Sejarah Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

38 cuacanya yang sedang tidak menentu. Hal ini juga terjadi pada akhir tahun 70-an. Namun, tidak sedikit pula nelayan yang menyatakan bahwa ada kemungkinan hal ini terjadi karena keberadaan beberapa industri yang ada di sekitar wilayah tersebut termasuk karena kapal-kapal pengangkut minyak bumi dan batu bara.

4.2 Sejarah Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

Cilacap adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki pelabuhan besar di Indonesia. Pelabuhan di wilayah tersebut bernama Pelabuhan Tanjung Intan yang merupakan pelabuhan kelas I. Pelabuhan ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada hari Senin Legi tanggal 29 November 1847 oleh Gubernur Jenderal JJ. Rochussen, sesuai Besluit No. 1 tanggal 29 November 1847 dan ditetapkan dalam staatblad No. 147 tahun 1917 sebagai pelabuhan alam dengan posisi geografis 07 44’55’’ LS dan 109 59’30” BT. Pelabuhan ini terlindungi oleh Pulau Nusakambangan dan satu-satunya pelabuhan terbesar di pantai selatan Pulau Jawa yang merupakan pintu gerbang perekonomian bagi daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan Hinterlend di wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen BARLINGMASCAKEB, D.I. Yogayakarta, dan Jawa Barat bagian timur untuk perdagangan ekspor-impor maupun antar pulau. Pelabuhan Intan telah memperoleh akreditasi internasional berupa sertifikat ISO-9002 Bidang Pelayanan Kapal dari PT. Kema Registered Quality Nederland tanggal 17 September 1998. Kemudian pada tahun 2003 ditatar menjadi ISO 9001-2000 bidang pelayanan kapal dan barang terintegrasi dengan SMK3L dan telah mendapatkan sertifikat ISPS Code. Pelabuhan Tanjung Intan memiliki visi yaitu menjadikan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai pelabuhan dengan laju pertumbuhan tinggi. Sedangkan misinya disusun dengan memperhatikan sinergi antara misi pelabuhan dengan usaha, yaitu: 1. Menyediakan dan memberikan jasa kepelabuhan yang bermutu tinggi bagi kepentingan pelayanan masyarakat umum serta memupuk keuntungan melalui pengelolaan perusahaan yang profesional. 2. Memberikan sumbangan bagi penerimaan negara dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. 39 3. Turut serta melaksanakan tujuan penunjang kebijaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi atau pembangunan serta perkembangan dunia usaha guna mendorong atau menumbuhkembangan perekonimian wilayah. 4. Menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemangku kepentingan melalui kegiatan jasa-jasa inti terkait kepelabuhan dan jasa-jasa terkait lainnya dengan mempertimbangkan etika usaha yang sehat. Di Pelabuhan Intan ini terdapat sembilan dermaga dengan panjang total 812,5 meter. Selain itu ada pula dermaga untuk kepentingan sendiri sebanyak sembilan buah dimana seluruh dermaga tersebut merupakan milik industri yang berada di wilayah Cilacap. Berikut ini merupakan gambar peta Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Sumber: Departemen Administrasi Pelabuhan, 2011 Gambar 4 Peta Trayek Pelayaran Kapal Tanker dan Tongkang Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa jalur kapal tanker dan tongkang sudah ditentukan dengan jelas. Kawasan yang berwarna hijau tersebut 40 merupakan jalur kapal tanker dan tongkang jika ingin merapat ke dermaga. Pelampung merah merupakan tanda batas mereka dapat berhenti sementara hingga diperbolehkan masuk ke dermaga. Kapal yang sedang menunggu untuk diperbolehkan masuk ke dermaga akan menurunkan jangkarnya supaya kapal tersebut tidak mengalami kecelakaan dan tetap seimbang. Penurunan jangkar tidak dekat dengan kapalnya melainkan jauh dari kapal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan kapal. Ini yang terkadang menjadi salah satu penyebab konflik dengan nelayan karena jalur tersebut juga merupakan jalur bagi nelayan untuk melaut. Untuk merapat ke dermaga, biasanya kapal tanker dan tongkang menunggu kapal pemandu dari dermaga. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan dan sebagai tanda bagi para nelayan agar tidak berada di jalur pelayaran saat kapal tersebut akan merapat ke dermaga.

4.3 Kapal Tanker dan Tongkang

Dokumen yang terkait

Prospek Peranan Sukun dalam Food Security (Keamanan Pangan), dan Tataniaga Sukun Studi Kasus di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

1 11 126

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 11 154

Asset-Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan (Studi Kasus Proses Mobilisasi Asset Sosial Pada Komunitas Nelayan Di Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah)

0 17 188

Rancang-bangun Jaring Sirang (Bottom Gillnet) di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

0 18 62

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

0 6 172

Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

2 21 93

Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (PENAEID) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

0 2 72

Analisis pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap)

3 37 159

STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT DI KELURAHAN KUTAWARU KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP

0 0 16

PENERAPAN SISTEM EVAKUASI TSUNAMI DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN CILACAP, KASUS : KECAMATAN CILACAP SELATAN Tsunami Evacuation System Application In Cilacap Regency Urban Area, Case : Southern Cilacap District

0 0 12