Perubahan penutupan lahan HASIL DAN PEMBAHASAN
semak lebih besar dibandingkan skenario lainnya. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 67 berikut.
Gambar 67. Hasil Simulasi Skenario pada tutupan semak Berdasarkan Gambar 67 terlihat bahwa laju penurunan luas semak terjadi
pada skenario moderat dan simpel, sementara skenario kompleks lebih baik dibandingkan keadaan eksisting. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan
baik berupa ekstensifikasi lahan pertanian dengan agroforestri maupun RHL dan ekstensifikasi lahan pertanian dengan agroforestri akan mampu menurunkan lahan
tidur berupa semak. Perubahan luas lahan PLK cenderung menurun. Hal ini disebabkan luas
lahan PLK yang lebih besar dari 20 luas penutupan lahan sehingga perlu dilakukan koreksi terhadap luas PLK yang disesuaikan untuk pembangunan hutan
dan PLKC Gambar 68.
Gambar 68. Hasil simulasi skenario tutupan pertanian lahan kering PLK Luas lahan PLKC perkebunan lahan kering campuran cenderung
menurun. Hal ini disebabkan oleh luas lahan yang dikonversi menjadi PLKC terbatas oleh luas lahan yang ada dan sangat bergantung dari luas hutan. Hal ini
dapat dilihat dari skenario moderat dan simpel yang terus meningkatkan luas
0.00 200.00
400.00 600.00
800.00 1,000.00
1,200.00 1,400.00
1,600.00 1,800.00
2,000.00
2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 2035 2037 2039 2041 2043 2045 2047 2049
Lu a
s S
e m
a k
h a
Tahun
EKSISTING SIMPEL
MODERAT KOMPLEKS
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 2035 2037 2039 2041 2043 2045 2047 2049
Lu a
s P LK
h a
Tahun
EKSISTING SIMPEL
MODERAT KOMPLEKS
namun kemudian akan menurun karena tipe pengusahaannya berupa agroforestri yang didominasi oleh tanaman semusim Gambar 69.
Gambar 69. Hasil simulasi skenario tutupan pertanian lahan kering campuran
Berdasarkan Gambar 69, terlihat bahwa skenario moderat dan simpel dapat meningkatkan luas lahan PLKC dibandingkan dengan skenario kompleks.
Bila digabung hasil simulasi skenario maka dapat dilihat perbedaan sebagaimana Gambar 70 berikut.
a b
c d
Keterangan: a kondisi eksisting; b Skenario simpel; c Skenario Moderat; d Skenario kompleks
Gambar 70. Perbandingan laju perubahan penutupan lahan berdasarkan skenario
200 400
600 800
1000
2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 2035 2037 2039 2041 2043 2045 2047 2049
Lu a
s P
LK C
h a
Tahun
EKSISTING SIMPEL
MODERAT KOMPLEKS
Berdasarkan Gambar 70, pada skenario simpel hanya dilakukan ekstensifikasi lahan pertanian dengan sistem agroforestri, maka luas PLK dan
PLKC akan terus bertambah sampai dengan porsi luasan PLK dan PLKC terhadap total luas DAS yaitu 20. Ketika RHL saja yang dijalankan maka luas lahan PLK
akan menjadi 0 nol seperti kondisi eksisting, sedangkan hutan akan terus bmeningkat. Trend lain ditunjukkan oleh luas lahan semak yang terus menurun
pada skenario simpel dan moderat dan akan terus naik pada skenario kompleks. Perubahan luas penutupan lahan akan mempengaruhi nilai ekonomi lahan.
Skenario simpel meningkatkan nilai lahan bagi masyarakat melalui pemanenan tanaman berbagai jenis yang berbeda waktu panen. Sementara bila skenario
moderat, masyarakat mendapatkan manfaat dari pemanenan berjangka dari jenis tanaman yang ditanam dan RHL. Sementara pada skenario kompleks, masyarakat
dapat merasakan manfaat dari kegiatan RHL. Namun angka ini sangat ditentukan oleh luas lahan. Adapun total nilai ekonomi yang diperoleh akibat dari perubahan
penutupan lahan disajikan pada Gambar 71 berikut.
Gambar 71. Total nilai ekonomi lahan Berdasarkan Gambar 71, maka dapat diketahui bahwa skenario kompleks
mampu memberikan nilai ekonomi terbesar terutama pada saat masuk waktu tebang daur bagi tanaman penghasil kayu dalam hal ini jenis mahoni Switenia
spp. jika dibandingkan dengan kondisi eksisting, skenario simpel dan kompleks.
5,000 10,000
15,000 20,000
25,000 30,000
2 1
3 2
1 5
2 1
7 2
1 9
2 2
1 2
2 3
2 2
5 2
2 7
2 2
9 2
3 1
2 3
3 2
3 5
2 3
7 2
3 9
2 4
1 2
4 3
2 4
5 2
4 7
2 4
9
Ni la
i e
konom i
La ha
n R
p.
M il
li o
n s
Tahun
Nilai Ekonomi Lahan Eksisting Nilai Ekonomi Lahan Simpel
Nilai Ekonomi Lahan Moderat Nilai Ekonomi Lahan Kompleks
Pada skenario kompleks menunjukkan perilaku pendapatan ekonomi yang hampir mirip dengan kondisi eksisting yang disebabkan oleh skenario pelaksanaan RHL
untuk memenuhi target luas hutan sebesar 40 dari total luas lahan tidak berpengaruh pada pendapatan yang diterima masyarakat karena tidak untuk
diproduksi. Selain nilai ekonomi, dampak lain yang timbul dari perubahan penutupan
lahan adalah kemampuan lahan untuk menurunkan air limpasan. Bila kondisi lahan bertutupan hutan maka kemampuan untuk infiltrasi lebih besar sehingga air
limpasan menjadi rendah. Adapun hasil simulasi disajikan pada Gambar 72 berikut.
Gambar 72. Debit andalan permukaan Gambar 72 menunjukkan bahwa upaya pembangunan PLK dan PLKC
pada skenario simpel dan moderat akan meningkatkan runoff. Namun, jika RHL dilaksanakan pada skenario kompleks laju runoff lebih rendah.
Hasil simulasi di atas menunjukkan bahwa jika menggunakan sektor ekonomi sebagai pertimbangan prioritas pengelolaan DAS, maka skenario
moderat adalah yang terbaik. Jika pengelolaan DAS dengan mempertimbangkan faktor debit yang merupakan bagian dari sektor ekologi, maka skenario kompleks
adalah yang terbaik. Namun dalam penelitian ini, skenario terbaik yang diambil adalah skenario moderat. Luas hutan tetap diusahakan mencaai 40 dari luas total
dan sisa lahan lainnya tidak dibiarkan begitu saja melainkan dibangun menjadi 20 untuk PLK dan 20 untuk PLKC. Tentunya dampak ekonomi akan lebih
dirasakan masyarakat dalam kurun waktu singkat sementara jenis tanaman MPTS
20 40
60 80
100 120
140 160
180
2013 2018
2023 2028
2033 2038
2043 2048
R u
n of
f M
3 M
il li
on s
Tahun
Simpel Moderate
Kompleks