II - 29
RKPD Kab Rem bang 2012
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan kegiatan RKPD Tahun 2010 dan Realisasi   RPJMD
2.2.1. Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2010
Kinerja  Pemerintah  Kabupaten  Rembang  tahun  2010  tercermin  dalam pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan.
Pencapaian kinerja seluruh sasaran tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a.  Peningkatan Kinerja Sistem Ekonomi
Meningkatnya  kinerja  sistem  ekonomi  ditandai  dengan  terjadinya pertumbuhan  ekonomi,  pemerataan  distribusi  hasil  pertumbuhan  ekonomi  dan
meningkatnya  kesejahteraan  masyarakat.  Indikator  yang  digunakan  untuk mengukur  capaian  kinerja  sasaran  ini  meliputi  1Pertumbuhan  PDRB,
2Meningkatnya  jumlah  industri,  usaha  dagang  dan  UMKM,  3Nilai  ekspor, 4Tingkat  Pengangguran,  dan  5Tingkat  kemiskinan.  Rata-rata  capaian  kinerja
sasaran peningkatan kinerja sistem ekonomi adalah sebesar 98,92 . Adapun capaian masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.44 Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Kinerja Sistem Ekonomi
No Indikator kinerja
Satuan Target
Realisasi Capaian
1 Pertumbuhan PDRB
5,5 4,42
80,36
2 Meningkatnya jumlah
industri, usaha dagang dan UMKM
unit 32.300
34.054
105,43
3 Nilai ekspor US
US 6.000.000
8.548.552 142,48
4 Tingkat pengangguran
5,09 3,49
68,57
5 Tingkat kemiskinan
24,00 24,54
97,75 Capaian Kinerja Sasaran
98,92
1  Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan cerminan kemampuan suatu  daerah  menghasilkan  output  nilai  tambah  dalam  kurun  waktu  satu
tahun.  Hasil  pengukuran  PDRB  Tahun  2010  berdasarkan  harga  konstan tahun  2000, menunjukkan  adanya  pertumbuhan  sebesar  4,42  dari  target
sebesar  5,5,  dimana  PBRD  Kabupaten  Rembang  pada  tahun  2009 sebesar 2,186,736.49 juta Rupiah dan pada tahun 2010 meningkat menjadi
sebesar  Rp  2,283,381.51  juta  Rupiah.    Dengan  demikian  capaian  sasaran pertumbuhan PDRB pada tahun 2010 sebesar 80,36 .
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Rembang pada tahun 2010 tidak  terlepas  dari  kebijakan  pemerintah  daerah  untuk  menanamkan
modalnya dalam bentuk perbaikan dan penyediaan infrastruktur pelayanan publik  yang  sangat  berperan  dalam  meningkatkan  akses  dan  mobilitas
kegiatan
perekonomian daerah,
kebijakan pengembangan
dan pemberdayaan UMKM melalui berbagai stimulasi dan bantuan permodalan,
adanya  perbaikan  kinerja  ekonomi  dan  iklim  investasi  sektor  riil  yang ditandai dengan meningkatnya jumlah industri kecil, meningkatnya produksi
dan  produktivitas  sektor  primer  pertanian  dalam  arti  luas,  dan  kebijakan ketahanan  pangan  yang  ditandai  dengan  tercukupinya  pasokan  dan
distribusi bahan pangan di Kabupaten Rembang.
II - 30
RKPD Kab Rem bang 2012
2  Meningkatnya Jumlah Industri, Usaha Dagang dan UMKM
Jumlah  Industri,  usaha  dagang  dan  UMKM  di  Kabupaten  Rembang  pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 8,72 atau menjadi sebanyak
34.054  unit  dibandingkan  jumlahnya  pada  tahun  2009  sebanyak  31.324 unit. Capaian kinerja indikator ini adalah sebesar 105,43 .
Peningkatan  jumlah  UMKM  terutama  menunjukkan  bahwa  kegiatan Promosi  Investasi  dan  Produk  Unggulan  Daerah  telah  menunjukan
konstribusi yang positif dalam memasarkan produk unggulan daerah seperti batik,  sondica,  pengolahan  hasil  perikanan  krupuk,  trasi,  dll,  gula  tumbu,
dan  hasil-hasil  pertanian  buah-buahan  serta  meubel.  Selain  itu,  peran FEDEP  Forum  economic  Development  and  Employment  Promotion
kabupaten  Rembang  sebagai  promotor  pembangunan  ekonomi  lokal  juga telah memberikan andil yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas dan
memperkuat  jejaring  usaha  UMKM  dan  klaster.  Sehingga  peningkatan jumlah  UMKM  ini  tidak  hanya  dari  segi  kuantitas  namun  juga  dari  segi
kualitasnya.    Dengan  demikian  diharapkan,  keberadaan  industri,  usaha dagang  dan  UMKM  di  kabupaten  Rembang  dapat  menjadi  pemacu
tumbuhnya  usaha  –  usaha  ekonomi  produktif  lainnya  dan  membangkitkan backward dan forward linkage-nya .
3 Nilai Ekspor
Salah  satu  indikasi  meningkatnya  kinerja  sistem  ekonomi  pada  suatu wilayah  atau  daerah  adalah  meningkatnya  nilai  ekspor.  Capaian  kinerja
indikator  nilai  ekspor  ini  adalah  sebesar  142,48  ,  dimana  dari  target ekspor  sebesar  6.000.000  US  pada  tahun  2010,  terealisasi  sebesar
8.548.552  US.    Nilai  ekspor  sebesar  tersebut  berasal  dari  ekspor  hasil perikanan dan produk kayu olahan.
Kedepan  dengan  dibangunnya  pelabuhan  Nasional  di  Kabupaten Rembang,  aktivitas  ekspor  diproyeksikan  akan  naik  secara  signifikan.
Potensi ini tentunya harus didukung melalui berbagai program lintas sektor agar  kualitas  produk  ekspor  dapat  lebih  ditingkatkan  dan  tercapai  efisiensi
proses produksinya agar mampu bersaing dengan produk dari Negara lain dan memenuhi permintaan pasar luar negeri.
4 Tingkat Pengangguran
Pertumbuhan  ekonomi  di  berbagai  sektor  yang  terjadi  pada  tahun  2010 mendorong  terciptanya  lapangan  kerja  baru.  Idealnya  pertumbuhan
lapangan  kerja  baru  dapat  lebih  tinggi  dari  pertumbuhan  angkatan  kerja, sehingga tingkat pengangguran akan terkurangi setiap tahunnya.
Pada  tahun  2010,  tingkat  pengangguran  di  Kabupaten  Rembang  adalah sebesar 3,49, menurun sebesar 1,6 dari target yang ditetapkan sebesar
5,09.  Sehingga  capaian  indikator  kinerja  tingkat  pengangguran  adalah sebesar 68,57,
Pengangguran merupakan salah satu indikator penting dalam mewujudkan kemandirian  Kabupaten  Rembang.  Angkatan  kerja  Kabupaten  Rembang
yang  pada  umumnya  tenaga  kerja  non  formal  dan  kurang  terdidik, rendahnya  minat  generasi  muda  bekerja  dibidang  pertanian  dalam  arti
luas  merupakan  penyebab  utama  terjadinya  pengangguran  di  kabupaten
II - 31
RKPD Kab Rem bang 2012
Rembang  yang  terus  membutuhkan  perhatian  khusus  dari  Pemerintah Daerah.  Dalam  jangka  panjang,  Pemerintah  kabupaten  Rembang  telah
memformulasi  kebijakan  dan  berkomitmen  penuh  bahwa  pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci utama bagi pengentasan persoalan
pengangguran  yang  perlu  terus  ditangani  melalui  perbaikan  kualitas pendidikan.  Selain  itu  peningkatan  kapasitas,  kualitas,  produktifitas  dan
daya  saing  angkatan  kerja  perlu  terus  dipacu  agar  menghasilkan  tenaga kerja  yang  handal,  terlatih  dan  siap  bersaing  serta  mampu  menciptakan
lapangan kerja baru ditengah-tengah masyarakat.
5 Tingkat kemiskinan
Pada  tahun  2010  penduduk  Kabupaten  Rembang  yang  masih  berada  di bawah  garis  kemiskinan  mencapai  24,54.  Jika  dilihat  dari  angka
kemiskinan pada tahun 2009 sebesar 25,86, pada tahun ini menunjukkan ada penurunan sebesar 1,32 atau setara dengan 8.620 jiwa. Sedangkan
jika dilihat dari target tingkat kemiskinan pada tahun 2010 sebesar 24,00 maka capaian kinerja indikator tingkat kemiskinan adalah sebesar 97,75.
Kemiskinan  merupakan  masalah  yang  kompleks  dan  bersifat  dinamis, mengingat faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kemampuan belanja
masyarakat juga bergerak dinamis disamping berbagai faktor internal yang mempengaruhi  daya  tahan  masyarakat  terhadap  gejolak  ekonomi  yang
terjadi.  Menurunnya  jumlah  penduduk  miskin  di  kabupaten  Rembang  tidak lepas dari kondisi perekonomian nasional maupun daerah yang relatif stabil
diikuti  dengan  meningkatnya  pendapatan  perkapita.    Nilai  kinerja  yang belum  mencapai  100  salah  satunya  disebabkan  oleh  belum  optimalnya
penggunaan  dana  maupun  program    pengentasan  kemiskinan  untuk mengembangkan  usaha  ekonomi  produktif  yang  mampu  meningkatkan
pendapatan masyarakat.  Selain itu, prioritas ataupun pilihan pembangunan fisikpun  belum  sepenuhnya  berorientasi  ke  arah  memberikan  dukungan
bagi  pengembangan  ekonomi  lokal  namun  lebih  banyak  berorientasi  pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, talud, paving dan lain-lain.
Kompleksnya  permasalahan  kemiskinan  selama  ini  telah  dicoba ditanggulangi melalui berbagai kegiatan di beberapa SKPD maupun melalui
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM-Mandiri baik perkotaan maupun perdesaan.
b.  Optimalnya Pengelolaan Potensi Lingkungan Ekosistem