosa 0.88 0.80 0.37 0.68 7 Suntai Palaquium walsurifolium 0.57 0.37 0.33 0.42 Rata-rata Berat Jenis 0.66 0.46 0.31 0.47 Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa berat jenis kayu nekromasa bebeda-beda dari setiap dekomposisinya, berat kayu berbanding lurus dengan berat jenis kayu. Selain itu, berat jenis sangat erat kaitannya dengan kekuatan kayu. Semakin besar berat jenis kayu maka semakin kuat kayu tersebut. Berat jenis kayu dapat ditentukan oleh dinding sel dan kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori kayu. Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat jenis kayu dari 7 jenis nekromasa dominan hutan gambut untuk tingkat dekomposisi tidak lapuk berkisar antara 0.44–0.91, sedangkan pada dekomposisi setengah lapuk berkisar antara 0.31–0.80, dan pada dekomposisi lapuk berkisar antara 0.17–0.37. Berdasarkan hasil penelitian Perdhana 2009 rata-rata berat jenis kayu pada batang pohon yang masih segar yaitu untuk kayu Meranti sebesar 0.58, Medang sebesar 0.81, Milas sebesar 0.96, dan Balam sebesar 0.58. Nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian ini untuk nekromasa pada tingkat dekomposisi tidak lapuk masih segar kecuali pada jenis Medang dengan nilai berat jenis 0.44. Menurut Sosef et al 1998 dalam Heriyanto et al 2011 kayu Medang terdiri dari beberapa jenis salah satunya Medang Keladi yang memiliki berat jenis pada kisaran 0.355–0.435. Selain itu, pengambilan sampel di lapangan terdiri dari 3 kali ulangan dari jenis Medang yang berbeda, maka nilai berat jenisnya hasil dari rata-rata dari 3 sampel tersebut. Hal ini yang membedakan dengan penelitian Perdhana 2009 yang hanya dari satu jenis Medang. Pada penelitian Perdhana 2009, sampel pohon yang diambil berasal dari pohon yang baru ditebang sehingga kayunya masih dalam kondisi segar. Pohon mati yang telah mengalami proses pelapukan akan memiliki nilai berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan berat jenis kayu yang baru ditebang karena bahan- bahan kimia zat ekstraktif yang terdapat dalam kayu sudah banyak yang hilang oleh perubahan iklim dan serangan jamur pembusuk. Pada penelitian ini, nilai tertinggi berat jenis kayu nekromassa terdapat pada jenis Milas dengan tingkat dekomposisi tidak lapuk sebesar 0.91, sedangkan nilai terendah terdapat pada jenis Medang dengan dekomposisi tidak lapuk dan setengah lapuk yaitu sebesar 0.44 dan 0.31. Timah-timah memiliki nilai rata-rata berat jenis tertinggi pada dekomposisi setengah lapuk 0.80 dan lapuk 0.37, sedangkan nilai terendah terdapat pada jenis Meranti yaitu sebesar 0.17. Milas dan Timah-timah memiliki rata-rata berat jenis yang tinggi dikarenakan memiliki kayu yang kuat dan padatberat. Secara keseluruhan dekomposisi tidak lapuk memiliki rata-rata berat jenis paling tinggi yaitu sebesar 0.66 dibandingkan setengah lapuk sebesar 0.46 dan lapuk sebesar 0.31. Perbandingan nilai berat jenis nekromasa berdasarkan tingkat dekomposisi dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Histogram nilai rata-rata berat jenis dari 7 kayu nekromassa dominan hutan gambut berdasarkan tingkat dekomposisi. Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat bahwa rata-rata berat jenis nekromasa secara keseluruhan adalah 0.47. Nilai ini sesuai dengan pernyataan Hairiah dan Rahayu 2007, dimana berat jenis untuk nekromasa sekitar 0.4, namun dapat juga bervariasi tergantung pada kondisi pelapukannya. Semakin lanjut tingkat pelapukannya, maka berat jenis semakin rendah. Tingkat dekomposisi tidak lapuk memiliki nilai rata-rata berat jenis tertinggi dibandingkan dengan tingkat dekomposisi setengah lapuk dan lapuk. Selain dipengaruhi oleh faktor pelapukan, rata-rata berat jenis kayu nekromassa juga dipengaruhi oleh berat ringannya jenis kayu, dimana semakin tinggi nilai berat jenis kayu maka semakin kuat dan berat pula kayu tersebut. 5.6 Kadar Zat Terbang 5.6.1 Kadar Zat Terbang Nekromasa