80
dengan mencari jalan tengah untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini ketika terjadi ketidakpercayaan akan jumlah korban yang mendapatkan kompensasi
maka pihak pemerintah dan HNSI mendata ulang para korban. Kemudian mengajukan kembali pada perusahaan mengenai jumlah korban dan kompensasi
yang harus dibayar. Proses untuk menyelesaikan konflik ini tergolong panjang. Hal ini
disebabkan karena sering kali tuntutan HNSI tidak disetujui oleh perusahaan pertambangan. Untuk mencapai suatu kesepakatan maka dilakukan konsiliasi
dimana diadakan sebuah pertemuan yang melibatkan seluruh perwakilan pihak terkait. Pemerintah menjadi mediator yang berfungsi sebagai penasihat antara
kedua belah pihak, HNSI dan perusahaan pertambangan, dalam musyawarah. Di akhir keputusan, perusahaan akan memberikan kompensasi kepada nelayan
berdasarkan jumlah nelayan yang menjadi korban serta jumlah dana kompensasi yang telah disepakati dalam pertemuan tersebut.
8.2.6 Dampak Konflik
Konflik yang terjadi di Kelurahan Cilacap ini memang tidak tergolong anarki sehingga tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan yang terjadi.
Namun bukan berarti hal ini tidak membawa dampak negatif. Berdasarkan pengamatan dari penelitian ini dapat dilihat bahwa terdapat beberapa damak
negatif yang terjadi, yaitu: a.
Penurunan kepercayaan di kalangan nelayan terhadap perusahaan mengenai dampak dari pencemaran yang terjadi. Nelayan merasa bahwa pencemaran
tersebut menimbulkan dampak dalam jangka panjang bagi perairan di sana. Selain itu penyelesaian pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan
menenggelamkan minyak di permukaan ke dasar ternyata membuat nelayan semakin tidak dapat melaut. Selain itu kepercayaan nelayan juga menurun
terhadap organisasi tempat mereka bernaung karena mereka meragu mengenai data jumlah nelayan dan jumlah uang kompensasi yang mereka
terima. b.
Polarisasi nelayan. Hal ini terjadi karena kepercayaan yang menurun di kalangan nelayan. Dengan kejadian tersebut secara tidak langsung terdapat
81
nelayan yang percaya terhadap HNSI dan ada pula nelayan yang tidak lagi percaya pada HNSI. Kubu nelayan yang tidak percaya ini kemudian bersikap
pasrah dan tidak peduli jika terjadi hal-hal serupa. Mereka hanya fokus pada melaut saja.
c. Timbul masalah moral yang terlihat dari melambungnya data tentang jumlah
nelayan. Berdasarkan cerita dari sejumlah nelayan, ketika ada kejadian kecelakaan minyak tumpah maka anak dan istri pun bisa memiliki status
sebagai nelayan. Padahal mereka bukan orang yang memiliki pekerjaan menangkap ikan di laut. Selain itu ada pula masyarakat yang jelas-jelas bukan
bermatapencaharian sebagai nelayan pun menjadi berstatus nelayan.
Selain dampak negatif, konflik yang terjadi juga menimbulkan dampak positif, yaitu:
a. Ikatan kelompok lebih erat. Memang benar adanya bahwa secara tidak
langsung konflik ini mengakibatkan pengkubuan. Namun di pihak lain ada pula nelayan yang memperjuangkan kompensasi dari pihak perusahaan.
Mereka ini memperlihatkan kekuatan yang lebih besar dan erat dibanding jika keadaan sedang dalam keadaan normal atau tidak ada konflik.
b. Penyesuaian diri pada kenyataan dilakukan oleh para nelayan yang tetap ingin
melaut walaupun harus menempuh jarak yang lebih jauh. c.
Pengetahuan atau keterampilan meningkat. Nelayan pada umumnya menjadi memiliki pengetahuan mengenai suatu proses yang harus diperjuangkan apa
bila terjadi kecelakaan kapal tanker atau konflik. Selain itu nelayan juga mengetahui bagaimana berbagai aktor tersebut bertindak jika kejadian serupa
terjadi.
82
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan