Analisis Iklim Mikro Kawasan Central Bussines District CBD

Setelah dilakukan uji statistik pada hasil pengukuran iklim mikro, suhu dan kelembaban udara pada pohon, semak, dan rumput berbeda secara signifikan pada taraf nyata 5 persen Lampiran 10. Hal ini membuktikan bahwa setiap struktur vegetasi mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam ameliorasi iklim. Perbedaan karakteristik struktur vegetasi mempengaruhi adanya perbedaan iklim mikro yang dihasilkan. Pohon memiliki karakteristik struktur vegetasi yang paling efektif untuk mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara dibandingkan dengan ketiga struktur vegetasi lainnya. Semakin tinggi dan semakin luas tajuk suatu vegetasi, keadaan suhu udara yang ada di sekitarnya akan semakin sejuk dan kelembaban udaranya semakin tinggi.

5.2.2 Analisis Iklim Mikro Kawasan Central Bussines District CBD

Perkembangan kegiatan perdagangan di Kota Bogor saat ini cukup pesat, karena selain melayani penduduk Kota Bogor juga daerah-daerah sekitarnya diantaranya Kabupaten Bogor. Kota Bogor juga merupakan salah satu kota wisata, baik lokal maupun mancanegara, yang akhirnya akan mempengaruhi kegiatan perdagangan. Kebutuhan fasilitas perdagangan skala kota dan regional di Kota Bogor hingga akhir tahun perencanaan dapat dikatakan sudah mencukupi terutama jenis perdagangan besarsedang pasar induk, supermarket, plaza, mall dan sejenisnya Bappeda 2011. Salah satu fasilitas kegiatan perdagangan adalah CBD, dimana CBD yang dikembangkan di daerah Bogor rata-rata sangat minim RTH. Begitu pula di CBD Bantarjati, untuk menemukan RTH yang terdapat struktur vegetasi yaitu pohon, semak, dan rumput sangat jarang. RTH di kawasan CBD rata-rata hanya berbentuk RTH linear di depan bangunan CBD, sehingga pengukuran iklim mikro dalam penelitian ini dilakukan pada RTH berbentuk linear. Peta lokasi pengambilan data iklim mikro pada kawasan CBD dapat dilihat pada Lampiran 2. Kawasan CBD Bantarjati memiliki luas total sebesar 40,23 Ha dengan luas RTH sebesar 8,91 Ha atau 22,15 persen dari luas keseluruhan. Pengukuran iklim mikro suhu dan kelembaban udara dilakukan di bawah naungan pohon dan semak dan di atas rumput. Pengukuran iklim mikro pada pohon angsana Pterocarpus indicus dengan karakteristik tinggi ±10 meter, pada semak dilakukan pada tanaman bugenvil Bougainvillea sp. dengan tinggi ±1,5 meter dan pengukuran iklim mikro pada struktur vegetasi rumput dilakukan pada rumput gajah Axonopus compressus. Hasil pengukuran iklim mikro dapat dilihat pada Lampiran 7. Gambar 5.6 Suhu dan kelembaban udara pada kawasan CBD Grafik di atas menunjukan rata-rata nilai suhu dan kelembaban udara pada kawasan CBD di bawah naungan pohon dan semak dan suhu udara di atas rumput. Selisih suhu udara pohon dengan semak sebesar 2,9 ⁰C, selisih suhu udara semak dengan rumput sebesar 2,25 ⁰C, dan selisih suhu udara pohon dengan rumput mencapai 5,15 ⁰C. Suhu di bawah naungan pohon relatif lebih rendah dibandingkan suhu udara pada semak dan suhu udara di bawah naungan semak lebih rendah dibandingkan suhu udara di atas rumput. Pohon dengan tinggi dan luas tajuk yang besar lebih mampu menaungi area di bawahnya sehingga suhu udara di bawah pohon lebih sejuk dibandingkan struktur vegetasi lainnya. Semak dengan tinggi dan luas tajuk yang lebih kecil dibandingkan pohon memiliki suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan pohon. Suhu udara rumput memiliki nilai paling tinggi dikarenakan rumput secara langsung memantulkan sinar matahari ke area di sekitarnya. Selisih kelembaban udara pohon dengan semak sebesar 4,21 persen, selisih kelembaban udara semak dengan rumput sebesar 5,48 persen dan selisih kelembaban udara pohon dengan rumput sebesar 9,69 persen. Kelembaban udara pohon memiliki nilai yang paling tinggi dan rumput memiliki nilai yang paling rendah. 32,53 35,66 37,57 55,63 51,14 46,22 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 Pohon Semak Rumput Struktur Vegetasi Suhu ⁰C RH Setelah dilakukan uji stastistik, suhu dan kelembaban udara pada pohon, semak, dan rumput berbeda secara signifikan pada taraf nyata 5 persen Lampiran 11. Hal ini membuktikan bahwa setiap struktur vegetasi memiliki kemampuan yang berbeda dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara. Perbedaan karakteristik vegetasi dari setiap struktur vegetasi menghasilkan iklim mikro yang berbeda-beda. Pohon merupakan struktur vegetasi yang paling efektif dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara. Hal ini disebabkan oleh pohon memiliki area naungan yang luas dan tajuknya lebih padat dibandingkan semak ataupun rumput.

5.2.3 Analisis Iklim Mikro Kawasan Perumahan