Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Nelayan

46

5.2 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi Nelayan

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam tingkat partisipasi terutama dalam tahapan partisipasi yang membutuhkan keikutsertaan dari para peserta. Biasanya masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan memiliki tingkat partisipasi yang tinggi pula. Hal ini disebabkan karena dia dianggap punya ilmu dan paham. Berikut ini digambarkan keterkaitan antara tingkat pendidikan dan akses politik. Tabel 9 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi Nelayan Pendidikan Tingkat Partisipasi Total Tinggi Sedang Rendah Tinggi 1 100 1 2,7 Sedang 11 100 11 29,7 Rendah 1 4 24 96 25 67,6 Total 1 2,7 36 97,3 37 100 Berdasarkan analisis menggunakan Chi-Square dapat diketahu bahwa nilai hitung pada Tabel 9 adalah 0,493 dengan derajat kebebasan df sebesar 2. Alfa α yang diambil adalah 0,1 dan nilai tabel yang tertera sebesar 4,61. Maka berdasarkan perhitungan statistik tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan tidak berhubungan secara signifikan dengan tingkat partisipasi. Keadaan ini dipengaruhi oleh kesempatan yang diberikan kepada nelayan tidak banyak. Nelayan hanya dapat berpartisipasi secara aktif pada beberapa tahap partisipasi saja.

5.3 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Nelayan

Para responden yang berprofesi sebagai nelayan tidak memiliki pendapatan yang pasti setiap harinya. Menurut beberapa orang nelayan, mereka tergolong orang yang pasrah karena mengandalkan keberuntungan ketika sedang melaut. Terkadang ketika teman seperjuangan mendapatkan hasil yang melimpah, 47 seorang nelayan malah tidak mendapatkan apa pun. Hal ini juga dipengaruhi oleh musim. Maka dari itu pendapatan nelayan tidak dapat diprediksi. Berikut ini adalah tabel keterkaitan antara tingkat pendapatan nelayan dengan akses politik nelayan. Tabel 10 Hubungan Tingkat Pendapatan Sebelum Paceklik dengan Tingkat Partisipasi Nelayan Pendapatan Tingkat Partisipasi Total Tinggi Sedang Rendah Tinggi 1 2,7 17 94,4 18 48,6 Sedang 9 100 9 24,3 Rendah 10 100 10 27 Total 1 2,75 36 97,3 37 100 Berdasarkan analisis Chi-Square yang dilakukan, diketahui bahwa nilai hitung Tabel 10 adalah 1,085. Derajat kebebasan df yang dihasilkan adalah 2, sedangkan alfa α yang digunakan adalah 0,1. Nilai tabel yang tertera adalah 4,61. Maka perhitungan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat partisipasi nelayan. Penyebabnya adalah walaupun nelayan tergolong kaya namun nelayan tidak mendapatkan kesempatan untuk menentukan dalam pembuatan zonasi di wilayah tersebut. Begitu pula nelayan dengan tingkat ekonomi sedang dan rendah. Selama tiga tahun terakhir ini nelayan di perairan Cilacap mengalami masa paceklik. Secara otomatis keadaan ini mempengaruhi jumlah tangkapan dan penghasilan para nelayan. Berikut ini merupakan hasil analisis dari tingkat pendapatan nelayan pada musim paceklik yang dikaitkan dengan tingkat partisipasi nelayan. 48 Tabel 11 Hubungan Tingkat Pendapatan pada Masa Paceklik dengan Tingkat Partisipasi Nelayan Pendapatan Tingkat Partisipasi Total Tinggi Sedang Rendah Tinggi 6 94,4 18 16,2 Sedang 1 9,1 10 90,9 9 29,7 Rendah 20 100 10 54,1 Total 1 2,7 36 97,3 37 100 Berdasarkan analisis Chi-Square yang dilakukan, diketahui bahwa nilai hitung Tabel 11 adalah 2,429. Derajat kebebasan df yang dihasilkan adalah 2, sedangkan alfa α yang digunakan adalah 0,1. Nilai tabel yang tertera adalah 4,61. Maka perhitungan pada Tabel 11 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat partisipasi nelayan. Penyebabnya adalah walaupun nelayan tergolong kaya namun nelayan tidak mendapatkan kesempatan untuk menentukan dalam pembuatan zonasi di wilayah tersebut. Begitu pula nelayan dengan tingkat ekonomi sedang dan rendah. Keadaan paceklik yang terjadi juga memperparah tingkat partisipasi nelayan karena sebagian besar nelayan lebih memilih untuk berkerja dibandingkan untuk ikut rapat dan bentuk partisipasi lainnya.

5.4 Hubungan Tingkat Jumlah Tanggungan dengan Tingkat Partisipasi

Dokumen yang terkait

Prospek Peranan Sukun dalam Food Security (Keamanan Pangan), dan Tataniaga Sukun Studi Kasus di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

1 11 126

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 11 154

Asset-Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan (Studi Kasus Proses Mobilisasi Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan Di Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah)

0 17 188

Rancang-bangun Jaring Sirang (Bottom Gillnet) di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

0 18 62

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

0 6 172

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

2 21 93

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 2 72

Analisis pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap)

3 37 159

STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT DI KELURAHAN KUTAWARU KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP

0 0 16

PENERAPAN SISTEM EVAKUASI TSUNAMI DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN CILACAP, KASUS : KECAMATAN CILACAP SELATAN Tsunami Evacuation System Application In Cilacap Regency Urban Area, Case : Southern Cilacap District

0 0 12