Setelah dilakukan uji stastistik, suhu dan kelembaban udara pada pohon, semak, dan rumput berbeda secara signifikan pada taraf nyata 5 persen Lampiran
11. Hal ini membuktikan bahwa setiap struktur vegetasi memiliki kemampuan yang berbeda dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara.
Perbedaan karakteristik vegetasi dari setiap struktur vegetasi menghasilkan iklim mikro yang berbeda-beda. Pohon merupakan struktur vegetasi yang paling efektif
dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara. Hal ini disebabkan oleh pohon memiliki area naungan yang luas dan tajuknya lebih padat
dibandingkan semak ataupun rumput.
5.2.3 Analisis Iklim Mikro Kawasan Perumahan
Kebutuhan perumahan di Kota Bogor terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, namun di sisi lain, luas wilayah kota tidak
bertambah. Luas lahan perumahan di Kota Bogor pada tahun 2007 mencapai 26 persen luas kota termasuk di dalamnya fasilitas perumahan. Kecenderungan
perkembangan perumahanpermukiman yang terjadi saat ini adalah ke arah pusat kota dan sepanjang jalan-jalan utama, hal ini dikarenakan tingkat aksesibilitasnya
di sepanjang jalan tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya Bappeda 2011. Kawasan perumahan sangat membutuhkan RTH untuk
mengakomodasi kenyamanan, kegiatan sosial, dan sebagai fasilitas pendukung bagi penghuninya. Semakin banyaknya RTH maka semakin nyaman keadaan
iklim di perumahan tersebut. Iklim mikro berperan sangat penting dalam pertimbangan pemilihan dan penempatan material tanaman Booth NK dan Hiss
JE 2004. Pengukuran iklim mikro pada kawasan perumahan dilakukan di lapangan
rumput di tengah-tengah perumahan Lampiran 3. Kawasan perumahan ini mempunyai luas total sebesar 51,66 Ha dengan luas RTH sebesar 12,87 Ha atau
24,9 persen dari luas keseluruhan. Pengukuran ini dilakukan di bawah naungan pohon kerai payung Felicium decipiens dengan tinggi ±6 meter dan tajuk
berbentuk bulat. Untuk struktur vegetasi semak, pengukuran dilakukan di bawah naungan semak firebush Hamelia patens dengan tinggi ±1,5 meter dan
pengukuran juga dilakukan di atas rumput gajah Axonopus compressus. Hasil pengukuran iklim mikro dapat dilihat pada Lampiran 8. Grafik hasil pengukuran
berupa grafik suhu dan kelembaban udara rataan dari tiga kali ulangan pengukuran pada kawasan perumahan dapat dilihat pada gambar.
Gambar 5.7 Suhu dan kelembaban udara pada kawasan perumahan Grafik di atas menggambarkan suhu udara pada kawasan perumahan. Suhu
udara pada pohon dan semak terus meningkat selama pengukuran, sedangkan untuk suhu udara rumput mengalami peningkatan dan penurunan. Selisih suhu
udara pohon dengan semak sebesar 0,86 ⁰C, selisih suhu udara semak dengan
rumput sebesar 2,43 ⁰C, dan selisih suhu udara pohon dengan rumput mencapai
3,29 ⁰C. Pohon memiliki karakteristik struktural tinggi dan tajuk yang lebar
sehingga pohon mampu menaungi area di bawahnya lebih luas sehingga suhu udara disekitarnya lebih sejuk. Semak memiliki suhu udara lebih tinggi
dibandingkan pohon karena tinggi dan lebar tajuknya lebih kecil dibandingkan pohon. Rumput memiliki suhu udara yang paling tinggi karena rumput menerima
sinar matahari secara langsung tanpa adanya naungan sehingga sinar matahari tersebut langsung dipantulkan dan membuat suhu udara disekitarnya cukup panas.
Kelembaban udara di atas rumput sangat rendah dibandingkan dengan pohon dan semak yaitu 43,80 persen. Selisih kelembaban udara pohon dengan
semak sebesar 0,62 persen, selisih kelembaban udara semak dengan rumput sebesar 6,02 persen, dan selisih kelembaban udara pohon dengan rumput sebesar
6,64 persen. Kelembaban udara pohon memiliki nilai yang paling tinggi dan kelembaban udara semak memiliki nilai yang paling rendah.
33,47 34,58
36,64 50,44
49,42 44,20
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65 70
Pohon Semak
Rumput
Struktur Vegetasi
Suhu °C RH
Uji statistik suhu dan kelembaban udara pada struktur vegetasi pohon, semak, dan rumput berbeda secara signifikan pada taraf nyata 5 persen Lampiran
12. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan setiap struktur vegetasi pada kawasan perumahan dalam mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara
berbeda-beda. Perbedaan karakterisitik struktur vegetasi seperti tinggi, lebar daun, dan luas tajuk dapat berpengaruh pada kemampuan masing-masing vegetasi
dalam menciptakan iklim mikro. Pohon memiliki karakteristik vegetasi yang mampu dengan efektif mereduksi suhu dan meningkatkan kelembaban udara.
5.2.4 Analisis Iklim Mikro Kawasan RTH Kota