Rekomendasi Struktur Vegetasi Rekomendasi RTH pada Kawasan Industri Rekomendasi RTH pada Kawasan CBD

adanya faktor lingkungan dari setiap land use dan kemampuan jenis vegetasi dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara berbeda-beda pula. Kota Bogor memiliki proporsi RTH yang ideal menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 29 Ayat 2, namun setelah dilakukan analisis kenyamanan, semua land use memiliki iklim mikro yang tidak nyaman bagi manusia. Hal ini dapat disebabkan oleh RTH yang ada belum dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga belum dapat dengan efektif menciptakan iklim mikro yang nyaman. RTH perkotaan diharapkan dapat memenuhi fungsinya sesuai kebutuhan masing-masing land use.

5.5.1 Rekomendasi Struktur Vegetasi

Kota Bogor masih memiliki proporsi luas RTH yang ideal bagi kawasan perkotaan. Penting sekali untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH yang ada di Kota Bogor sehingga kenyamanan warga kota tetap terjaga. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas RTH yaitu dengan menanam struktur vegetasi yang efektif dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara. Menurut hasil penelitian, struktur vegetasi pohon dapat dengan efektif menurunkan suhu udara sebesar 0,86-5,15°C dibandingkan struktur vegetasi lainnya. Penanaman pohon dalam jumlah banyak pada RTH sangat direkomendasikan karena fungsinya sangat efektif dalam ameliorasi iklim terutama pada kawasan yang luas RTH-nya sudah minim seperti CBD.

5.5.2 Rekomendasi RTH pada Kawasan Industri

Hasil penelitian menyatakan industri memiliki suhu dan kelembaban udara yang relatif lebih nyaman dibandingkan kawasan CBD dan perumahan. Dapat dilihat dari luas tutupan lahannya pada tabel 5.3, kawasan industri memiliki nilai luasan RTH lebih besar dibandingkan kawasan CBD dan perumahan yaitu sebesar 26,95. Industri merupakan kawasan yang memiliki potensi dalam ketidaknyamanan iklim mikro suatu kota. Untuk itu, sebaiknya industri dibangun jauh dari pusat kota dan RTH pada kawasan industri harus cukup luas dan efektif sehingga ketidaknyamanan iklim mikro yang disebabkan oleh aktivitas industri dapat diminimalisir.

5.5.3 Rekomendasi RTH pada Kawasan CBD

Pada kawasan CBD di perkotaan sulit ditemukan RTH yang berbentuk areal, hal ini disebabkan oleh kepemilikan dari CBD rata-rata merupakan milik pribadi dan mahalnya harga tanah sehingga kesadaran untuk membuat RTH yang luas untuk kawasan tersebut sangat kurang. Suhu dan kelembaban udara pada kawasan CBD memiliki tingkat kenyamanan yang sangat minim dibandingkan kawasan lainnya. Dapat dilihat pada tabel 5.3, luas RTH pada kawasan CBD memiliki presentasi yang paling kecil dibandingkan dengan tiga kawasan lainnya yaitu sebesar 22,15. Jalur akses CBD umumnya berhubungan secara langsung dengan jalan raya sehingga apabila sulit untuk menciptakan RTH berbentuk areal, RTH berbentuk linear juga dapat menjadi solusi. Keberadaan RTH dapat tetap dipertahankan pada kawasan CBD dengan mengefektifkan RTH pada lanskap jalan.

5.5.4 Rekomendasi RTH pada Kawasan Perumahan