Permasalahan Pembangunan Daerah 1. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010
II - 48
RKPD Kab Rem bang 2012
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3.1.
Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah
Memasuki tahun 2012 strategi pembangunan daerah disusun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan mengacu pada permasalahan yang
menonjol sebagai isu strategis di kabupaten Rembang.
Berdasarkan kondisi umum yang ada serta prediksi perkembangan permasalahan, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang perlu menjadi perhatian
bersama pada tahun 2012 sebagai berikut:
a. Kualitas sumber daya manusia dan pelayanan sosial dasar masih rendah. Hal ini ditandai dengan kondisi capaian kinerja pelaksanaan pembangunan
sampai dengan tahun 2010, nilai IPM 72,28 dan IPG 63,84 atau masih berada dibawah rata-rata capaian provinsi Jawa Tengah.
b. Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan masih tinggi. Tingkat kemiskinan sampai dengan tahun 2010 masih diatas angka
provinsi, yaitu 24,54 . c. Pertumbuhan ekonomi daerah masih lambat, pendapatan perkapita masih
rendah. Adanya kecenderungan penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. d.
I nvestasi dan kemitraan di daerah
masih rendah. e.
Pemanfaatan peluang globalisasi dan perdagangan bebas belum optimal. Terutama pada
fasilitasi dan perlindungan usaha bagi pedagang sektor informal, perdagangan skala kecil dan menengah sejalan dengan
berlakunya perdagangan bebas mulai 2010 berdasarkan kesepakatan C- AFTA 2010 dan NAFTA pada tahun 2015 serta perdagangan bebas
sesuai dengan persetujuan dalam World Trade Organizaion.
Selain itu juga terkait Adanya agenda dan target capaian millenium development goals
MDG’s 2015, ecolabelling, I SO, Kyoto Protokol.
f. Pengelolaan sumberdaya alam belum optimal, terutama sumberdaya pesisir.
Keberadaan kawasan hutan mangrove, terumbu karang dan pulau-pulau kecil serta ditemukannya situs-situs sejarah maritim yang belum
dikembangkan dalam konsep pembangunan komprehensif dan terpadu dan sejalan dengan upaya pemberdayaan masyarakat
pesisir khususnya masyarakat nelayan, termasuk
dalam penyediaan dan peningkatan infrastruktur di kawasan pesisir Kabupaten Rembang.
g.
Kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pelayanan publik yang belum memadai.
Hal ini terlihat dengan belum memadainya kondisi sarana prasarana untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti sektor pendidikan, kesehatan, air
minum, drainase, persampahan maupun air limbah, pengelolaan sumber daya air permukaan yang mampu menampung kelebihan air pada musim
hujan. Selain itu juga terlihat pada infrastruktur wilayah yang berhubungan dengan resiko terjadinya berbagai bencana seperti bencana banjir,
gelombang pasangabrasi, tanah longsor.
II - 49
RKPD Kab Rem bang 2012
2.3.2.
I dentifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan
Kelompok Urusan Pemerintahan a. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Potensi permasalahan di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah:
1 Belum optimalnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk beraktivitas dan berusaha dengan aman dan nyaman terutama resiko
terjadinya berbagai bencana seperti bencana banjir, gelombang pasangabrasi, tanah longsor.
2 Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dan jati-diri bangsa dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh Dinamika
perkembangan masyarakat yang begitu cepat seiring dengan perubahan sosial politik yang membawa implikasi pada segala bidang
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat berpotensi terhadap konflik kepentingan,
3 Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik masyarakat untuk membentuk karakter watak nasional national character building
karena Pengaruh negatif arus globalisasi yang penuh keterbukaan, cenderung mengurangi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela
Negara serta partisipasi politik masyarakat.
b. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
Potensi permasalahan di bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian adalah: 1 Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan publik.
2 Belum optimalnya pelaksanaan sistem pengawasan internal dan pelaksanaan kebijakan kepala daerah untuk menunjang tata
pemerintahan yang baik. 3 Belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah terutama dalam
pengendalian dan
pengawasan anggaran
dan peningkatan
pendapatan asli daerah. 4 Belum optimalnya kemampuan dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan publik yang responsif dan akuntabel.