II - 46
RKPD Kab Rem bang 2012
2.2.2. Evaluasi pelaksanaan RPJMD
Pada tahun 2010 adalah merupakan masa transisi perencanaan, dimana pada tahun tersebut adalah akhir pelaksanaan RPJM Daerah Tahun 2006-2010
dan awal pelaksanaan RPJM Daerah Tahun 2010-2015. Dengan demikian evaluasi Kinerja pelaksanaan pembangunan Kabupaten Rembang adalah
evaluasi pelaksanaan RPJM Daerah Tahun 2006-2010. Evaluasi tersebut diukur melalui capaian indikator-indikator makro yang mencerminkan pencapaian visi
dan misi kabupaten Rembang yang telah ditetapkan dalam RPJMD sampai dengan tahun 2010, selain itu juga indikator yang diidentifikasi dari misi yang
telah ditetapkan dalam rangka mencapai visi kabupaten Rembang.
Capaian Indikator makro seperti IPM, IDG dan IPG cukup baik, namun indikator IPM Kabupaten Rembang sudah berada diatas rata-rata Jawa Tengah.
IPM kabupaten Rembang selama kurun waktu 2006 – 2010 meningkat. IPM Kabupaten Rembang pada tahun 2010 sebesar 72,28 meningkat dibandingkan
kondisi tahun 2006 yaitu 69,70. IPM Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 71,55.
Indeks Pemberdayaan Gender IPG dan Indeks Pembangunan Gender IDG selama kurun mengalami peningkatan. IDG pada tahun 2006 sebesar 62,6,
pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 63,84. Untuk IDG Kabupaten Rembang tahun 2006 sebesar 66,3 dan mengalami kenaikan pada tahun 2010
menjadi sebesar 67,86.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang fluktuaktif. Pada tahun 2006 sebesar 5,53, tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 3,81. Pada tahun
2008 meningkat lagi menjadi 4,67, meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi 4,46 dan pada tahun 2010 juga mengalami penurunan menjadi sebesar
4,42. Sementara itu untuk laju inflasi dari tahun 2006 - 2008 semakin meningkat. Pada tahun 2006 laju inflasi sebesar 5,97, tahun 2007 sebesar
6,84, pada tahun 2008 laju inflasi meningkat menjadi 10,5 , namun pada tahun 2009 turun menjadi 7,9 dan pada tahun 2010 turun menjadi 6,81.
Sedang Capaian indikator misi sampai dengan tahun 2010 adalah :
Misi I: Kemandirian daerah yang bertumpu pada kekuatan sumberdaya lokal
Kemandirian daerah diukur melalui indikator-indikator: Kemandirian keuangan daerah, Kemandirian dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan
dan Kemandirian dalam pemenuhan bahan baku industri. Kemandirian
fiskal daerah
dan kemandirian
pembiayaan pembangunan tahun 2006–2010 menunjukkan peningkatan. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya proporsi Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap total pendapatan. Pada tahun 2006 sebesar
5,02 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 12,71. Peningkatan kemampuan tersebut masih termasuk kategori kecil, karena sebagian
besar pembiayaan pembangunan masih didanai dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK.
Nominal DAU dan DAK dari tahun 2006–2010 menunjukkan kecenderungan meningkat
Apabila dilihat dari capaian indikator ketahanan pangan bila dibandingkan dengan indikator ketahanan pangan dalam RPJMD, maka
terlihat bahwa target RPJMD Kabupaten Rembang tahun 2006–2010 telah tercapai. Terbukti bahwa persediaan pangan selama kurun waktu
2006 – 2010 meningkat. Distribusi pangan juga relatif merata dan meningkat melihat beberapa indikator konsumsi pangan meningkat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Rembang kemandirian pangan telah tercapai.
Kemandirian dalam pemenuhan bahan baku tercapai, karena sebagian besar industri di Kabupaten Rembang menggunakan bahan
baku lokal.
II - 47
RKPD Kab Rem bang 2012
Misi II: Peningkatan Kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat dalam berbagai segi kehidupan
Secara umum pencapaian sebagian telah melampauai target RPJMD seperti peningkatan pendapatan perkapita. Demikian juga untuk
kesehatan menunjukkan
capaian meningkat
dari 2006–2010.
Pencapaian target indikator di bidang kesehatan secara umum sudah relatif tercapai namun ada beberapa indikator yang belum tercapai .
Indikator-indikator yang menunjukkan kecenderungan menurun antara lain angka kematian ibu, angka kematian balita dan kasus gizi buruk.
Sedangkan Usia Harapan Hidup menunjukan data meningkat. Beberapa indikator yang belum tercapai adalah bayi yang mendapat ASI Eksklusif,
institusi yang dibina kesehatan lingkungannya , rumah sehat, cakupan rumah tangga menggunakan air sehat, rumah tangga yang memiliki
SPAL, kematian DBD dan Prevalensi HIV AIDS per 10.000 penduduk. Kondisi ini terjadi karena keterbatasan sarana dan prasarana serta
sumberdaya yang ada sehingga cakupan beberapa indikator kesehatan lingkungan menjadi belum optimal. Selain itu kesadaran masyarakat
akan kesehatan lingkungan menyebabkan masih tingginya kematian DBD dan meningkatnya prevalensi HIVAIDS
Indikator RPJMD bidang pendidikan belum sepenuhnya memenuhi target yang ditetapkan. Capaian indikator pada tahun 2010,
beberapa target RPJMD yang telah ditetapkan belum tercapai. Khusus beberapa indikator yang belum mencapai target antara lain pendidik
layak mengajar sampai dengan akhir tahun 2010 Indikator yang sudah melampaui target RPJMD yaitu APK SMP dan APM SMA. Kondisi
menunjukkan bahwa hasil pembangunan bidang pendidikan belum mencapai seperti yang direncanakan dalam RPJMD.
Capaian indikator bidang ketenagakerjaan menunjukan bahwa secara umu target yang telah di tetapkan dalam RPJMD tercapai. Tingkat
penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata 48 tenaga kerja per tahun melampaui target RPJMD yaitu sebesar penyerapan tenaga kerja 40
orang per tahun.
Demikian juga untuk pengurangan penduduk miskin, menunjukkan kecenderungan meningkat. Jumlah RTM dari tahun ke tahun menurun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk meningkat.
Misi III:Pengembangan Sinergitas Sistem Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Dalam Pembangunan Kawasan
Secara umum pencapaian sebagian telah melampauai target RPJMD. Dengan demikian pencapaian misi ketiga relative tercapai. Hal
ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya capaian indikator di bidang sarana dan prasarana perekonomian Kabupaten Rembang
seperti jumlah UMKM, mal, pasar, toko, kios dan lain sebagainya. Selain itu jumlah investasi lokal juga mengalami peningkatan selama kurun
waktu 2006-2010.
Namun demikian untuk penanganan dan pencapaian target RPJMD urusan social dan lingkungan hidup belum tercapai. Jumlah
PMKS di Kabupaten Rembang meningkat, sedangkan sarana dan prasarana panti yang ada cenderung tetap. Sementara itu untuk capaian
indikator lingkungan hidup dalam RPJMD belum tercapai.
II - 48
RKPD Kab Rem bang 2012
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3.1.