software Arc Gis 9.3. Setelah itu dilakukan penajaman citra menggunakan software ERDAS Imagine 9.1 dengan memperbaiki histogram warna dari data
citra. Klasifikasi Citra Image Classification
Setelah dilakukan pemulihan dan penajaman citra data sudah siap digunakan untuk klasifikasi penutupan lahan. Teknik klasifikasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah klasifikasi terbimbing supervised classification. Setelah membuat peta penutupan lahan, dilakukan penilaian akurasi pada
peta. Pada penelitian ini tipe penilaian akurasi yang digunakan adalah dengan pengecekan lapang dengan GPS sehingga menghasilkan Ground Control Point
GCP. GCP kemudian dimasukkan kedalam software ERDAS Imagine 9.1 dan dengan menggunakan tools accuracy assesment yang dapat menghasilkan nilai
akurasi. Menurut USGS U.S. Geographical Survey, minimal nilai akurasi peta adalah 85 persen Lillesand and Kiefer 1979. Dapat dilihat pada gambar 3.3
untuk melihat nilai akurasi yang dihasilkan dari software ERDAS Imagine 9.1.
Gambar 3.3 Contoh hasil akurasi peta pentupan lahan
3.6 Metode Pemilihan Lokasi Pengambilan Data
Lokasi pengambilan data dilakukan pada empat land use yang dominan pada kawasan kota urban yaitu industri, Central Bussines District CBD,
perumahan, dan Ruang Terbuka Hijau RTH kota untuk dapat mengetahui perbedaan iklim mikro suhu dan kelembaban udara pada setiap land use.
Pemilihan lokasi pengambilan data pada penelitian ini dengan mengambil tiga kawasan terbesar tiap land use di Kota Bogor dengan batasan kawasan setiap
kelurahan berdasarkan digitasi peta penggunaan lahan pada peta RTRW Kota Bogor tahun 2011-2031. Semakin besar kawasan, pengaruh iklim dari kawasan
Nilai akurasi peta
lain dapat diminimalisir sehingga data yang diambil merupakan data representatif iklim mikro pada setiap penggunaan lahan yang berbeda.
Kemudian dilakukan overlay dengan peta penutupan lahan yang didapat dari pengolahan data citra Landsat 7 ETM+ sehingga diketahui luasan RTH pada
masing-masing kawasan. Selanjutnya luas RTH pada tiga kawasan terbesar dari tiap land use dirata-rata dan luas RTH yang paling mendekati rata-rata yang
dipilih sebagai lokasi pengambilan data karena diasumsikan kawasan yang dipilih memiliki luasan RTH yang representatif untuk setiap jenis penggunaan lahan yang
berbeda. Peta pemilihan lokasi pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.4 Alur pemilihan lokasi pengambilan data
3.7 Parameter yang Diukur
Parameter yang diukur pada setiap struktur vegetasi pohon, semak, dan rumput pada masing-masing land use meliputi unsur-unsur iklim mikro yaitu:
Suhu Relative Humidity RH
3.8 Metode Pengukuran
Pengukuran iklim mikro berupa suhu dan kelembaban udara dilakukan pada struktur vegetasi yag berbeda pohon, semak, dan rumput pada setiap land
use industri, CBD, perumahan, dan RTH kota. Untuk mengukur iklim mikro yang akurat, alat diletakkan ±1,5 meter di atas permukaan tanah dikarenakan
menurut Frick H dan Suskiyanto FXB 2007 iklim mikro merupakan iklim di lapisan udara dekat permukaan bumi dengan tinggi ±2 meter. Pengambilan data
diambil selama 30 menit pada setiap struktur vegetasi pada pukul 12.30-13.00 WIB, dilakukan hanya pada saat cuaca cerah. Waktu tersebut dipilih karena
merupakan waktu ketika radiasi matahari paling maksimal dan merupakan waktu Tiga kawasan
terbesar Luas RTH setiap
kawasan
4 lokasi pengambilan data setiap land use
Peta Penggunaan Lahan
Peta Penutupan Lahan
Luas RTH yang paling mendekati rata-rata
puncak dari aktivitas manusia sehingga kenyamanan pada waktu tersebut perlu diketahui. Tabel hari pengambilan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Hari pengambilan data
No Tanggal
Kawasan Lokasi
Ulangan ke-
1 22 Juni 2012
CBD Bantarjati
1 2
23 Juni 2012 CBD
Bantarjati 2
3 24 Juni 2012
CBD Bantarjati
3 4
25 Juni 2012 Perumahan
BCC 1
5 26 Juni 2012
Perumahan BCC
2 6
05 Juli 2012 Perumahan
BCC 3
7 07 Juli 2012
RTH Kota KRB
1 8
08 Juli 2012 RTH Kota
KRB 2
9 09 Juli 2012
RTH Kota KRB
3 10
19 Juli 2012 Industri
PT Unitex 1
11 20 Juli 2012
Industri PT Unitex
2 12
23 Juli 2012 Industri
PT Unitex 3
Pengambilan data dilakukan pada empat tipe land use yang berbeda yaitu industri, CBD, perumahan, dan RTH kota. Pada satu hari data yang diambil
adalah data suhu dan kelembaban udara pada struktur vegetasi yang berbeda yaitu pohon, senak, dan rumput. Alat diletakkan di bawah naungan pohon, di bawah
naungan semak, dan di atas rumput dan dilakukan pengukuran pada waktu yang sama yaitu pada pukul 12.30-13.00 atau selama 30 menit. Pencatatan data
dilakukan per menit sehingga data yang dihasilkan adalah 30 data setiap variabel suhu dan kelembaban udara pada tiga struktur vegetasi yang berbeda. Sehingga
dalam sehari data yang dihasilkan adalah 180 data: 90 data suhu udara pada struktur vegetasi yang berbeda 30 data suhu udara pada naungan pohon, 30 data
suhu udara pada naungan semak, dan 30 data suhu udara di atas rumput dan 90 data kelembaban udara pada struktur vegetasi yang berbeda 30 data kelembaban
udara pada naungan pohon, 30 data kelembaban udara pada naungan semak, dan 30 data kelembaban udara di atas rumput. Setiap land use diambil datanya
selama tiga hari sebagai ulangan. Bagan pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Bagan pengambilan data
3.9 Pengolahan dan Analisis Data