Kelautan dan Perikanan EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010

II - 57 RKPD Kab Rem bang 2012

j. Kelautan dan Perikanan

Potensi permasalahan di bidang kelautan dan perikanan adalah : 1 Masih terbatasnya produksi perikanan tangkap laut. Hal ini disebabkan terjadinya overfishing pada wilayah penangkapan I dan II, serta belum memadainya sarana prasarana pendaratan dan pelelangan ikan. 2 Belum optimalnya peran masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. 3 Meningkatnya ancaman abrasi pantai dan intrusi air laut. Hal ini disebabkan perubahan iklim global yang dapat mempengaruhi dinamika lautan, terutama pada pantai yang terbuka. III - 1 RKPD Kab Rem bang 2012

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah kebijakan ekonomi daerah

Sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Rembang 2010-2015, fokus kebijakan pembangunan daerah pada tahun 2012 meletakkan titik berat pembangunan di bidang ekonomi. Titik berat pembangunan di bidang ekonomi mempunyai konsekuensi logis perlunya peningkatan kualitas perencanaan pembangunan, terutama dalam mengawal proses perumusan strategi sehingga menghasilkan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran, yaitu berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja serta pengentasan kemiskinan. Dengan keterbatasan kemampuan fiskal daerah untuk mendorong perekonomian, maka kebijakan ekonomi daerah secara sistematis harus lebih diarahkan untuk mengupayakan program-program pembangunan strategis yang mampu berperan sebagai stimulus serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah yang selanjutnya perlu menjadi komitmen bersama dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu, efisiensi dan efektifitas implementasi dari kebijakan alokasi anggaran pembangunan akan ditingkatkan dengan mempertajam prioritas pembangunan ke dalam kegiatan– kegiatan pembangunan yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat luas dengan memanfaatkan segenap potensi sumberdaya ekonomi lokal terutama di wilayah perdesaan. Dampak ekonomi yang diharapkan dapat diwujudkan melalui kerangka kebijakan ekonomi adalah peningkatan performa pertumbuhan ekonomi serta perkembangan ekonomi riil. Dengan mempertimbangkan struktur perekonomian Kabupaten Rembang, strategi yang dipilih untuk peningkatan performa pertumbuhan ekonomi adalah pertama, dengan mendorong peningkatan alokasi kegiatan yang lebih bersifat padat karya labor intensive terutama pada sektor pertanian dalam arti luas, kedua, meningkatkan akses permodalan mikro bagi UMKM serta ketiga, menarik arus modal capital inflow ke Kabupaten Rembang. Upaya menarikarus modal dari luar daerah akan distimulasi dengan membuka peluang investasi serta meningkatkan daya tarik investasi yang akan dilaksanakansejalan dengan penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi investasi pro investment. Penciptaan iklim usaha yang kondusif akan didorong dengan kebijakan efisiensi ekonomi dalam kerangka deregulasi dan debirokratisasi di semua sektor, pelaksanaan paket kebijakan perbaikan iklim investasi sesuai Inpres No. 3 Tahun 2006, peningkatan kepastian hukum terhadap dunia usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur, serta meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha yang difokuskan pada UMKM dan Koperasi. Dengan demikian, peranan sektor privat dalam penyediaan infrastruktur akan semakin ditingkatkan demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan ekonomi riil di Kabupaten Rembang. Dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang lebih berdampak ekonomi serta mempertimbangkan tantangan yang dihadapi, maka kerangka kebijakan ekonomi tahun 2012 akan ditujukan pada strategi memperkuat stabilitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi daerah yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mengentaskanmasalah kemiskinan. Berbagai langkah yang akan diupayakan adalah sebagai berikut: