Sifat Konflik Bentuk Konflik

77 perusahaan kembali membersihkan tumpahan minyak mentah hingga tuntas. Dana kompensasi disalurkan kepada nelayan yang menjadi korban. Dana kompensasi ini tidak menutupi kerugian yang dialami oleh nelayan. Namun mereka tidak dapat melakukan tindakan yang lebih jauh lagi sehingga mereka hanya pasrah menerimanya. Di lain pihak, nelayan masih ragu akibat dari tumpahan minyak mentah tersebut. Seperti telah dikutip dari koran Tempo di atas bahwa nelayan masih resah mengenai dampak jangka panjang yang akan terjadi. Mereka berpikir bahwa paceklik selama tiga tahun terakhir ini merupakan dampak jangka panjang dari kecelakaan kapal tanker tersebut.

8.2.2 Sifat Konflik

Konflik lingkungan yang terjadi antara nelayan dan perusahaan pertambangan memiliki dua sifat yaitu terbuka dan laten. Konflik terbuka terlihat ketika nelayan mulai melakukan demonstrasi atas penolakan perusahaan pertambangan dan pemberhentian pembersihan minyak mentah yang tumpah. Akar masalah ini adalah nelayan kehilangan mata pencahariannya karena pencemaran yang terjadi. Konflik laten antara nelayan dengan perusahaan pertambangan terjadi setelah dana kompensasi telah dibagikan. Nelayan merasa jumlah uang kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan kerugian yang mereka alami. Namun mereka hanya diam saja dan pasrah menerima keadaan. Di pihak lain, mereka meragu dampak jangka panjang dari pencemaran tersebut. Mereka menduga bahwa paceklik selama tiga tahun ini dipengaruhi oleh kecelakaan yang terjadi saat itu. Konflik laten juga terjadi antara nelayan dengan organisasi tempat mereka bernaung yaitu kelompok nelayan dan HNSI. Hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai kepercayaan. Jumlah kompensasi yang diberikan perusahaan pertambangan mencapai miliyaran rupiah namun nelayan hanya mendapatkan jumlah yang kecil. Selain itu peningkatan jumlah nelayan yang melambung tinggi saat adanya kecelakaan juga membuat kepercayaan para nelayan menjadi menurun. 78

8.2.3 Bentuk Konflik

Konflik yang terjadi di perairan Cilacap tersebut adalah konflik vertikal. Konflik ini berbentuk vertikal karena melibatkan dua pihak yang memiliki kedudukan berbeda, yaitu nelayan dengan perusahaan pertambangan. Perbedaan kedudukan ini mengakibatkan nelayan didominasi oleh perusahaan pertambangan. Hal ini terlihat ketika perusahaan pertambangan menolak jumlah korban dan dana kompensasi yang diajukan oleh HNSI. Selain itu, dominasi perusahaan juga terlihat ketika pada akhirnya nelayan tidak dapat protes lagi mengenai jumlah dana kompensasi yang mereka terima. Nelayan juga bertindak pasrah ketika mereka berpikir bahwa pencemaran tersebut akan menimbulkan dampak berkepanjangan bagi mereka. Nelayan tidak dapat berbuat apapun untuk mengatasinya. Mereka hanya menduga dan menerima nasib. Pada akhirnya nelayan hanya bekerja seperti biasa setelah semua minyak tidak terlihat lagi di permukaan. Walaupun ada di antara mereka yang melakukan sedikit adaptasi dengan berlayar lebih jauh atau lebih lama untuk mendapatkan hasil tangkapan lebih baik.

8.2.4 Dinamika Konflik

Dokumen yang terkait

Prospek Peranan Sukun dalam Food Security (Keamanan Pangan), dan Tataniaga Sukun Studi Kasus di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

1 11 126

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 11 154

Asset-Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan (Studi Kasus Proses Mobilisasi Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan Di Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah)

0 17 188

Rancang-bangun Jaring Sirang (Bottom Gillnet) di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

0 18 62

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

0 6 172

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

2 21 93

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 2 72

Analisis pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap)

3 37 159

STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT DI KELURAHAN KUTAWARU KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP

0 0 16

PENERAPAN SISTEM EVAKUASI TSUNAMI DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN CILACAP, KASUS : KECAMATAN CILACAP SELATAN Tsunami Evacuation System Application In Cilacap Regency Urban Area, Case : Southern Cilacap District

0 0 12