Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
183
3 Audit Mutu Internal Iso 9001:2008
Dalam tahun 2012 telah SPI telah melaksanakan Audit Mutu Internal ISO 9001:2008 di area Indus-
tri Kayu dan Non Kayu Perum Perhutani Unit I, Unit II dan Unit III Perum Perhutani.
Audit ISO 9001:2008 dilaksanakan pada : 1.
KBM IK Cepu tanggal 24-28 September 2012 dan 01-05 Oktober 2012.
2. Industri Non Kayu Unit II Kantor KBM INK,PGT
dan KPH Pemasok tanggal 24-28 September 2012 dan 01-05 Oktober 2012.
3. Industri Non Kayu Uni` III, KBM JLPL Unit III
tanggal 08-19 Oktober 2012 4 Pantauan Temuan Mdp Masih Dalam Proses
Tahun 2009, 2010 2011 Berkaitan masih adanya temuan SPI yang bersta-
tus Masih Dalam Proses MDP dari tahun 2009, 2010 dan 2011 maka pada tahun 2012 SPI melaku-
kan Pantauan Penyelesaian temuan MDP Tahun 2009 sd 2011dengan rincian sebagai berikut :
a. Temuan SPI berstatus MDP dari tahun 2009
sd 2011 sd 31 desember 2011 dari 80 Sat- uan Kerja sejumlah 1.782 temuan.
b. Hasil Pantauan Penyelesaian temuan MDP
adalah 768 temuan 43 telah Tuntas dan 1.014 temuan 57 masih tetap berstatus
MDP.
Rekapitulasi hasil Pantauan Penyelesaian Temuan MDP per Satuan Kerjasebagai Tabel berikut :
Tabel.2.50. Hasil Pantauan Penyelesaian temuan MDP
No Unit
Temuan MDP 2009,2010, 2011
s.d 31 Des 2011 bh Pantauan MDP tahun 2012
Tuntas MDP
1 2
3 4
5 6
7 1
Unit I 516
243 47
273 53
2 Unit II
687 376
55 311
45 3
Unit III 579
149 26
430 74
JUMLAH 1.782
768 43
1.014 57
Table 2:49. Ranking Assessment PTL 3 Iso 9001:2008 Internal Quality Audit
In the year 2012 has been implementing SPI Inter- nal Quality Audit ISO 9001:2008 in the area of In-
dustrial Timber and Non Timber Perum Perhutani Unit I, Unit II and Unit III Perum Perhutani.
ISO 9001:2008 audit carried out on: 1. KBM IK Cepu on 24 to 28 September 2012 and
1 to 5 October 2012. 2. Non Timber Industry Unit II Ofice KBM INK,
PGT and Suppliers KPH on 24 to 28 Septem- ber 2012 and 1 to 5 October 2012.
3. Non Timber Industry Union `III, KBM JLPL Unit III on 08-19 October 2012
4 Monitoring Findings Mdp Still In Process Years 2009, 2010 2011
Related to the persistence of the status of the SPI indings Still In Process MDP of 2009, 2010 and
2011, then in 2012 the SPI did discovery MDP watchlist Resolution 2009 s d 2011dengan details
are as follows:
a. SPI status MDP indings from the 2009 s d 2011 s d 31 December 2011 of some 1,782
Unit 80 indings. b. Settlement Monitoring results MDP indings are
the indings of 768 43 had indings Com- pleted and 1,014 57 still remain status MDP.
Recapitulation of the indings Settlement Monitor- ing Kerjasebagai Tabelberikut MDP per Unit:
Tabel.2.50. Settlement Monitoring results MDP
Good Corporate Governance
184
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
No. Nama
Jabatan Jenis Diklat
Jadwal 1
Widodo B Santoso Kasi SPI Wil II Unit I
Dasar-dasar Audit 9 sd 19 Jan 2012
2 Widi Mulyono
Staf Pemeriksa Unit I Dasar-dasar Audit
9 sd 19 Jan 2012 3
Imam Fuji Raharjo Kepala Birowas Unit III
Dasar-dasar Audit 5 sd 15 Mar 2012
4 Dadang Hendaris
Kepala SPI Diklat Khusus Kepala SPI
12 sd 18-Apr- 2012
5 Prana Indrajatiharto
Karowas Operasional Dasar-dasar Audit
09 sd 19-Apr- 2012
6 Iwan Hernawan
Petsus IIIA Keuangan Dasar-dasar Audit
09 sd 19-Apr- 2012
7 Imam Suyuti
Petsus IIIA Operasional Dasar-dasar Audit
09 sd 19-Apr- 2012
8 Budi Haryadi
Petsus IIIA Audit Sistem Dasar-dasar Audit 09 sd 19-Apr-
2012 9
Indah Handayani KSS PDKTU SPI Unit II Dasar-dasar Audit
09 sd 19-Apr- 2012
10 Yuli Angeli
Staf TU SPI Unit III Dasar-dasar Audit
09 sd 19-Apr- 2012
11 Andi Mulya
Petsuswas Wil I Unit III Audit Kecurangan
12 sd 18-Apr- 2012
12 Tulus Budyadi
Petsuswas Wil III Unit II Audit Kecurangan 12 sd 18-Apr-
2012 13
Imam Fuji R Ka. Birowas Unit III
Audit Operasional 9 sd 18 Juli 2012
14 Budi Haryadi
Petsus IIIA Audit Sistem
Audit Operasional 9 sd 18 Juli 2012
15 Dadang Pratikto
Ka. Birowas Unit III Dasar-dasar Audit
10 sd 20 Sept 2012
16 Dedi Iskandar
Ka. Birowas Keu Umum
Dasar-dasar Audit 10 sd 20 Sept
2012 17
Ellan Barlian Kepala SPI
Internal Audit Untuk KSPI
Oktober 2012
5 Study Banding, Seminar dan Pelatihan.
a Pelatihan
Sampai dengan Desember Tahun 2012 telah dilaksanakan KursusPelatihan Auditor bagi
Pemeriksa di SPI dalam rangka peningkatan kompetensi Pemeriksa SPI. Berikut nama-na-
ma personil SPI yang mengikuti KursusPela- tihan Auditor sbb :
indings 5 Comparative Study, Seminar and Training.
a Training Until December of 2012 has been implemented
Courses Training Auditor for Audit in SPI in order to increase the competence Examiner SPI. Here are
the names of the following personnel SPI Course
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
185
b Pengukuhan Profesional Internal Auditor
PIA. Pada tanggal 25-29 Juni 2012 telah dilak-
sanakan Pengukuhan Profesional Internal Audit PIA oleh PPAK bertempat di Batam,
personil SPI yang telah memperoleh sertiikat dan berhak menyandang gelar PIA adalah
sebagai berikut:
1 Dadang Hendaris Kepala SPI 2 Tulus Budyadi Petsuswas Unit II
3 Andi Mulya Petsuswas Unit III 4 Prawoto Heru Sujono Petsuswas Unit II
c Pelatihan ISO 9001;2008 ; ISO 19011:2002
dan SMK3. Pada tanggal 18 s.d 21 September 2012 telah
dilaksanakan Pelatihan ISO 9001;2008 ; ISO 19011:2002 dan SMK3 bertempat di Sema-
rang, pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari : 22 peserta dari SPI, 1
peserta dari Banstra, 1 peserta dari Biro SDM, 1 peserta dari KBM IK Brumbung.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk memper- siapkan Personil SPI dalam rangka pelak-
sanaan Audit Mutu Internal ISO 9001:2008 yang direncanakan akan diadakanbulan Sep-
tember – Oktober 2012.
6 Management Letter
Dalam Tahun 2012 tidak terdapat Manage- ment Letter SPI kepada Direktur Utama.
A. Pemeriksaan Eksternal
Dalam triwulan I 2012 telah dilakukan pelaksanaan general audit tahun buku
2011 oleh Kantor Akuntan Publik KAP dengan rincian sebagai berikut :
1. Dasar pemeriksaan : Surat Meneg BUMN No: S-388MBU.12011 tanggal
11 Desember 2011. 2. Nama KAP : Kantor Akuntan Publik
KAP Hendrawinata Eddy Siddharta 3. Waktu Pemeriksaan : Desember 2011
sd Maret 2012. Dalam Triwulan II 2012, BPK melaksanakan
pemeriksaan pendahuluan atas Pen- gelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum
berdasarkan surat BPK-RI kepada Dirut Perum Perhutani nomor: 04TPP-PDCKT-
1052012 tanggal 22 Mei 2012 dan Surat Tugas nomor: 38STVI-XVII052012 tang-
gal 16 Mei 2012, jangka waktu pemerik- saan selama 60 hari dari tanggal 21 Mei
Training Auditor as follows: b Adoption of Professional Internal Auditor PIA.
On 25-29 June 2012 was conducted Creation Pro- fessionals Internal Audit PIA by PPAK located in
Batam, SPI personnel who have been certiied and entitled to PIA are as follows:
1 Dadang Hendaris Head of Internal Audit 2 Sincere Budyadi Petsuswas Unit II
3 Andi Mulya Petsuswas Unit III 4 Prawoto Heru Sujono Petsuswas Unit II
c Training on ISO 9001; 2008; ISO 19011:2002 and SMK3.
On the 18th till 21 September 2012 have been implemented ISO 9001 Training; 2008; ISO
19011:2002 and SMK3 housed in Semarang, the training was attended by 25 participants consist-
ing of: 22 participants from SPI, 1 participant from Banstra, 1 participant from the Bureau of Human
Resources , 1 participant from KBM IK Brumbung. This training is intended to prepare personnel
for the implementation of SPI Internal Quality Audit ISO 9001:2008 diadakanbulan planned
for September-October 2012.
6 Management Letter In the year 2012 there is no SPI Management Letter
to the Managing Director.
A. External Examination
In the irst quarter of 2012 has made the im- plementation of the general audit of iscal year
2011 by Public Accounting Firm KAP with the following details:
1. Basic checks: State Enterprises Minister Letter No: S-388MBU.12011 dated December 11,
2011. 2. Name of the Firm: Public Accounting Firm
KAP Eddy Siddharta Hendrawinata 3. Inspection time: December 2011 s d in
March 2012. In the second quarter of 2012, the CPC carry out a
preliminary examination of the Citarum Watershed Management by BPK-RI letter to the Managing Di-
rector of Perum Perhutani number: 04TPP-PDC KT-1052012 dated May 22, 2012 and Letter of As-
signment number: 38 STVI-XVII052012 dated May 16, 2012, the examination period for 60 days
from date of May 21, 2012 until August 3, 2012.
Good Corporate Governance
186
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
2012 sampai dengan 3 Agustus 2012. Dalam Triwulan III 2012, BPK-RI melak-
sanakan pemeriksaan pendahuluan atas Kegiatan Trading Hutan Rakyat dan Pro-
gram Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 dan 2012 s.d. Semester I pada Perum Per-
hutani di Jakarta dan Unit III Jawa Barat. Su- rat Tugas nomor 108STIX-XX.3062012
tanggal 28 Juni 2012.
Dalam triwulan IV 2012 telah dilaku- kan pelaksanaan General Audit Laporan
Keuangan dan Audit PKBLtahun buku 2012 oleh Kantor Akuntan Publik KAP dengan
rincian sebagai berikut :
1. Dasar pemeriksaan : Surat Meneg BUMN No: S-340MBU2012 tanggal
26 Juli 2012. 2. Nama KAP : Kantor Akuntan Publik
KAP Hendrawinata Eddy Siddharta 3. Waktu Pemeriksaan : November 2012
sd Triwulan I 2013.
Koordinasi Auditor Eksternal
Auditor Eksternal adalah pihak yang independen dan profesional yang memberikan pernyataan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuan- gan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Auditor Eksternal ditunjuk oleh Pemilik Modal dari calon yang diajukan oleh Dewan Pen-
gawas berdasarkan usul Komite Audit yang diser- tai dengan alasan pencalonan dan usulan besarnya
imbalan. Untuk menjamin independensi dan kuali- tas hasil pemeriksaan Eksternal Auditor yang di-
tunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan setiap level pejabat Perusahaan.
Untuk menjaga profesionalitas Perusahaan melakukan pemilihan Eksternal Auditor setiap
tahun, dengan ketentuan satu KAP hanya boleh melakukan audit secara berurutan maksimal 3
tahun. Eksternal Auditor yang ditunjuk bertang- gung jawab untuk menyampaikan opininya atas
ketaatan laporan keuangan yang diaudit terhadap standar laporan keuangan yang berlaku.
Kode Etik
Keberadaan Code of Conduct
Selaras dengan proses transformasi yang gencar dilakukan beberapa tahun terakhir, sejak tahun
2010, Perum Perhutani telah berupaya mengem- bangkan danatau menerapkan Code of Conduct
Kode Etik serta telah menghasilkan kebijakan In the third quarter of 2012, the BPK-RI carry
out a preliminary examination on Trading Ac- tivity Forestry and Environmental Development
Program for Fiscal Year 2011 and 2012 sd Se- mester I on the Perum Perhutani Unit III in Ja-
karta and West Java. Task number 108STIX- XX.3062012 letter dated June 28, 2012.
In the fourth quarter of 2012 has made the im- plementation of the General Audit of Financial
Statements and Audit PKBLtahun book 2012 by Public Accounting Firm KAP with the following
details:
1. Basic checks: State Enterprises Minister Letter No: S-340MBU2012 dated July 26, 2012.
2. Name of the Firm: Public Accounting Firm KAP Eddy Siddharta Hendrawinata
3. Inspection time: November 2012 s d First Quarter 2013.
Coordination of External Auditor
External auditors are independent parties and pro- fessionals who provide express an opinion about the
fairness of the inancial statements in accordance with generally accepted accounting principles. Ex-
ternal Auditor appointed by the Owner Capital of candidates proposed by the Supervisory Board
based on the recommendation of the Audit Com- mittee, along with the reason the nomination and
the amount of remuneration proposals. To ensure the independence and quality of examination ap-
pointed External Auditors should not have any con- lict of interest with any level of company oficials.
Company to maintain professionalism elect Exter- nal Auditor each year, with the provisions of the
accounting irm to audit may only be a maximum of 3 years in a row. Appointed external auditor is
responsible for delivering an opinion on the audited inancial statements of compliance against the ap-
plicable inancial reporting standards.
Code of Conduct
Existence Code of Conduct
Aligned with the transformation process intensively conducted in recent years, since 2010, Perum Per-
hutani has been working to develop and or imple- ment the Code of Conduct the Code and has pro-
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
187
Code of Conduct sesuai dengan best practices. Ke- beraadaan Code of Conduct diharapkan menjadi
Pedoman Kode Etik danatau merupakan salah satu tools Perusahaan dalam meningkatkan integ-
ritas insan Perusahaan pada setiap tingkatan dan jenjang organisasi sehingga implementasi GCG
dapat menjadi maksimal.
Pokok-Pokok Isi Code of Conduct
Pada dasarnya, Code of Conduct mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab Perusahaan, jaja-
ran individu Perusahaan maupun pihak lain yang melakukan bisnis dengan Perusahaan, yang me-
liputi:
• Etika Bisnis Perusahaan
Etika Bisnis Perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap dasar perusahaan
dalam berbisnis dengan semua stakeholders. Aktivitas perusahaan berdasarkan pada Nilai-
nilai Perusahaan, BERMAKNA. Selain itu, men- egaskan dan menjelaskan bawa Perusahaan
mempunyai komitmen untuk secara terus menerus membangun hubungan jangka pan-
jang yang saling menguntungkan dengan para stakeholders, sesuai dengan prinsip-prinsip
GCG.
• Etika Kerja
Kinerja dan citra perusahaan sangat berkai- tan dengan perilaku individu. Individu sebagai
penggerak utama perusahaan memiliki peran utama dalam mewujudkan kinerja dan citra
perusahaan yang baik. Oleh karena itu setiap individu harus menyadari bahwa citra dan
reputasi perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan kelancaran
usaha dan kelangsungan bisnis perusahaan. Karenanya Pedoman Perilaku juga berisi pe-
doman perilaku individu di dalam maupun di luar Perusahaan, pedoman berperilaku seb-
agai atasan dan pedoman berperilaku sebagai bawahan.
• Komitmen terhadap hal-hal khusus.
Merupakan pedoman mengenai hal-hal yang sifatnya khusus dan sangat penting dilak-
sanakan untuk menunjang pencapaian best practices penerapan GCG. Beberapa pedoman
mengenai hal khusus yang ditetapkan me- nyangkut diantaranya:
duced a Code of Conduct policy in accordance with best practices. Keberaadaan Code of Conduct Code
is expected to be guidelines and or the company is one of the tools in improving the integrity of the
human being on every level and the company level so that the organization can be a maximum of GCG
implementation.
Principles of Contents Code of Conduct
Basically, the Code of Conduct set of things that are the responsibility of the Company, the Company
and the individual ranks of others who do business with the Company, which include:
• Corporate Business Ethics
Corporate Business Ethics is an explanation of how the company’s basic attitude in doing
business with all stakeholders. Activities of the company based on company values, Meaning-
ful. Additionally, conirms and explains bring the Company has a commitment to continue
to build long-term relationships are mutually beneicial to the stakeholders, in accordance
with the principles of good corporate gover- nance.
• Work Ethic
Performance and image of the company is re- lated to individual behavior. Individual as the
prime mover companies have a major role in realizing the performance and good corpo-
rate image. Therefore, every individual should be aware that the image and reputation of a
company and determine the factors that affect the smooth operations and business continuity
company. Therefore the Code of Conduct also provides guidance on the behavior of individu-
als inside and outside the company, the Code of Conduct as a guideline behave as a boss and a
subordinate.
• Commitment To Speciic Things.
A guideline of things that are special and very important implemented to support the achieve-
ment of best practices GCG. Some guidelines on
Good Corporate Governance
188
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
1. Pelaksanaan pengelolaan catatan, doku- men dan informasi yang akurat, tepat wak-
tu dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Kewajiban untuk turut mengamankan dan
menjaga, memelihara dan menggunakan harta benda Perusahaan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan ketentuan.
3. Tidak mentolerir adanya praktek-praktek penjualan informasi dari orang dalam in-
sider trading dan melakukan tindakan hu- kum atas pelaku insider trading.
4. Menghindari adanya transaksi benturan kepentingan maupun kegiatan yang me-
nimbulkan atau berpotensi menimbulkan terjadinya benturan kepentingan.
5. Tidak melakukan kegiatan politik praktis di lingkungan kerja dan melarang seluruh in-
dividu menjadi pengurus partai politik. 6. Melarang adanya tindakan pemberian
hadiahcinderamata, donasi, komisi mau- pun suap yang tidak memenuhi azas
kepatutan dan kewajaran.
7. Pengungkapan Code of Conduct Bagi Se- luruh pegawai
8. Pembuatan Buku Pedoman Perilaku Pe- rusahaan Code Of Conduct COC Nomor
127KPTSDIR2011 9. Sosialisasi Code Of Conduct COC
10. Pendistribusian Buku Pedoman Perilaku Perusahaan Code Of Conduct COC ke Se-
tiap Karyawan Perum Perhutani. 11. Pendistribusian serta Pemasangan Plakat
Code Of Conduct COC disetiap Kantor Perum Perhutani.
12. Review Penyempurnaan Pedoman Perilaku Perusahaan Code Of Conduct COC den-
gan Banstra dan Konsultan.
Upaya penegakan Code of Conduct
• Pemantauan Pelaksanaan
Pelaksaanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan Kehormatan yang terdiri dari unsur
Dewan Pengawas, Direksi, Karyawan yang di- tunjuk dan Serikat Pekerja yang pembentukan
dan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
matters involving special set include: 1. Implementation of records management,
document and information that is accurate, timely, and reliable.
2. Obligation to contribute to safeguard, main- tain and use the property of the Company as
well as possible in accordance with the provi- sions.
3. Not tolerate sales practices inside informa- tion insider trading and take legal action
over insider trading. 4. Avoid any conlict of interest or activities that
cause or potentially lead to a conlict of in- terest.
5. Not practical political activity in the work- place and prohibit all individuals into a po-
litical party oficials. 6. Prohibits actions gift souvenirs, donations,
commissions and kickbacks that do not meet the principles of decency and fairness.
7. Disclosure Code of Conduct For All employ- ees
8. Manual creation of Conduct Code Of Con- duct COC No. 127KPTSDIR2011
9. Socialization Code Of Conduct COC 10. Manual distribution of Conduct Code Of
Conduct COC to Each Employee Perum Perhutani.
11. Plaque distribution and Installation Code Of Conduct COC in each ofice Perum Perhu-
tani. 12. Review Completion Code of Conduct Code Of
Conduct COC with Banstra and Consultant.
Enforcement Of Code Of Conduct
• Monitoring Implementation Of implementation of Code of Conduct overseen
by the Honor Council consisting of representatives from the Board of Trustees, Directors, Employees
and Workers Union designated the formation and mechanism of action set forth in the Decree of the
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
189
• Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct
Pelanggaran atas Code of Conduct dilaporkan pada Dewan Kehormatan atau Pimpinan Unit,
dengan disertai bukti yang cukup. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didu-
kung bukti yang cukup dan identitas pelapor. Dewan Kehormatan wajib menindak lanjuti
laporan yang valid dan memberikan perlind- ungan terhadap pelapor.
• Sanksi atas Pelanggaran Code of Conduct.
Sanksi pelanggaran Code of Conduct diberi- kan oleh Direksi atau pejabat berwenang
sesuai ketentuan yang berlaku. Jika pelang- garan dilakukan oleh Direksi maupun Dewan
Pengawas, sanksi diberikan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Seluruh sanksi
diberikan setelah ditemukan bukti nyata atas terjadinya pelanggaran.
Pernyataan Budaya Kerja
Setiap individu Perusahaan diharuskan menanda tangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas
pedoman ini saat terjadinya perikatan kerja indivi- du dengan Perusahaan serta saat terjadinya revisi
terhadap Pedoman Perilaku ini di masa yang akan datang.
Perusahaan memiliki sistem nilai yang dianut dan dijalankan guna membangun budaya perusahaan.
Filosoi dasar dalam membangun sistem nilai tersebut adalah “BERMAKNA” uraian atas nilai-
nilai ilosoi ini telah dijelaskan pada bagian “Proil Perusahaan”.
Whistleblowing System
Keberadaan Whistleblowing System
Perum Perhutani dalam melakukan Pemeriksaan KhususTujuan Tertentu berpedoman pada Prose-
dur Kerja Pemeriksaan Khusus Prosedur Kerja PK-SMPHT.18-003 dalam rangka Whistleblowing
System. Prosedur kerja ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan khusus
yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern SPI. Pemeriksaan khusus adalah kegiatan pemerik-
saan audit atas penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan perusahaan Negara mau-
pun yang berpotensi untuk menjadi kerugian riil. Penyimpangan yang berindikasi merugikan Perum
Perhutani mencakup : Board of Directors.
• Reporting Code of Conduct Violations
Violation of the Code of Conduct was reported on the Honorary Board or Head of Unit, accompa-
nied by suficient evidence. Reports of outsiders shall be acceptable so long supported adequate
evidence and the identity of the complainant. Honorary Board shall follow up reports are valid
and provide protection to whistleblowers.
• Sanctions for Violation of Code of Conduct.
Code of Conduct sanction violations given by the Board of Directors or the competent authorities
according to applicable regulations. If the of- fense is committed by the Board of Directors and
the Supervisory Board, sanction is given with ref- erence to the applicable regulations. The whole
sanctions imposed after the discovery of compel- ling evidence of the violation.
Work Culture Statement
Each individual company is required to sign a state- ment of compliance and integrity on these guide-
lines as the Company’s engagement with the indi- vidual work as well as the revision of the Code of
Conduct in the future.
The Company has adopted the value system and executed to build the corporate culture. The basic
philosophy in building the value system is “Mean- ingful” description of the values this philosophy has
been described in the section “Company Proile”.
Whistleblowing System
Existence Whistleblowing System
Perum Perhutani in doing Special Investigation Speciic Purpose guided by the Special Investigation
Work Procedures Procedures Work-SMPHT.18 PK- 003 in order Whistleblowing System. The work pro-
cedure is a guideline in the implementation of the special inspection activities carried out by the Inter-
nal Audit Unit IAU. Special inspection is inspection activities audit the deviation is indicated adverse
corporate inance state as well as the potential to be a real loss. Adverse deviations indicated Perhu-
taniofice include:
Good Corporate Governance
190
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
1. Tindak Pidana Korupsi TIPIKOR sebagaimana ditetapkan dalam UU No 31 tahun 1999.
2. Tindak Pelanggaran Hukum Pidana lainnya. 3. Tindak Pelanggaran Hukum Perdata, Tindak
penyimpangan yang melibatkan Pejabat Pegawai Perum Perhutani yang diharuskan
menganti Kerugian –Tuntutan Perbendaha- raanTuntutan Ganti Rugi TPTGR.
4. Tindak Pelanggaran Disiplin Pegawai Perum Perhutani sesuai dengan SK Direksi no. 200
KptsDir2002. 5. Peraturan Pemerintah lainnya dan Peraturan-
Peraturan yang berlaku di Perum Perhutani.
Penyampaian laporan pelanggaran
Untuk menciptakan organisasi yang bersih se- suai dengan prinsip-prinsip GCG Transparansi,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kesetaraan serta Kewajaran, Perum Perhu-
tani telah memberikan kesempatan untuk me- nyampaikan laporan mengenai dugaan terjadin-
ya pelanggaran terhadap etika bisnis, pedoman perilaku, peraturan Perusahaan, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Laporan akan pelanggaran tersebut dapat berupa :
1. Surat Pengaduan Masyarakat. 2. Pengembangan temuan hasil pemeriksaan
BPK,BPKP, KAP,Inspektorat BUMN dan Irjen Depertemen Kehutanan.
3. Pengembangan Temuan hasil pemeriksaan SPI.
4. Laporan adanya penyimpangan yang dikirim oleh Kantor Unit.
5. Laporan adanya penyimpangan yang dikirim oleh Kantor KPH dan KBM
6. Mass Media baik Elektronik maupun Cetak. Sedangkan untuk pelaporan yang berasal dari In-
san Perum Perhutani belum ada pedoman khusus yang mengaturnya. Mengacu pada PKB.
Penanganan pengaduan
Pengaduan yang ditindaklanjuti Pemeriksa SPI atas dasar perintah Dirut menjadi prioritas dan
dilakukan pemeriksaan dengan lebih diutamak- an untuk yang berhubungan dengan Kerugian
atas keuangan harta kekayaan Perum Perhutani, Pelayanan Perum Perhutani kepada Masyarakat,
Partisipasi Perum Perhutani terhadap pembangu- nan Negara dan Pelanggaran disiplin Pegawai Pe-
rum Perhutani. 1. Corruption TIPIKOR as stipulated in Law No.
31 of 1999. 2. Other Criminal Violations follow.
3. Civil Law Wrongful Acts, Acts of irregularities in- volving Oficials Employees who are required
to change their Perhutaniofice-demand Trea- sury Loss Indemnity Claims TP S.
4. Wrongful Acts Employee Discipline Perum Per- hutani Directors in accordance with Decree no.
200KptsDir2002. 5. Other Government Regulations and Rules appli-
cable in Perum Perhutani.
Submission of Reports of Violations
To create a clean organization in accordance with the principles of good corporate governance Trans-
parency, Accountability, Responsibility, Indepen- dence and Equality and Fairness, Perum Perhutani
has provided an opportunity to submit a report on the allegations of violation of business ethics, code
of conduct, company rules and regulations the cur- rent legislation. Will report such violations may in-
clude:
1. Community Complaint letter. 2. Development of the CPC examination indings,
BPK, KAP, and the state Inspector General In- spectorate Department of Forestry.
3. Development of SPI examination indings. 4. Reports of irregularities that are sent by the Unit
Ofice. 5. Reports of irregularities that are sent by the Of-
ice of the KPH and KBM 6. Mass both Electronic and Print Media.
As for the reporting that comes from Perum Perhu- tani Insan no speciic guidelines that govern them.
Referring to the CLA.
Handling of complaints
Complaints followed Examiner SPI on the basis of command CEO is a priority and the preferred
examination for losses related to the inancial property Perum Perhutani, Perum Perhutani Com-
munity Services, Perum Perhutani Participation to development and violations of discipline Employees
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
191
Dalam proses penyusunan prioritas aduan un- tuk dilakukan pemeriksaan, langkah awal dilaku-
kan penelitian informasi yang ditujukan untuk mendapatkan petunjuk adanya bukti yang kuat
atas penyimpangan yang diinformasikan. Tahapan ini belum merupakan kegiatan pemeriksaan. Ke-
giatan penelitian informasi ini meliputi : 1. Pengamatan observasi, dimaksudkan untuk
mengetahui kegiatan yang sedang terjadi se- bagaimana keadaan sebenarnya secara tersa-
mar. 2. Pengujian, hasil pengamatan dilakukan den-
gan cara membandingkan kegiatan yang se- harusnya.
3. Wawancara, dimaksudkan untuk mendapat- kan tambahan data adanya informasi penyim-
pangan. 4. Penelitian informasi guna memberikan pe-
tunjuk apakah cukup kuat untuk dilakukan pemeriksaan khusus atau tidak.
Apabila informasi pelanggaran dianggap cukup bukti atas penyimpangan yang dilakukan, maka
diadakan persiapan pemeriksaan khusus atau Pemeriksaan Tujuan Tertentu PTT. Kegiatan per-
siapan pemeriksaan khusus ini meliputi Penetapan ruang lingkup pemeriksaan, Penetapan tenaga
pemeriksa, Penetapan waktu pemeriksaan dan Pe- nyusunan program pemeriksaan.
Pelaksanaan pemeriksaan khusus atau Pemer- iksaan Tujuan Tertentu PTT meliputi kegiatan
pendahuluan, Kegiatan pemeriksaan dilapangan, Pemaparan hasil pemeriksaan dan Laporan Akhir
Final Report. Hasil dari pemeriksaan khusus ini kemudian disusun menjadi Laporan hasil Pemerik-
saan Khusus beserta rekomendasinya yang kemu- dian dilaporkan kepada Direktur Utama.
Perkara Penting yang Dihadapi Oleh Perum Perhutani
Perum Perhutani digugat perdata oleh PT Sapta Wahana Mulia PT Perhutani Wahana Indutri di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara Nomor: 480Pdt.G12PN.Jkt.Pst tanggal
22-10-2012, adapun gugatan PT Sapta Wahana Mulia PT Perhutani Wahana Indutri adalah gu-
gatan ingkar janji wanprestasi atas pelaksanaan isi perjanjian kerjasama industri kayu Nomor 103SJ
Dir2002-18JVX2002 beserta perubahannya dan Perjanjian Kerjasama Industri Kayu Nomor 104SJ
Dir2002-19JVX2002 beserta perubahannya. State Perum Perhutani .
In the process of prioritizing complaints for exami- nation, the irst step was research aimed to obtain
information indicative of the strong evidence of the irregularities which informed. This stage has not
been an inspection activities. This information re- search activities include:
1. Observations observation, intended to deter- mine the activities that are going on as the true
state covertly. 2. Testing, the results of observations conducted by
comparing the activity it should be. 3. Interviews, additional data is intended to get the
information irregularities. 4. Research information in order to provide guid-
ance whether strong enough to do a special ex- amination or not.
If the information is considered suficient evidence of violations of the irregularities committed, then
held a special examination or examination prepa- ration-Up PTT. This special examination prepara-
tory activities include setting the scope of the in- spection, inspectors Determination, determination
and preparation of examination time inspection program.
Implementation of the special inspection or exami- nation-Up PTT include preliminary activities, ield
inspection activities, the results of exposure and Fi- nal Report Final Report. The results of a special
examination is then compiled into a report along with the recommendations of Special Investigation
results are then reported to the Managing Director.
Important cases Faced By Perum Perhutani
Perum Perhutani civil sued by PT Sapta rides Honor PT Perhutani Vehicle industry was in the Central
Jakarta District Court Number Case Number: 480 Pdt.G12PN.Jkt.Pst dated 22-10-2012, while the
lawsuit PT Sapta Rides noble PT Perhutani Vehicle industry was is a lawsuit broken promise defaults
on the implementation of the timber industry co- operation agreement and its amendment No. 103
SJDir2002-18JVX2002 and Wood Industry Co- operation Agreement No. 104SJDir 2002-19
Good Corporate Governance
192
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
Bahwa perlu kami informasikan perkara gugatan wanprestasi oleh PT Sapta Wahana Mulia PT Per-
hutani Wahana Industri sudah pernah diajukan ke Pengadilan Jakarta Pusat dengan obyek sengketa
dan pihaknya pada dasarnya sama nebis in idem serta telah mendapat putusan Mahkamah Agung
di tingkat Peninjauan Kembali yang telah mem- punyai kekuatan hukum tetap dengan putusan
memenangkan Perum Perhutani. Saat ini dalam proses litigasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
memasuki agenda sidang pembuktian dari Para Pihak.
Potensi kerugian terhadap Perusahaan atas perka- ra ini adalah adanya tuntutan ganti rugi penggu-
gat sebesar Rp 110.119.269.142,- .
Akuntan Perusahaan
• Dalam rangka melaksanakan Audit atas lapo- ran Keuangan konsolidasi Perum Perhutani
tahun buku 2012, Pemilik Modal memutuskan menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawi-
nata, Eddy Siddharta Kreston International
• Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RPB, Dewan Pengawas telah menetapkan jum-
lah biaya Eksternal Auditor sebesar Rp770 juta ditambah biaya “out of pocket” untuk jasa
audit laporan keuangan konsolidasian Peru- sahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2012 termasuk untuk audit PKBL.
• Tahun 2012 tersebut merupakan periode Per- tama KAP Hendrawinata, Eddy Siddharta
Kreston International melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan, dimana 2 peri-
ode sebelumnya tahun 2010 2011 meng- gunakan KAP Hendrawinata Gani Hidayat
Grant Thornton Firm JVX2002 and its amendment.
That we need to inform the lawsuit by default PT Sapta rides Honor PT Perhutani Vehicle Industry
has been submitted to the Central Jakarta District Court disputed and it is basically the same nebis
in idem and has received the decision of the Su- preme Court in the level of judicial review that has
been and binding verdict won by Perum Perhutani. Currently in the process of litigation in the Central
Jakarta District Court, entered the evidentiary hear- ing agenda of the Parties.
Potential loss to the company of this case is the plaintiff’s claim for damages amounting to Rp
110,119,269,142, -.
Company Accountant
• In order to carry out the audit of the consoli- dated inancial statements Perum Perhutani is-
cal year 2012, the owner of Capital decided to appoint Public Accountant Hendrawinata, Eddy
Siddharta Kreston International
• Pursuant to the authority granted by the RPB, the Supervisory Board has determined the total
cost of the External Auditor Rp770 million plus expenses “out of pocket” for services audit the
Company’s consolidated inancial statements for the year ended December 31, 2012 including
the Partnership for audit.
• The year 2012 was a period of the irst KAP Hendrawinata, Eddy Siddharta Kreston Inter-
national to audit the inancial statements of the Company, of which 2 previous period 2010
2011 using KAP Hendrawinata Gani Hidayat Grant Thornton Firm
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
193
Teknologi Informasi
Pada tahun 2012, Perhutani telah menyusun Mas- terPlan TI Perhutani untuk tahun 2012 – 2016
yang disusun bersama dengan PT LAPI ITB In- stitut Teknologi Bandung. MasterPlan TI disusun
berdasarkan standar COBIT dimaksudkan sebagai panduan dan rujukan dalam mengembangkan
dan mengelola Teknologi Informasi Perum Perhu- tani agar sejalan dengan proses bisnis perusahaan
demi tercapainya tujuan perusahaan. Dalam Mas- terPlan tersebut diuraikan tentang Rencana Tata
Kelola TI, Perbaikan Infrastruktur dan Pengemban- gan Aplikasi beserta Roadmap pencapaiannya.
Sebelum adanya MasterPlan tersebut, Perum Per- hutani telah mengembangkan aplikasi-aplikasi
yang bersifat semi online seperti DKP Access juga aplikasi online yang berupa ERP Keuangan. Infra-
struktur yang telah terbangun yaitu dengan men- gadakan sambungan internet dengan kecepatan
up to 3 Mbps pada Kantor Unit, KPH dan KBM. Perum Perhutani juga telah memiliki fasilitas Video
Conference
sebagai alternatif media untuk melak- sanakan pertemuan antara pejabat di Kantor Pusat
dengan pejabat di Kantor Unit ataupun sebagai sarana pengajaran jarak jauh di Pusdiklat SDM Pe-
rum Perhutani.
Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian
kegiatan yang terdiri dari :
A. Elemen Utama
- Penetapan Konteks -
Penilaian Risiko Identiikasi, Analisa Evaluasi
- Mitigasi risiko
B. Elemen Pendukung
- Komunikasi Konsultasi - Pemantauan Evaluasi
Penyusunan strategi diperlukan untuk men- gelola menjadi suatu sumberdaya yang
tersedia dan dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuan dan sasaran, serta dapat mengelola risiko tersebut agar berada dalam tingkat
yang dapat diterima. Tujuan dari Manajemen Risiko adalah meminimalisir kerugian dan
meningkatkan kesempatan ataupun peluang dalam mencapai tujuan perusahaan. Manaje-
men risiko dapat memberikan manfaat opti- mal jika diterapkan sejak awal kegiatan.
Information Technology
In 2012, Perhutani has compiled Perhutani IT mas- terplan for the year 2012-2016 were compiled
along with PT LAPI ITB Institut Teknologi Band- ung. IT Masterplan is based on COBIT standards
are intended as a guide and reference in developing and managing Information Technology Perum Per-
hutani in line with the company’s business process- es in order to achieve company goals. In the Master
Plan are described on IT Governance, Infrastructure Improvement and Application Development Road-
map and its accomplishments.
Before the advent of the masterplan, Perum Per- hutani has developed applications that are semi
online like DKP Access the online application form also ERP Finance. Infrastructure that has been built
is with the internet connection with speeds up to 3 Mbps in the Unit Ofice, KPH and KBM. Perum
Perhutani also have the facility of video conferenc- ing as an alternative media to carry out a meeting
between oficials in the Central Ofice with oficials at the Ofice of the Units or as a means of long-
distance teaching in HR Training Center Perum Per- hutani.
Risk Management
Risk management is a structured method of logi- cally and systematically from a series of activities
consisting of: A. Key Elements
- Determination of Context - Risk Assessment Identiication, Analysis
Evaluation - Mitigation of risk
B. Supporting elements
- Communication and Consultation
- Monitoring Evaluation
Preparation of a strategy is needed to manage the available resources and can affect the com-
pany’s ability to achieve the goals and objec- tives, and to manage those risks that are within
acceptable levels. The purpose of Risk Manage- ment is to minimize losses and increase the
chance or chances in achieving corporate goals. Risk management can provide optimal beneits
Good Corporate Governance
194
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
Pelaksanaan Manajemen Risiko sebagai bagian integral dari pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan. Perum Perhutani berkomitmen untuk menerapkan Manajemen
Risiko dengan mengelola risiko dari setiap
aktiitas pengelolaan hutan dan pengelolaan perusahaan baik yang bersifat rutin maupun
insidentil harus selaras dengan standar serta peraturan perundangan yang berlaku guna
pencapaian sasaran.
KEGIATAN RUTIN
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara periodik dilaksanakan oleh Perum Perhutani
meliputi : Perencanaan SDH dan Perencanaan Peru-
sahaan Pembinaan SDH
Perlindungan SDH Produksi Hasil Hutan
Industri dan Pemasaran Hasil Hutan Wisata dan usaha lain
Umum dan SDM Keuangan
KEGIATAN INSIDENTIL
Kegiatan insidentil adalah kegiatan diluar ke- giatan rutin perusahaan yang sifatnya baru
dan perlu penanganan khusus dan dipan- dang perlu untuk dilakukan kajian risiko. Ke-
giatan tersebut antara lain : Pengembangan Usaha dan Kerjasama Bis-
nis Investasi dalam rangka operasional pe-
rusahaan senilai ≥ Rp. 1.000.000.000,00 Satu Miliar Rupiah
Pembentukan unit bisnis baru Pembentukan Anak Perusahaan
Pembentukan perusahaan patungan if applied early in the activity.
Implementation of Risk Management as an integral part of the implementation of enterprise manage-
ment system. Perum Perhutani is committed to im- plementing Risk Management by managing the risk
of any forest management activities and manage- ment companies both routine and incidental needs
to be aligned with the standards and regulations that apply to the achievement of targets.
Routine Activities
Routine activities are activities that are carried out periodically by Perum Perhutani include:
• Planning and Corporate Planning SDH • Development of SDH
• SDH Protection • Production of Forest Products
• Manufacture and Marketing of Forest Products • Tourism and other business
• General and HR • Finance
Activities Incidental
Incidental activities are routine activities outside the company who are new and need special han-
dling and it is necessary to do the risk assessment. These activities include:
• Business Development and Business Coopera- tion
• Investment in operational order ≥ company worth Rp. 1,000,000,000.00 One Billion Rupiah
• The establishment of a new business unit • Establishment of Subsidiary
• Establishment of a joint venture
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
195
Evaluasi yang dilakukan atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Direksi serta seluruh jajaran karyawan Perum Per- hutani berkomitmen untuk mengelola risiko dari
setiap aktivitas organisasi secara rasional dan berkesinambungan guna pencapaian sasaran pe-
rusahaan yang selaras dengan standar, program pemerintah serta peraturan perundangan yang
berlaku.
Hasil pengukuran kinerja sistem Manajemen Risiko yang tersosialisasi di seluruh jenjang organ-
isasi dan secara berkesinambungan melakukan pemantauan serta kaji ulang terhadap pelaksa-
naan sistem Manajemen Risiko di Perum Perhu- tani guna pencapaian peningkatan berkelanjutan
EVALUASI KOMPONEN
ORGANISASI
Organization Component Evaluation
EVALUASI KINERJA
Performance Evaluation
ANALISIS INTERNAL
Internal Analysis
EVALUASI PELAKSANAAN
RJP
RJP Implementation Evaluation
INDUSTRI
Industry
ANALISIS EKSTERNAL
External Analysis
LINGKUNGAN MAKRO
Macro Environtment
ISU STRATEGIK EKSTERNAL
External Strategic Issue
ISU STRATEGIK INTERNAL
Internal Strategic Issue
KONDISI PORTOFOLIO
Portfolio Condition
Bisnis saat Ini
Current Business
EVALUASI MISI DAN VISI
Mission and Vision Evaluation
CORPORATE STRATEGIC DIRECTION Portfolio Bisnis Masa Depan
Strategi Jangka Panjang Stategic Objectives
Asumsi
Assumption
Strategi Perusahaan Stategic Initiatives
Manajemen Risiko
Risk Management
Program dan Proyeksi Keuangan
Program and Financial Forecast
Kebijakan Perusahaan
Corporate Policy
Evaluation Done on the Effectiveness of the Risk Management System
Board of Directors and all employees of Perum Per- hutani is committed to managing the risks of each
activity in a rational and sustainable organization in order to achieve corporate objectives are aligned
with the standards, government programs and ap- plicable legislation.
Results of performance measurement system that socialized risk management at all levels of the or-
ganization and continues to monitor and review the implementation of risk management systems in
order to achieve Perum Perhutani continuous im- provement in every line organization that answers
Good Corporate Governance
196
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
pada setiap lini organisasi yang menjawab setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi di-
dalam pelaksanaan sistem Manajemen Risiko ini.
Untuk menjamin efektiitas sistem manajemen risiko yang sudah berjalan, dilakukan kaji ulang
terhadap sistem yang sudah berjalan untuk me- nentukan kesesuaian, kecukupan dan efektiitas
pokok untuk mencapai tujuan yang sudah ditetap- kan. Manajemen Risiko diterapkan pada aktiitas
perusahaan secara menyeluruh, mengingat risiko dapat terjadi pada setiap bagian perusahaan
berkenaan dengan aktivitasnya.
Risiko terdapat pada tindakan manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki as-
set dan proses pengelolaannya berikut aktivitas
pengendalian yang ada. Risiko-risiko kritis dan signiikan yang tidak tertangani akan berdampak
pada pencapaian tujuan dari setiap bagian. Kega- galan pencapaian tujuan pada masing-masing
bagian akan berpengaruh langsung pada tidak terpenuhinya sasaran perusahaan secara menye-
luruh, baik terhadap sasaran strategis, operasional, inansial, maupun pembentukan citra perusahaan.
Metode kaji ulang yang dilakukan adalah melalui monitoring risiko, evaluasi risiko, dan koordinasi
dan konsultasi.
Monitoring Risiko adalah melaksanakan penga-
wasan atas semua proses dari awal sampai akhir atas metode yang dipakai untuk mengetahui
keefektifan respon yang dipilih atau adanya risiko yang diambil. Karena risiko bisa berubah setiap
saat maka perlu dilakukan Kaji ulang dapat dilaku- kan terhadap kerangka kerja Manajemen Risiko,
proses Manajemen Risiko atau pengendalian risiko.
Evaluasi Risiko adalah proses untuk memband-
ingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko dan kemudian ditentukan apakah peringkat risiko
dapat diterima atau ditolerir.
Koordinasi dan Konsultasi adalah kegiatan ko-
munikasi dengan pihak-pihak terkait pada se- tiap tahapan secara terus menerus dalam rangka
kelancaran proses Manajemen Risiko.
Untuk memastikan berjalannya proses Manajemen Risiko maka disusun Bagan Alur Tata Hubungan
Kerja sebagai berikut : any developments and changes that occur in the
implementation of the risk management system .
To ensure the effectiveness of the risk management system has been running, conducted a review of
existing systems to determine the suitability, ad- equacy and effectiveness of the principal to achieve
the deined goals. Risk Management applied to the activities of the company as a whole, given the risks
can occur in any part of the company with respect to its activities.
Risk management measures contained in the uti- lizing its resources assets and the following man-
agement’s control activities. Critical risks and sig- niicant untreated will result in the achievement of
the purpose of each part. Failure to achieve the goal of each piece will impact directly on the non-fulill-
ment of the company’s overall goals, both against strategic objectives, operational, inancial, and cor-
porate image formation.
Methods of the review is done is through risk moni- toring, risk evaluation, and coordination and con-
sultation.
Risk monitoring is to supervise the whole process from start to inish on the method used to deter-
mine the effectiveness of the response is selected or the risks taken. Because of the risk can be changed
at any time it is necessary to review may be done on the framework of Risk Management, Risk Manage-
ment process or risk control.
Risk evaluation is the process of comparing the results of the risk analysis with risk criteria and then
determined whether the risk ratings can be accept- ed or tolerated.
Coordination and consultation is a communi- cation activities with stakeholders at every stage
continuously in order to smooth the process of Risk Management.
To ensure passage of the risk management process developed and Procedures Flow Chart of Employ-
ment as follows:
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
197
Bagan Alur Tata Hubungan Kerja
Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 1 Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau ti-
dak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem
, atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi ope-
rasional kegiatan.
Procedure Flow Chart Employment
Risks Faced by The Corporate 1 Operational Risk
Operational risk is the risk that is partly due to inadequate or failed internal processes, people
and systems, or external problems that affect the operational activities.
Good Corporate Governance
198
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
Risiko operasonal dapat menimbulkan keru- gian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilan- gnya kesempatan memperoleh keuntungan.
Risiko ini merupakan risiko yang melekat in- herent
pada setiap kegiatan aspek operasional yang meliputi proses pengadaan sampai den-
gan proyekinvestasi mulai beroperasi.
2 Risiko Finan sial
Risiko Finansial adalah risiko yang diterima perusahaan terhadap aspek inansial meli-
puti perhitungan Analisa Biaya NPV, IRR, BCR, PBP dan perhitungan lainnya. Risiko inansial
terjadi jika kegiatan tidak berjalan sesuai den- gan rencana, atau jika tidak selesai tepat pada
waktunya dan tidak sesuai dengan biaya yang dianggarkan. Sehingga dalam suatu kegiatan
yang berkaitan dengan investasi perlu perhi- tungan yang matang dalam penganggaran
dan pendapatan.
3 Risiko Legal dan Kepatuhan
Risiko legal adalah risiko yang muncul karena tindakan atau tuntutan hukum terhadap pe-
rusahaan menyangkut aspek yuridis, legalitas, perundang-undangan dan peraturan lainnya
yang berlaku baik eksternal maupun internal.
Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Risiko adalah suatu kegiatan yang akan menim- bulkan kerugian baik secara isik maupun inan-
sial dan dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran-
nya. Setelah mengetahui deinisi dari risiko terse- but selanjutnya komitmen dari setiap Risk Owner
dalam praktek organisasi untuk memiliki sikap Bu- daya Sadar Risiko risk culture dalam mengelola
risiko di mana risiko dibahas dan dipertimbang- kan sebagai bagian dari pengambilan keputusan
suatu kegiatan yang mengandung risiko, melalui alternatif akan menghentikan risiko, mengurangi
risiko, memindahkan risiko, menunda risiko atau menerima risiko itu sendiri.
Upaya yang dilakukan Tim Manajemen Risiko Pe- rum Perhutani dalam mengelola risiko perusahaan
baik dalam kegiatan rutin maupun insidentil yang bersifat investasi yaitu dengan menyusun Doku-
men Manajemen Risiko hasil kajian berdasarkan fakta di lapangan yang meliputi Kajian Kelayakan
Operasional KKO, Kajian Kelayakan Legal dan Kepatuhan KKL, Kajian Kelayakan Finansial KKF
serta Kajian lainnya, yang terdiri dari : Operational risk can lead to inancial loss directly
or indirectly, and the potential losses for the loss of opportunity to earn proits. This risk is inherent risk
inherent in every activity which includes the op- erational aspects of the procurement process until
the project investment start operating.
2 Financial Risk
Financial risk is the risk that the company re- ceived inancial aspects include the calculation
of Cost Analysis NPV, IRR, BCR, PBP and other calculations. Financial risk occurs if the activity
does not go according to plan, or if not com- pleted on time and according to budget. So in
an activity related to the investment needs cal- culation in budgeting and revenue.
3 Legal Risk and Compliance
Legal risk is the risk arising from the actions or lawsuits against the company concerning legal
aspects, legal, legislation and regulations that apply both external and internal.
Efforts To Manage These Risks
Risk is an activity that will cause harm, both physi- cally and inancially, and can affect the company’s
ability to achieve its goals and objectives. After learning the deinition of the risk of further commit-
ment of each organization’s Risk Owner in practice to have an attitude of Cultural Literacy Risk risk
culture in managing risk where risk is discussed and considered as part of the decision making is a
risky activity, through alternative would be to stop the risk , reducing the risk, transfer risk, the risk of
delaying or accept the risk itself.
Efforts made Perhutaniofice Risk Management Team in managing enterprise risk in both routine
and incidental activities which are investment is by compiling the results of the Risk Management
assessment based on the facts on the ground which includes the Operational Feasibility Study Ma-
rines, Feasibility Studies Legal and Compliance KKL, Financial Feasibility Study KKF and the other
study, which consists of:
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
199
1 Identiikasi Risiko
Suatu kegiatan untuk mengetahui faktor-fak- tor risiko dan untuk mendapatkan gambaran
apa saja yang timbul dalam suatu aktivitas usaha yang akan dilaksanakan. Adapun faktor-
faktor risiko yang dominan misalnya : risiko bisnis, risiko keuangan, risiko legal dan risiko
operasional.
2 PenilaianPengukuran Risiko
Suatu proses untuk menentukanmengu- kur skala prioritas yang mungkin terjadi dan
akibat yang ditimbulkan dari risiko tersebut, dengan cara melihat potensial terjadinya se-
berapa besar kerugian dampak dan kemung- kinan probabilitas terjadinya risiko tersebut
sehingga dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan Manajemen
Risiko melalui Peta Risiko yang penggamba- ran dua dimensi status risiko Dampak x Prob-
abilitas. • Dampak consequence adalah akibat
dari suatu peristiwa yang mempengaruhi sasaran organisasi. Suatu dampak dapat
dipastikan tetapi juga tidak dapat dipas- tikan, demikian pula dapat bersifat positif
juga dapat bersifat negatif.
• Probabilitas adalah ukuran untuk me-
nyatakan harapan terjadinya suatu peris- tiwa yang dinyatakan dalam persen
dalam skala antara 0 - 100. Angka 0 be- rarti tidak mungkin terjadi dan 100 berarti
pasti terjadi.
3 Mitigasi Risiko
Perlakuan atau tindakan yang bertujuan un- tuk mengurangi probabilitas dan atau dampak
risiko yang terdiri dari rekomendasi upaya yang dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian,
tata waktu rekomendasi tersebut untuk segera dilaksanakan dan siapa yang bertanggung-
jawab atas rekomendasi tersebut.
4 Monitoring Risiko
Melaksanakan pengawasan atas semua pro- ses dari awal sampai akhir atas metode yang
dipakai untuk mengetahui keefektifan respon yang dipilih atau adanya risiko yang diambil.
5 Evaluasi Risiko
Proses untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko dan kemudian di-
tentukan apakah peringkat risiko dapat diteri- ma atau ditolerir.
1 Identiication of Risk
An activity to determine the risk factors and to get an idea of what that arise in a business ac-
tivity that will be implemented. The risk factors are dominant such as: business risk, inancial
risk, legal risk and operational risk.
2 Assessment Risk Measurement
A process to determine measure the scale of priorities that may occur and the impact of such
risks, by looking at how big the potential losses impact and likelihood probability that the oc-
currence of these risks can be properly prioritize the implementation of risk management plan-
ning through Map two-dimensional depiction of the risk status of the risk probability x impact.
• The impact consequence is the result of an event that affects the organization’s objec-
tives. An impact can be ascertained but it also can not be ascertained, can be positive
as well as can also be negative.
• Probability is a measure to express the hope that the occurrence of an event expressed in
percent in scale between 0-100. Number 0 means that is unlikely to happen and 100
means it must happen.
3 Risk Mitigation
Treatment or measures aimed at reducing the probability and impact of risks or consisting of
the efforts made recommendations to minimize the risk of loss, planning time such recommen-
dations to be implemented and who is respon- sible for the recommendation.
4 Risk Monitoring
Exercise supervision over all the process from start to inish on the method used to determine
the effectiveness of selected response or the risk taken.
5 Evaluation of Risk
Process to compare the results of risk analysis with risk criteria and then determined whether
the risk ratings can be accepted or tolerated.
Good Corporate Governance
200
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
6 Kaji Ulang
Kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kesesuaian, kecukupan dan efektiitas pokok
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kaji ulang dapat dilakukan terhadap kerangka
kerja Manajemen Risiko, proses Manajemen Risiko atau pengendalian risiko.
7 Koordinasi dan Konsultasi
Kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak ter- kait pada setiap tahapan secara terus menerus
dalam rangka kelancaran proses Manajemen Risiko.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komitmen dan Konsistensi Perum Perhutani terha- dap tanggungjawab sosial dan lingkungan hidup,
dikukuhkan melalui salah satu Kebijakan Strategis tahun 2010 “Keberpihakan kepada Lingkungan”
Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial
dan lingkungan hidup.
Secara konsisten, Perum Perhutani dalam pelak- sanakan program Corporate Social Responsibility
CSR, difokuskan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL serta Tanggung Jawab
Sosial Lingkungan.
Program CSR Perum Perhutani dalam pelaksa- naannya sesuai kemampuan perusahaan den-
gan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, eisiensi dan efektiitas serta sumber dana yang
tersedia.
Program CSR – PKBL:
Dalam pelaksanaan sosialisasi dan kegiatan CSR yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat luas.
Melaksanakan program CSR melalui dana Program Kemitraandana bergulir dan lebih diutamakan ke-
pada calon mitra yang menghasilkan produk ung- gulan daerah ciri khas daerah dan dikhususkan
untuk masyarakat di sekitar hutan.
Penyaluran dana bergulir diarahkan untuk mem- bantu wirausaha kecil sehingga menjadi wira
usaha yang berintegritas, tangguh, profesional dan mandiri sekitar masyarakat desa hutan.
Lembaga masyarakat Desa hutan merupakan ben- tuk sinergi antara masyarakat sekitar hutan dan
Perum Perhutani.
6 Review
Activities undertaken to determine the suitabil- ity, adequacy and effectiveness of the principal to
achieve the deined goals. The review may be done on the framework of Risk Management, Risk Man-
agement process or risk control.
7 Coordination and Consultation
Communication activities with stakeholders at ev- ery stage continuously in order to smooth the pro-
cess of Risk Management.
Corporate Social Responsibility
Commitment and Consistency of Perum Perhutani to social and environmental responsibility, con-
irmed by one of the Strategic Policy in 2010 “Siding with the Environment”
Corporate sustainability will only be guaranteed if the company pay attention to the social and envi-
ronmental dimensions.
In implementing Corporate Social Responsibility CSR, Perum Perhutani is focused on the Partner-
ship and Community Development PKBL as well as Social and Environmental Responsibility consis-
tently.
In its implementation, Perum Perhutani’s CSR pro- gram in accordance with the company’s ability to
consider the principle of utility, equity, eficiency and effectiveness as well as the available inancial
resources.
CSR Program - PKBL:
In the dissemination and implementation of CSR activities that beneit can be felt directly by the
public..
Implementing CSR programs through the Partner- ship Program funds revolving funds and preferred
to the prospective partners who produce lagship product regional characteristics and devoted to
forest communities.
Revolving funds geared to help small entrepreneurs to be entrepreneurial with integrity, strong, profes-
sionals, and independent around the forest villagers.
Forest village community institutions is a form of synergy between forest communities and Perum
Perhutani.
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
201
I. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05MBU2007
tanggal 27 April 2007 “PERMEN 05”, tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkun- gan “PKBL” dan dalam rangka melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan, PT Perusahaan Pengelola Aset Persero sebagai Badan Usaha Mi-
lik Negara BUMN, diwajibkan ikut berpartisipasi aktif untuk pemberdayaan masyarakat, melalui
peningkatan lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha dan menanggulangi kemiskinan melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan “PKBL”.
.A. Program Bina Lingkungan Sinergi BUMN Swasta
Sejak tahun 2009 Perum Perhutani telah melakukan sinergi baik dengan BUMN mau-
pun dengan Pihak swasta dalam melak- sanakan Program Bina Lingkungan melalui
penanaman hutan rakyat, rehabilitasi pantai atau penanaman lahan kritis yang tersebar di
Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur dengan total luas 2.019.38 Ha dengan
jumlah pohon tertanam 1.747.541 pohon.
Peristiwa Penting : 1.
Pada tanggal 18 Juli 2012 Perum Perhu- tani dan PT Astra Internasional Tbk telah
melakukan MoU dalam Penanaman Hu- tan di Kawasan Sentul Eco-Edu Tourism
Forest di Kabupaten Bogor.
2. Pada 18 Juli 2012 Perum Perhutani dan
KIFC Korea telah melakukan MoU dalam Penanaman Hutan di Kawasan
Sentul Eco-Edu Tourism Forest di Kabu- paten Bogor.
3. Pada 18 Juli 2012 Perum Perhutani dan
PT PT Surveior Indonesia telah melaku- kan MoU dalam Penanaman Hutan di
Kawasan Sentul Eco-Edu Tourism Forest di Kabupaten Bogor.
4. Pada tanggal 20 November 2012 Perum
Perhutani dan PT Angkasa Pura Persero telah melakukan Perjanjian Kerja Sama
dana penanaman dalam Penghijauan Lahan Kritis Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang terletak di Kodya Kupang seluas 50 Ha dengan jumlah pohon ter-
tanam 50 ribu pohon dan di Kabupaten Soe seluas 150 Ha dengan jumlah pohon
tertanam 150 ribu pohon dengan tujuan mengembalikan Cendana di bumi Nusa
Tenggara Timur.
I. Partnership and Community Development
Program Based on the Minister of State Owned Enterprises
RegulationNo. PER-05MBU2007 dated April 27, 2007 “Minister Regulation 05”, about the Partner-
ship Program between the State-Owned Enterpris- es and the Small Business and the Environmental
Assistance Program “PKBL” and in order to imple- ment corporate social responsibility, PT. Perusahaan
Pengelola Aset Persero as the State Owned Enter- prises SOEs, are required to actively participate
in community empowerment, through increased employment, business opportunities and reduce
poverty through the Partnership and Community Development Program “PKBL”
A. Synergy of Community Development Pro- gram and SOEsPrivate
Since 2009, Perum Perhutani has done a good synergy with the SOEs or with private parties
in implementing the Community Development Program through community forest planting,
or planting coastal rehabilitation of degraded land spread in Banten, West Java and East
Java, with a total area of 2,019,38 Ha by the number of trees planted 1,747,541 trees.
Signiicant Events: 1. On July 18, 2012, Perum Perhutani and PT. As-
tra International Tbk has conducted MoU on the Forest Cultivation in Sentul Eco-Edu Forest
Tourism Zone in Bogor Regency. 2. On July 18, 2012, Perum Perhutani and KIFC
Korea has conducted MoU in the Forest Culti- vation in Sentul Eco-Edu Forest Tourism Zone in
Bogor Regency. 3. On July 18, 2012, Perum Perhutani and PT. Sur-
veior Indonesia has conduct MoU in the Forest Cultivation in Sentul Eco-Edu Forest Tourism
Zone in Bogor Regency. 4. On 20 November 2012, Perum Perhutani and
PT. Angkasa Pura Persero has entered into an investment fund Cooperation in East Nusa
Tenggara Critical Areas Greening located in Ku- pang with an area of 50 hectares and a total
number of trees planted 50 thousand trees and in the Soe Regency of 150 ha by the number of
trees planted 150 thousand trees with the aim of restoring the Cendana in East Nusa Tenggara
earth.
Good Corporate Governance
202
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
5. Pada tanggal 26 November 2012 Perum
Perhutani dan PT PANN Persero telah melakukan Perjanjian Kerja Sama dan
penanaman dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove di Pantai Sederhana Muara
Gembong Ujung Karawang seluas 30 Ha dengan jumlah pohon tertanam 99.000
pohon.
6. Pada tanggal 21 Desember 2012 Perum
Perhutani dengan PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk telah melakukan
Perjanjian Kerjasama dan Penanaman Hutan di Kawasan Sentul Eco-Edu Tour-
ism Forest di Kabupaten Bogor.
B. Perum Perhutani sebagai Koordinator BL
Sektor Pelestarian Alam dan Lingkungan Berdasarkan keputusan Menteri BUMN No-
mor : SK-235MBU2012, tanggal 20 Juni 2012, diputuskan 8 koordinator BL Peduli yai-
tu : Peduli Bencana Alam, Peduli Kesehatan, Peduli Pendidikan, Peduli Sarana dan Prasa-
rana Umum dan Rumah Layak Huni, Peduli Pelestarian Alam dan Lingkungan, Peduli Pas-
ar Murah, Peduli Daerah Tertinggal dan Pedu- li Pulau-pulau Terpencil. Perum Perhutani di-
tunjuk sebagai koordinator sektor Pelestarian Alam dan Lingkungan.
Secara umum program sektor Pelestarian Alam Lingkungan terdiri dari kegiatan re-
habilitasi lahan dan peningkatan kualitas lingkungan untuk usaha produktif. Kegiatan
rehabilitasi lahan adalah upaya untuk memu- lihkan, mempertahankan dan meningkatkan
fungsi lahan sehingga daya dukung, produk- tivitas dan perannya dalam mendukung
sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Kegiatannya antara lain rehabilitasi lahan
kritis dengan penanaman pohon-pohon di Daerah Aliran Sungai DAS, Hutan Lindung,
Kawasan Pantai dan tepi mata air.
Sedangkan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan untuk usaha produktif, kegiatan-
nya antara lain : Pembangunan Hutan Rakyat, penanaman holtikultura dan empon-empon
umbi-umbian yang ditanam diantara pohon- pohon dengan pola tumpangsari atau agro-
forestry.
Untuk melaksanakan Program Pelestarian Alam dan Lingkungan, Perum Perhutani se-
laku koordinator menunjuk beberapa opera- tor kegiatan. Penunjukan beberapa lembaga
berdasarkan kompentensi dalam bidang pen- anaman pohon dan kepeduliannya terhadap
5. At the date of 26 November 2012, Perum Perhutani and PT. PANN Persero has done
a Cooperation Agreement and planting in the Mangrove Forest Rehabilitation in
Sederhana Beach, Muara Gembong, Ujung, Karawang in an area of 30 hectares with a
total number of trees planted 99,000 trees. 6. On December 21, 2012, Perum Perhutani
and PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk has done and Cooperation Agreement
in the Forest Cultivation in Sentul Eco-Edu Forest Tourism Zone in Bogor Regency.
B. Perum Perhutani as BL Coordinator of Na- ture and Environment Sector
Based on the decision of the Minister of SOEs Number: SK-235MBU2012, dated June 20,
2012, decided 8 coordinator of BL Care which is: Care for Natural Disasters , Care for Health,
Care for Education, Care for Public Infrastruc- ture and Livable Home, Care for Nature Conser-
vation and Environment, Care for Thrift Shop, Care for Disadvantaged Regions and Care for
Isolated Islands. Perum Perhutani is appointed as the coordinator of the Conservation of Na-
ture and Environment sectors. In general, the Conservation of Nature and En-
vironment sector program consists of the land rehabilitation activities and improving the qual-
ity of the environment for productive efforts. The land rehabilitation activities is an effort to
restore, maintain and improve the functioning of land so that carrying capacity, productivity
and its role in supporting life system is main- tained. Its activities include the rehabilitation of
degraded land by planting trees in Watershed DAS, Protected Forest, Coastal Zone and edge
springs. While the environment quality improvement
activities for productive efforts, the activities among other: Development of Forestry, horticul-
ture and planting of spicesroots which planted between the trees with pattern of intercropping
or agroforestry.
To implement the Conservation of Nature and Environment Program, as coordinator , Perum
Perhutani designate some operators of activi- ties. Appointment of several institutions based
on competence in the ield of tree planting and
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
203
pelestarian alam dan lingkungan. Beberapa lembaga yang ditunjuk sebagai operator ke-
giatan adalah : PT Inhutani I Persero, PT In- hutani II Persero, PT Inhutani IV Persero, PT
BUMN Hijau Lestari I, PT BUMN Hijau Lestari II, Lembaga Studi Mangrove Kesemat Uni-
versitas Diponegoro, SMK Negeri I Kehuta- nan Tuban dan Mangrove Center Tuban.
1. Dasar Pelaksanaan Kegiatan
- Undang – Undang No. 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara -
Peraturan Menteri BUMN No.05 MBU2007, tanggal 27 April 2007 ten-
tang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkun-
gan
- Surat Keputusan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor SK-235 MBU2012 tentang BUMN Peduli 2012,
tanggal 20 Juni 2012.
- Surat Menteri BUMN no.S-648
MBU2012, tentang BL peduli 2012, tang- gal 14 November 2012.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud Program BL Peduli 2012 sektor Pele- starian Alam dan Lingkungan untuk mem-
bantu secara aktif memperbaiki kondisi ling- kungan sekaligus mensukseskan program
Pemerintah dalam penanaman 1 milyar po- hon dengan memanfaatkan dana yang di-
sisihkan dari sebagian laba BUMN dengan tujuan agar kondisi lingkungan semakin baik
dan kemampuannya dalam mendukung ke- hidupan dapat optimal yang pada akhirnya
dapat menekan terjadinya bencana-bencana alam dan kerusakan lingkungan.
3. Pelaksanaan Program
Perum Perhutani sebagai Koordinator Pro- gram BL sektor Pelestarian Alam dan Ling-
kungan telah menunjuk beberapa operator dalam pelaksanaan kegiatan melalui Perjan-
jian Kerjasa Sama dan Penugasan dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam pelak-
sanaan kegiatan meliputi :
a. Rehabilitasi DAS Citarum dan DAS Citan-
duy Provinsi Jawa Barat dan DAS Ciujung Provinsi Banten yang dilaksanakan oleh
PT BUMN Hijau Lestari I seluas 3.833 Ha dengan jumlah pohon tertanam
1.533.097 pohon tersebar di 2 Provinsi yaitu Jawa Barat di Kabupaten Tasikma-
laya, Ciamis, Garut, Sumedang, Bandung Baratn Bandung Selatan dan Provinsi
Banten di Kabupaten Lebak. care for nature conservation and environment.
Some institutions designated as operator ac- tivities are: PT INHUTANI I Persero, PT INHU-
TANI II Persero, PT INHUTANI IV Persero, PT. BUMN Hijau Lestari I, PT. BUMN Hijau Lestari II,
Mangrove Studies Institute KeSEMaT Dipone- goro University , SMK Negeri I Kehutanan Tuban
and Mangrove Center Tuban Tuban.
1. Basic Implementation Activities
- Act No.19 Year 2003 on State-Owned Enter- prises
- Regulation of the Minister of SOEs No.05 MBU2007, dated April 27, 2007 on the Part-
nership Program of SOEs with the Small Busi- ness and Environmental Assistance Program
- Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises Number SK-235MBU2012 on
SOEs Care of 2012, dated June 20, 2012. - Letter of the Minister of SOEs no.S-648
MBU2012, about BL Care 2012, dated No- vember 14, 2012.
2. Aims and Objectives BL Care 2012 Program on Conservation of Na-
ture and Environment sector intention is to ac- tively help improve environmental conditions as
well as success of the Government’s program of 1 billion trees planting by using funds set aside
from the proits of SOEs in order to make the better environmental conditions and its ability
to support life can be optimized in turn can sup- press the occurrence of natural disasters and en-
vironmental degradation.
3. Implementation Program
Perum Perhutani as BL Program Coordinator for Conservation of Nature and Environment has
appointed several operators in the implemen- tation of activities through kerjasa Same and
Assignment Agreement by involving local com- munities in the implementation of the activities
include:
a. Citarum River Basin and Citanduy River Basin rehabilitation Province of West Java
and Ciujung River Basin Province of Banten conducted by PT. BUMN Hijau Lestari I in an
area of 3,833 hectares with 1,533,097 trees planted scattered in 2 Province of West Java
Province in Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Sumedang, West Bandung and South Band-
ung Regencies and while in Banten Province were in Lebak Regency.
Good Corporate Governance
204
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
b. Rehabilitasi DAS Bengawan Solo dan DAS
Brantas Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dilaksanakan oleh PT BUMN Hijau Lestari II
seluas 934 Ha dengan jumlah pohon terta- nam sebanyak 560.400 pohon tersebar di
2 Provinsi yaitu Jawa Tengah di Kabupaten Wonogiri dan Jawa Timur di Kabupaten
Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan Ma- diun.
c. Rehabilitasi Hutan Mangrove Kawasan Pan-
tai Utara Jawa dilaksanakan oleh Kesemat Undip seluas 38 Ha dengan jumlah pohon
tanam sebanyak 176.750 pohon tersebar di Kabupaten, Brebes, Demak, Jepara, Kendal,
Pekalongan, Pemalang, Rembang dan Sema- rang.
d. Rehabilitasi Lereng Merapi Kabupaten Sle-
man, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan oleh Kagama Universitas Gad-
jah Mada seluas 26 Ha dengan jumlah pohon tertanam sebanyak 13.000 pohon.
e. Pembangunan Hutan Pendidikan, SMK Neg-
eri 1 Kehutanan Tuban, Provinsi Jawa Timur seluas 4 Ha dengan jumlah pohon tertanam
4.400 pohon
f. Rehabilitasi mangrove kerjasama dengan
Mangrove Center Tuban terletak di Kabupat- en Tuban dan kabupaten Rembang seluas 22
Ha dengan jumlah pohon tertanam seban- yak 22.000 pohon.
g. Rehabilitasi Hutan Lindung pada kawasan
hutan Provinsi Kalimantan Barat dilak- sanakan oleh PT Inhutani II Persero seluas
300 Ha dengan jumlah pohon tertanam se- banyak 120.000 pohon tedapat di Kabupaten
Bengkayang.
h. Rehabilitasi Kawasan Perlindungan Setem-
pat Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan oleh PT Inhutani IV Persero seluas 300 Ha
dengan jumlah pohon tertanam sebanyak 129.360 pohon terdapat di Kabupaten Agam
dan Tanah Datar.
i. Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten Belu,
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menunjuk Perum Perhutani Unit II Jawa
Timur sebagai pelaksana seluas 200 Ha dengan jumlah pohon tertanam sebanyak
100.000 pohon.
j. Rehabilitasi Mangrove dan lahan kritis seluas
210 Ha dengan jumlah pohon tertanam se- banyak 258.000 pohon yang dilaksakan oleh
PT Inhutani I Persero terdapat di Kabupaten b. Bengawan Solo River Basin and Brantas River
Basin rehabilitation in Central Java Province and East Java Province held by PT BUMN Hi-
jau Lestari II in an area of 934 hectares with 2,560,400 trees planted spread over 2 province
of Central Java Province in Wonogiri Regency and East Java Province in Trenggalek, Tulunga-
gung, Kediri and Madiun Regencies.
c. Mangrove Forest Rehabilitation of North Java Area implemented by Kesemat Undip in an
area of 38 hectares with 176,750 trees planted scattered in Brebes, Demak, Jepara, Kendal, Pe-
kalongan, Pemalang, Rembang and Semarang Regencies.
d. Merapi slopes rehabilitazion, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region conducted by the
Kagana of University of Gadjah Mada covering 26 hectares with 13,000 trees planted.
e. Education Forest Development, SMK Negeri 1 Kehutanan Tuban, East Java Province with an
area of 4 hectares with 4,400 trees planted.
f. Mangrove rehabilitation in cooperation with Tu- ban Mangrove Center located in Tuban Regency
in an area of 22 hectares with a total number of 22,000 trees planted.
g. Forest rehabilitation in the forest areas of West Kalimantan conducted by PT INHUTANI II Per-
sero covering 300 hectares with 120,000 trees planted in Bengkayang Regency.
h. Rehabilitation of Local Protected Areas of West Sumatra Province conducted by PT INHUTANI
IV Persero covering 300 hectares with 129,360 trees planted in Agam and Tanah Datar Regen-
cies.
i. Critical Land Rehabilitation in Belu regency, East Nusa Tenggara Province to appoint Perum Per-
hutani Unit II of East Java, as the executor of 200 hectares with 100,000 trees planted.
j. Mangrove and critical land rehabilitation in an area of 210 hectares with a total number of trees
planted as many as 258,000 trees which con- ducted by PT. INHUTANI I Persero contained
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
205
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan Kabu- paten Tana Toraja Sulawesi Selatan.
k. Pengembangan Tanaman Porang di bawah
tegakan Jati di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah seluas 520 Ha dengan jumlah
pohon ter tanam 2.080.000 pohon.
Komitmen dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perum Perhutani berkomitmen dan terlibat secara aktif untuk melaksanakan Keselamatan Kesehat-
an Kerja K3 dengan mengendalikan bahaya dan potensi bahaya.
Komitmen tersebut dicapai melalui usaha bersama antara manajemen dan karyawan :
1. Menempatkan K3 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan kegiatan perusa-
haan sehari-hari; 2. Melaksanakan sistem kerja yang menjamin
keselamatan pada seluruh tingkatan aktivitas perusahaan;
3. Memahami dan bertanggungjawab terhadap keselamatannya sendiri dan tidak melaku-
kan tindakan yang dapat mengakibatkan ke- celakaan terhadap orang lain;
4. Melaksanakan sosialisasi, pelatihan dan kete- ladanan agar seluruh karyawan dapat ber-
perilaku dan bekerja secara selamat dan sehat; 5.
Melakukan identiikasi dan antisipasi bahaya serta tanggap mencegah dan mengendalikan-
nya;
6. Melakukan monitoring dan evaluasi penera- pan sistem Keselamatan Kesehatan Kerja
untuk menentukan efektivitas kebijakan dan program;
7. Memberikan pelayanan kesehatan akibat hubungan kerja sesuai dengan peraturan pe-
rusahaan. Dalam setiap aktivitas operasionalnya, Perum
Perhutani senantiasa memperhatikan dan melak- sanakan aspek yang berkaitan dengan K3. Sepan-
jang tahun 2012, kegiatan K3 yang dilaksanakan meliputi:
• Penyediaan alat perlindungan diri APD dan alat pemadam kebakaran APAR
• Melakukan tera ulang secara berkala terha- dap APAR yang ada, sesuai ketentuan yang
berlaku in Mamuju Regency of West Sulawesi Province
and South and Tana Toraja Regency of South Sulawesi Province.
k. Porang plants development under Teak stands in Blora Regency, Central Java Province with an area
of 520 hectares with 2,080,000 trees planted.
Commitment and Occupational Health and Safety Policy
Perum Perhutani is committed and actively involved in implementing Occupational Safety Health K3
to control hazards and potential hazards.
The commitment is achieved through a collabora- tion between management and employees:
1. Placing K3 as an integral part of the implemen- tation of the company’s day-to-day activities;
2. Implement a working system that ensures safety at all levels of the company’s activities;
3. Understand and be responsible for his own sal- vation and that no action could result in injury
to another person;
4. Conduct sosialization, training, and models so that all employees can behave and work in safe
and healthy; 5. To identify and anticipate hazards and response
to prevent and control it; 6. To monitor and evaluate the implementation of
the Occupational Health and Safety systems to determine the effectiveness of policies and pro-
grams;
7. Providing health services due to employment in accordance with company regulations.
In any operational activity, Perum Perhutani al- ways consider and implement aspects related to K3.
Throughout the year 2012, K3 activities undertaken include:
• Provision of personal protective equipment APD and ire extinguishers APAR
• Perform periodic calibration of the existing ire extinguisher, in accordance with the regulation.
Good Corporate Governance
206
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
• Membuat dan memasang rambu-rambu beru- pa anjuran dan peringatan disetiap stasiun
pabrik dan bengkel umum serta ditempat- tempat yang rawan kecelakaan guna mence-
gah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja PAK
• Mengaktifkan kegiatanperan P2K3 dengan: Melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke-
pada karyawan untuk meningkatkan ke- sadaran dan disiplin dalam penggunaan
peralatan kerja dan APD Melakukan pengawasan pemakaian APD
Memberikan sanksi berupa teguranper- ingatan kepada karyawan yang tidak dis-
iplin dalam pemakaian APD • Menyediakan biaya khusus untuk K3 dan biaya
kesehatan karyawan dalam RKAP • Menyediakan pelayanan kesehatan .
• Mengikutkan semua karyawan dalam program Jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jami-
nan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jam- inan Hari Tua, Jaminan Pelayanan Kesehatan.
Perum Perhutani lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pence-
gahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuankonsep K3 se-
belum memulai pekerjaan. Pekerja juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing
1. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Berdasarkan jenis kelamin, karyawan Perum Perhutani didominasi oleh karyawan laki-laki,
yang mencapai 55. Hal ini tidak terkait den- gan adanya diskriminasi gender, namun lebih
banyak karena karakteristik kegiatan lapan- gan. Dalam proses rekruitmen, pengangka-
tan, penjenjangan karir karyawan, dan sistem remunerasi, Perusahaan tidak melakukan ke-
bijakan yang diskriminatif.
Sepanjang tahun 2012, tidak pernah ada laporan terjadinya tindak diskriminasi yang
terkait dengan ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, ailiasi politik, kebangsaan maupun
status sosial di unit kerja. Dengan demiki- an, tidak terdapat dampak negatif terhadap
keuangan Perusahaan terkait dengan keseta- raan gender dan kesempatan kerja.
• Creating and installing signs in the form of ad- vice and warnings on each factories station and
public workshops and in places that are prone to accidents in order to prevent the occurrence of
accidents and occupational diseases PAK
• Enabling activities roles of P2K3 with: - Conducting outreach and counseling to em-
ployees to increase awareness and discipline in the use of work equipment and APD
- Supervising the use of APD - Provide sanction of reprimand warning to
employees who are not disciplined in the use of APD
• Provide special charge to K3 and health costs of employees in RKAP
• Provide health services. • Quote all employees into Employment Insur-
ance Security programs in form of Insurance Ac- cident Security, Death Beneit, Old Age Security,
Guaranteed Health Care.
Perum Perhutani emphasizes preventive actions to implement the K3, through the prevention of acci-
dents and equip the workforce with the knowledge concepts K3 before starting work. Workers are also
required to wear safety equipment in areas of their respective
1. Gender Equality and Employment Opportu- nities
By gender, Perum Perhutani employees dominated by male employees, which reached 55. It is not re-
lated to gender discrimination, but more because of the characteristics of the ield activities. In the pro-
cess of recruitment, appointment, employee career development and remuneration systems, the Com-
pany does not undertake discriminatory policies.
Throughout the year 2012, there was never any reports of discrimination related to race, religion,
color, sex, political afiliation, nationality or social status in the work unit. Thus, there is no negative
impact on the Company’s inancial related to gen- der equality and employment opportunities.
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
207
2. Sarana dan Keselamatan Kerja
Perum Perhutani berkewajiban untuk melind- ungi keselamatan tenaga kerjanya, terutama
yang lokasi pekerjaannya atau sifat peker- jaannya memiliki risiko tinggi. Perusahaan
telah menyediakan alat pelindung diri APD, meliputi helm, sarung tangan, masker, sepatu
dan alat pelindung kebisingan untuk kary- awan di pabrik, serta masker dan sarung tan-
gan untuk pekerja yang selalu terkontak den- gan bahan-bahan kimia pestisida,herbisida.
Perhutani juga memasang rambu-rambu K3 sebagai rambu peringatan, serta bendera dan
spanduk K3.
Tanggung Jawab Kepada Konsumen
Direktorat Pemasaran sebagai pelaksana proses bisnis di Perum Perhutani telah merealisasikan
Corporate Social Responsibility CSR sejak tahun 2005 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Di-
reksi nomor : 893KPTSDir2005 tentang Pedo- man Warung Kayu tanggal 29 Desember 2005.
Perum Perhutani membuka skema Warung Kayu dalam rangka untuk membantu perajin kayu me-
nyusul tingginya harga kayu di pasaran. Warung Kayu ini merupakan cara Perum Perhutani untuk
mengatur distribusi penjualan kayu Jati kepada para perajin karena sebagian besar kayu dikua-
sai oleh pengusaha. Pada Warung Kayu tersebut, Perum Perhutani menyiapkan sebanyak 20 dari
total produksi Kayu Jati Perum Perhutani.
Dengan berdirinya Warung Kayu ini, Perum Per- hutani berharap agar perajin mampu bangkit dan
dapat meningkatkan produktivitasnya dan mem- perluas jaringan pasar untuk retail.
Selain itu, untuk menjamin hubungan baik dengan para konsumen. Sejak tahun 2010 Perum Perhuta-
ni telah mengembangkan Program Customer Re- lationship Management, yang merupakan strategi
pengelolaan hubungan dengan konsumen yang memperhatikan persyaratan yang diminta pelang-
gan untuk mendapatkan tingkat kepuasan pelang- gan yang diinginkan. Implementasi strategi ini
terdiri atas beberapa program atau rencana aksi, yakni:
• Mendisain Sistem Kerja Customer Relationship • Melaksanakan Survei Kepuasan Pelanggan
• Menerapkan Produk Branding
2. Means and Safety
Perum Perhutani’s obligation to protect the safety of its workforce, especially the work location or na-
ture of the work is high risk. The company has been providing personal protective equipment APD in-
cluding helmets, gloves, masks, boots and protec- tive gear noise to employees at the plant, as well
as masks and gloves to workers who are always in contact with chemicals pesticides, herbicides. Per-
hutani also put up signs K3 as warning signs, as well as lags and banners K3.
Responsibilities To Consumers
Marketing Directorate as managing business pro- cesses in Perum Perhutani has realized a Corporate
Social Responsibility CSR since 2005 with the issu- ance of Decree of Board of Director numbers 893
KPTSDir2005 Wood Shoop Guidelines dated De- cember 29, 2005.
Perum Perhutani open Wood Shoop scheme in or- der to help the wood crafter following a high price
on wood in the market. The wood shop is a great way to organize the distribution of Perum Perhu-
tani Teak wood sales to the crafters because most of the wood held by businessmen. At the Wood Shop,
Perum Perhutani set up as many as 20 of the total production of Perum Perhutani Teak wood.
With the establishment of Wood Shop, Perum Per- hutani hope that crafters can get up and be able to
increase productivity and expand the market for the retail network.
In addition, to ensure a good relationship with the consumer, since 2010, Perum Perhutani has devel-
oped a Customer Relationship Management pro- gram, which is a relationship management strategy
with the consumer that takes into account which the customer requirements demanded to get the
desired level of customer satisfaction. Implementa- tion of this strategy consists of several programs or
action plans, namely:
• Designing Customer Relationship Work Systems • Implement Customer Satisfaction Survey
• Implement Product Branding
Good Corporate Governance
208
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report
| 2012
No KBM
NILAI BOBOT INDEKS RESPONDEN YG
MENJAWAB NILAI BOBOT INDEKS
RESPONDEN YG MENJAWAB
NILAI BOBOT INDEKS RESPONDEN YG
MENJAWAB KEPUASAN
KATEGORI KEPUASAN
PUAS TDK PUAS
KEPUASAN KATEGORI
KEPUASAN PUAS
TDK PUAS KEPUASAN
KATEGORI KEPUASAN
PUAS TDK
PUAS
TAHUN 2010 TAHUN 2011
TAHUN 2012 Korporat
71.89 Puas
77.4 22.6
76.29 Puas
87.26 12.74
91.63 Sangat
Puas 91.87 8.13
1 Sar Kayu
68.13 Puas
70 30
78.39 Puas
89.82 10.18
95.91 Sangat
Puas 93.13 6.87
2 INDUSTRI
NON KAYU
70.34 Puas
67 33
79.84 Puas
95.43 4.57
88.99 Sangat
Puas 95.38 4.63
3 INDUSTRI
KAYU 74.9
Puas 87
13 75.12
Puas 86.78
13.22 98.65
Sangat Puas
94.09 5.91 3
INDUSTRI KAYU
74.9 Puas
87 13
75.12 Puas
86.78 13.22
98.65 Sangat
Puas 94.09 5.91
4 JLPL
71.18 Puas
76 24
72.96 Puas
77.47 22.53
75.94 Puas
82.68 17.32
Selama 3 tahun pelaksanaan didapatkan hasil sur- vei kepuasan pelanggan bahwa perkembangan
kepuasan pelanggan selalu meningkat seperti pada tabel hasil survei sebagai berikut :
During the 3 years of the implementation of the customer satisfaction survey showed that the devel-
opment of customer satisfaction ever-increasing as showed on survey results as in the following table:
Good Corporate Governance
Perum Perhutani Laporan Tahunan |
Annual Report | 2012
209
Financial Reports
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statement
Dan Laporan Auditor Independen And Independent Auditor’s Report
Perum Perhutani dan Entitas AnakAnd Subsidiaries 31 DesemberDecember 2012 , 2011 danand 2010
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman Page
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter
Laporan Keuangan Konsolidasian Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Consolidated Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 – 2
Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3 Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian
5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 – 124
Notes to Consolidated Financial Statements
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
31 December 2012, 2011 and 2010 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes to consolidated financial statement are
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. an integral part of these consolidated financial statements.
1
Catatan Notes
31122012 31122011
Disajikan Kembali Restated
01012011 Disajikan Kembali
Restated
Rp Rp
Rp
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2d,3
827.066.696.931 782.611.633.635
914.128.294.666 Cash and cash equivalents
Piutang Usaha 2e
Trade receivables Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 39.955.453.655, Rp 25.611.749.278
dan Rp 14.101.686.618 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
2f,4,40 179.134.991.069
193.752.991.044 177.567.523.135 Net off allowance for impairment of
trade receivables of Rp 39,955,453,655,
Rp 25,611,749,278 and Rp 14,101,686,618 at December 31,
2012, 2011 and 2010 Persediaan
2g,2h,5 539.660.874.850
566.747.110.802 358.658.942.952
Inventories Uang muka dibayar
6,40 27.936.311.450
34.851.202.818 23.624.698.717
Advance payments Biaya dibayar dimuka
7 9.927.387.223
11.098.013.036 9.419.270.838
Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka
2r,8a 127.760.446.573
50.817.426.645 44.304.515.497
Prepaid taxes Aset lancer lainnya
9 54.669.659.689
23.172.763.827 16.888.996.653
Other current assets Jumlah Aset Lancar
1.766.156.367.785 1.663.051.141.807
1.544.592.242.458 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON – CURRENT ASSETS
Tanaman belum menghasilkan 2j, 10
2.848.821.309 -
- Immature Plantations
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan masing-masing sebesar Rp 819.615.899.683,
Rp 756.332.049.039 dan Rp 690.703.098.893 pada tanggal
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 2k,2l,11
539.553.596.385 386.246.588.510
298.247.376.904 Fixed Assets,
net off accumulated depreciation of Rp 819,615,899,683,
Rp756,332,049,039 and Rp 690,703,098,893 at
December 31, 2012, 2011 and 2010 Aset pajak tangguhan
2r,8e 75.950.232.631
78.633.918.253 60.347.848.373
Deferred tax assets Biaya ditangguhkan
2n, 12 33.482.576.664
33.638.166.271 39.939.517.315
Deferred charges Aset tidak lancar lainnya
13,39 25.869.274.604
26.439.202.041 16.115.177.701
Other non-current assets Jumlah Aset Tidak Lancar
677.704.501.593 524.957.875.075
414.649.920.293 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 2.443.860.869.378
2.188.009.016.882 1.959.242.162.751
TOTAL ASSETS
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
31 December 2012, 2011 and 2010 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes to consolidated financial statement are
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. an integral part of these consolidated financial statements.
2
Catatan Notes
31122012 31122011
Disajikan Kembali Restated
01012011 Disajikan Kembali
Restated
Rp Rp
Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank 14
126.971.769.890 127.221.696.139
6.299.999.999 Bank loans
Utang usaha 15
71.136.166.601 59.770.422.269
31.199.253.046 Account payables
Liabilitas lain kepada Negara 16
1.590.552.587 2.901.030.513
4.406.992.807 Other liabilities to state
Uang muka penjualan hasil hutan 17
50.445.146.832 30.852.519.975
24.354.684.423 Advance on Sales of Forest Product
Biaya masih harus dibayar 18
149.545.084.332 113.529.522.483
139.186.640.762 Accrued expensess
Utang pajak 2r,8b
48.967.024.776 20.742.409.712
48.021.882.871 Taxes payable
Liabilitas lancar lainnya 19
30.909.015.810 16.381.461.040
55.770.983.112 Other current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 479.564.760.828
371.399.062.131 309.240.437.020
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Dana reboisasi 20
9.667.589.237 7.787.452.565
30.167.591.854 Reforestation fund
Uang muka kerjasama operasional 21
26.035.978.831 22.706.252.559
15.254.013.829 Advance on operational cooperation
Kewajiban imbalan kerja 2o, 22
99.902.727.149 113.873.192.782
85.351.640.135 Employee benefit obligations
Liabilitas jangka panjang lainnya 23
2.747.479 10.182.377.165
- Other long term liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 135.609.042.696
154.549.275.071 130.773.245.818
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 615.173.803.524
525.948.337.202 440.013.682.838
Total Liabilties EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable To Owners Of The Entity
Modal – Berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan sebesar
Rp 700.000.000.000 24
700.000.000.000 700.000.000.000
700.000.000.000 Capital – separated from Government
Rp 700,000,000,000 Cadangan umum
866.647.783.033 740.759.328.373
590.229.584.365 General use retained earnings
Cadangan tujuan 64.652.038.663
64.652.038.663 64.652.038.663
Spesificied use retained earnings Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya 202.149.873.704
149.762.903.334 156.044.744.008
Unspecified use retained earnings 1.833.449.695.400
1.655.174.270.370 1.510.926.367.036
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
2b, 26 4.762.629.546
6.886.409.310 8.302.112.877
NON-CONTROLLING INTEREST
Jumlah Ekuitas
1.828.687.065.854 1.662.060.679.680
1.519.228.479.913 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.443.860.869.378
2.188.009.016.882 1.959.242.162.751
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
31 December 2012, 2011 and 2010 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes to consolidated financial statement are
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. an integral part of these consolidated financial statements.
3
Catatan Notes
2 0 1 2 2 0 1 1
Disajikan Kembali Restated
2 0 1 0 Disajikan Kembali
Restated
Rp Rp
Rp Pendapatan usaha
2p, 28 3.555.951.151.000
3.144.313.481.551 2.787.176.210.654
Revenue Beban pokok penjualan
2p, 29, 39,40
2.679.388.238.568 2.268.915.222.358
2.049.177.641.301 Cost of goods sold
Laba bruto 876.562.912.432
875.398.259.193 737.998.569.353
Gross profit
Beban usaha Operating expense
Beban distribusi 30
151.992.054.713 139.861.935.378
124.956.803.896 Distibution expense
Beban administrasi 31
535.536.678.088 669.465.148.498
472.746.124.713 Administration expense
Beban hutan lindung 32
842.045.637 2.014.731.098
1.863.340.734 Protected forest expense
Jumlah beban usaha 688.370.778.438
811.341.814.974 599.566.269.343
Laba Rugi Usaha 188.192.133.994
64.056.444.219 138.432.300.010
Total Operating Expense
Pendapatanbeban lain-lain Other income expense
Pendapatan lain-lain 33
120.247.544.932 139.984.266.163
84.498.730.617 Other income
Biaya lain-lain 34
44.517.909.758 20.911.237.321
17.189.711.663 Other expense
Jumlah pendapatanbeban lain-lain 75.729.635.174
119.073.028.842 67.309.018.954
Finance cost
Laba rugi sebelum pajak penghasilan
263.921.769.168 183.129.473.061
205.741.318.964 Profit loss before taxes
Manfaat beban pajak penghasilan Income tax loss benefit
Kini 2q, 8c
64.170.381.176 54.517.112.750
41.057.451.750 Current tax
Tangguhan 2q, 8c
2.683.685.622 19.724.766.290
8.630.720.166 Deferred tax
Jumlah 66.854.066.798
34.792.346.460 49.688.171.916
Total
Laba sebelum bagian non pengendali
197.067.702.370 148.337.126.601
156.053.147.048 Income before Non-controlling
interest
Laba rugi bersih yang dapat diatribusikakan kepada pemilik
Profit attributable to: PT Perhutani Alam Wisata 1
2b 47.549.099
9.282.591 1.033.910 PT Perhutani Alam Wisata 1
PT Anugerah Kimia 45 2b
5.034.622.235 1.416.494.142
7.369.130 PT Anugerah Kimia 45
5.082.171.334 1.425.776.733
8.403.040 Laba komprehensif lainnya
- -
- Other comprehensive income
Jumlah laba komprehensif periode berjalan
202.149.873.704 149.762.903.334
156.044.744.008 Current year net income
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 31 December 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes to consolidated financial statement are
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. an integral part of these consolidated financial statements.
4
Modal Saham Share Capital
Cadangan Umum General reserve
Cadangan Tujuan Appropriated
Retained Earning Saldo Laba Belum
Ditentukan Penggunaannya
Unappropriated Retained Earning
Kepentingan Non Pengendali
Non- controlling interest
Total Total
Saldo per 31 Desember 2009 700.000.000.000
438.718.137.187 64.652.038.663
157.824.424.144 8.293.709.837
1.369.488.309.831 Balance as of December 31, 2009
Pembagian laba tahun 2010: Dividend year 2010
PKBL -
- -
6.312.976.966 -
6.312.976.966 Partnership program and community development Cadangan Umum
- 151.511.447.178
- 151.511.447.178
- -
General reserve Cadangan Tujuan
- -
- -
- -
Appropriated retained earning
Laba rugi komprehensif tahun berjalan -
- -
156.044.744.008 8.403.040
156.053.147.048 Current comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2010 700.000.000.000
590.229.584.365 64.652.038.663
156.044.744.008 8.302.112.877
1.519.228.479.913 Balance as of December 31, 2010
Pembagian laba tahun 2010: Dividend year 2010
PKBL -
- -
5.515.000.000 -
5.515.000.000 Partnership program and community development Cadangan Umum
- 150.529.744.008
- 150.529.744.008
- -
General reserve Cadangan Tujuan
- -
- -
- -
Appropriated retained earning
Laba rugi komprehensif tahun berjalan -
- -
149.762.903.334 1.415.703.567
148.347.199.767 Current comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2011 700.000.000.000
740.759.328.373 64.652.038.663
149.762.903.334 6.886.409.310
1.662.060.679.680 Balance as of Decemeber 31, 2011
PKBL 11.734.500.000
11.734.500.000 Partnership program and community development Cadangan Umum
- 138.028.403.334
- 138.028.403.334
- -
General reserve Cadangan Tujuan
- -
- -
- Appropriated retained earning
Non Pengendali -
- -
- -
Rugi entitas anak tahun-tahun lalu -
12.139.948.674 -
- 6.566.867.522
18.706.816.196 Subsidiaries’ accumulated loss
Laba rugi komprehensif tahun berjalan
- -
- 202.149.873.704
5.082.171.334 197.067.702.370
Current comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2012 700.000.000.000
866.647.783.033 64.652.038.663
202.149.873.704 4.762.629.546
1.828.687.065.854 Balance as of December 31, 2012
Dampak koreksi atas rugi tahun-tahun lalu yang disajikan kembali pada PT PAK dan PT Palawi, entitas anak Effect of restatement accumulated loss of PT PAK and PT Palawi, Subsidiaries
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 31 December 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian The accompanying notes to consolidated financial statement are
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. an integral part of these consolidated financial statements.
5
31 Desember 2012 December 31, 2012
31 Desember 2011 December 31, 2011
1 Januari 2011 January 1, 2011
Rp Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 3.603.612.418.424
3.136.361.282.971 2.735.009.934.800
Receipt from customer Penerimaan pendapatan lainnya
108.593.854.022 127.528.853.930
66.162.667.066 Non operating income
Pembayaran kepada pemasok dari pihak ketiga
2.552.871.136.877 2.204.769.110.074
2.003.337.183.933 Payment to third party suppliers
Pembayaran beban operasi 753.327.619.068
1.125.449.038.042 734.181.139.519
Payment of operating expenses Pembayaran pajak
112.888.786.040 33.792.384.307
18.357.225.693 Tax payment
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
293.118.730.461 100.120.395.522
45.297.052.721 Net cash provided from use for
operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penambahan aset tetap 284.589.260.234
139.825.159.845 84.108.117.967
Acquisition of fixed assets Dana reboisasi
9.667.589.237 17.569.478.969
9.231.858.382 Reforestation fund
Penjualan aset tetap 67.757.238.241
409.300.000 -
Disposal of fixed assets Penempatan pada surat berharga
- -
256.051.131.167 Investment on securities
Kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas
investasi
226.499.611.230 156.985.338.814
162.711.154.818 Net cash provided from use for
investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembagian laba 11.734.500.000
5.515.000.000 6.312.976.966
Dividend payment Penerimaan pembayaran hutang
bank 249.926.249
120.921.696.140 401.744.677
Bank payabele receiving and payment
Kenaikan liabilitas jangka panjang 10.179.629.686
10.182.377.165 116.634.659
Net Increase of long term non- current assets
Kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas
pendanaan
22.164.055.935 125.589.073.305
5.794.597.630 Net cash provided from use for
financing activities Kenaikan penurunan bersih kas
dan bank 44.455.063.296
131.516.661.031 202.213.609.909
Net increase decrease in cash and bank
Kas dan bank pada awal tahun 782.611.633.635
914.128.294.666 711.914.684.757
Cash and cash equivalents at beginning of the year
Kas dan bank pada akhir tahun 827.066.696.931
782.611.633.635 914.128.294.666
Cash and cash equivalents at ending of the year
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
6
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INDEX OF NOTES TO THE CONSOLIDATED STATEMENTS
Halaman 1. Umum General
7 2. Kebijakan Akuntansi Accounting Policy
19 3. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
45 4. Piutang Usaha Trade Receivables
46 5. Persediaan Inventories
50 6. Uang Muka Dibayar Advance Payment
51 7. Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expenses
51 8. Perpajakan Taxation
52 9. Aset Lancar Lainnya Other Current Assets
56 10. Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plantation
58 11. Aset Tetap Fixed Assets
59 12. Biaya Ditangguhkan Deferred Charges
62 13. Aset Tidak Lancar Lainnya Other Non Current Assets
63 14. Utang Bank Bank Loans
64 15. Utang Usaha Acccount Payables
66 16. Liabilitas Lain Kepada Negara Other Liabilites to State
67 17. Uang Muka Penjualan Hasil Hutan Advance on Sales of Forest Product
67 18. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
68 19. Liabilitas Lancar Lainnya Other Current Liabilities
69 20. Dana Reboisasi Reforestation Fund
69 21. Uang Muka Kerjasama Operasional Advance on Operational Cooperation
70 22. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Employee Benefit Obligations
72 23. Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Other Long Term Liabilities
78 24. Modal Capital
78 25. Distribusi Saldo Laba Share Capital
79 26. Kepentingan Non Pengendali Non Controlling Interest
79 27. Informasi Mengenai Pihak-Pihak Berelasi Information on Related Parties
80 28. Pendapatan Usaha Revenue
81 29. Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sold
82 30. Beban Distribusi Cost of Distribution
86 31. Beban Umum dan Administrasi General and Administration Cost
87 32. Beban Hutan Lindung Cost of Protected Forest
89 33. Pendapatan Lain-lain Other Income
89 34. Beban Lain-lain Other Expenses
89 35. Potensi Sumber Daya Hutan tidak diaudit Potential of Forest Resources Unaudited
90 36. Liabilitas Kontijensi dan Komitmen Contingent Liabilities and Commintments
91 37. Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management
116 38. Manajemen Risiko Permodalan Capital Risk Management
121 39. Penyajian Kembali Atas Laporan Keuangan tahun 2011 dan 2010 Restatement of 2011 and
2010 Financial Report 121
40. Reklasifikasi Akun Reclassification 122
41 Otorisasi Atas Laporan Keuangan Authorization of Financial Statement 124
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 2012 2011, dan 2010
For Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
7
1. UMUM
1. GENERAL a.
Pendirian a.
Establishment
Perum Perhutani, selanjutnya disebut “Perusahaan”, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah PP
Nomor 15 Tahun 1972 yang diubah dengan PP Nomor 36 Tahun 1986. Pada tahun 1998, Pemerintah
menerbitkan PP Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum Perum. Dengan diterbitkannya PP
ini, peraturan yang mendasari terbentuknya Perum Perhutani diatur kembali, yaitu dengan PP Nomor 53
Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara Perum Perhutani. Berdasarkan PP Nomor 14
tahun 2001 tanggal 23 Maret 2001 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Kehutanan Negara Perum
Perhutani, bentuk Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Perusahaan Persero. Perubahan status ini
dituangkan dalam akta notaris Imas Fatimah Nomor 3 tanggal 2 Juli 2001 dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan
surat Keputusan
Nomor C-05080. HT.01.01.TH.2001 tanggal 7 Agustus 2001. Pada tahun
2003 bentuk Perusahaan kembali berubah menjadi Perusahaan Umum Negara sesuai dengan PP Nomor 30
tahun 2003 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara Perum Perhutani. Perubahan ini telah dicatat
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 67. Sebagian telah diubah dan diatur
kembali dengan PP No. 72 tahun 2010 tentang Perusahaan Umum Perum Kehutanan negara, dimana
Wilayah kerja Perusahaan meliputi seluruh hutan Negara yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Jawa Barat. Perum Perhutani, hereinafter referred to as
Company, was established by Government Regulation PP No. 15 of 1972 which is amended
by Government Regulation No. 36 Year 1986. In 1998,
the Government
issued Government
Regulation No. 13 Year 1998 on Perusahaan Umum Perum. With the publication of this
decree, the rules underlying the establishment of Perum Perhutani was set back, by Government
Regulation No. 53 Year 1999 about General State Forestry Company Perum Perhutani. Based on
Government Regulation No. 14 of 2001 dated March 23, 2001 on Form Transfer of State
Forestry General Company Perum Perhutani, the form changed from Company to Persero. This
status changing are outlined in the deed Imas Fatimah No. 3 dated July 2, 2001 and has received
approval from the Minister of Justice and Human Rights Decree No. C-05 080. HT.01.01.TH.2001
dated August 7, 2001. In 2003 the company changed into the Perusahaan Umum Negara in
accordance with the Companys Regulation Number 30 of 2003 about the General State
Forestry Company Perum Perhutani. This change has been noted in the State Gazette of the Republic
of Indonesia Number 67 year 2003. Some part of it has changed and re-arranged by the PP. 72 of
2010 concerning the Perusahaan Umum Perum Forestry countries where the Companys working
area covers the entire state forest located in Central Java, East Java and West Java.
b. Maksud dan Tujuan Perusahaan
b. Company’s Aim and Purpose
Sesuai dengan pasal 11 Peraturan Pemerintah PP Nomor 72 tahun 2010 tentang Perusahaan Umum
Perum Kehutanan Negara, maksud dan tujuan Perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
danatau jasa yang berhubungan dengan pengelolaan hutan dan hasil hutan yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip hutan lestari dan tata kelola
Perusahaan yang baik.
In accordance with Article 11 of Government Regulation PP No. 72 of 2010 concerning the
Perusahaan UmumPerum State Forestry, the aims and objectives of the Company are:
1. Organizing efforts aimed at public benefit in the form of supply of goods and or services
related to forest management and forest products of high quality at an affordable price
by the community based on the principles of sustainable forest management and good
corporate governance.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 2012 2011, dan 2010
For Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
8
1. UMUM Lanjutan
1. GENERAL Continued
b. Maksud dan Tujuan Perusahaan Lanjutan b. Company’s Aim and Purpose Continued
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud
pada ayat
1, Perusahaan
menyelenggarakan kegiatan usaha utama: tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,
pemanfaatan hutan, yang meliputi pemanfaatan kawasan,
pemanfaatan jasa
lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu,
pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan
hutan dan konservasi alam, pengelolaan hasil hutan menjadi bahan baku atau bahan jadi,
pendidikan dan pelatihan di bidang kehutanan, penelitian dan pengembangan di bidang
kehutanan, pengembangan
agroforestri, membangun dan mengembangkan hutan rakyat
danatau hutan tanaman rakyat dan perdagangan hasil hutan dan hasil produksi sendiri maupun
produksi pihak lain. 2. To achieve the aims and objectives in
paragraph 1, the Company has main business activities: forest governance and forest
management planning, forest management, including the use, environmental services, the
use of timber and non-timber forest product collection and not wood, forest rehabilitation
and reclamation, forest protection and nature conservation, management of forest products
into raw materials or finished materials, education and training in the field of forestry,
research and development in the field of forestry, agroforestry development, building
and developing community forests and or forest smallholder’s crop and trade in forest
products and its own production and the production of others.
3. Selain kegiatan usaha, Perusahaan dapat menyelenggarakan kegiatan usaha lain berupa:
a. Usaha optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki untuk trading house, agroindustrial
complex, agrobisnis, property, pergudangan pariwisata, hotel, resort, rest area, rumah sakit,
pertambangan galian,
prasarana telekomunikasi, pemanfaatan sumber daya air
dan sumber daya alam lainnya. b. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan. 3. In addition to main business activities,
Company may carry on business as: a.
Potential optimization
efforts for
resources owned
trading house,
agroindustrial complex,
agribusiness, property, warehousing tourism, hotels,
resorts, rest areas, hospitals, mining, quarrying,
telecommunications infrastructure,
utilization of
water resources and other natural resources.
b. Other business activities in accordance
with the company’s aim and purpose.
c. Jenis Unit Usaha
c. Type of Business Unit
Perusahaan berkantor pusat di Jakarta. Kegiatan usaha pokok Perusahaan sebagaimana diuraikan di atas
dijalankan melalui 3 tiga unit usaha yaitu Unit I Jawa Tengah, Unit II Jawa Timur dan Unit III Jawa Barat
dan Banten, serta 2 dua Pusat yaitu: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani Puslitbang Perhutani di
Cepu, Jawa Tengah dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pusdiklat SDM di
Madiun Jawa Timur. The company is headquartered in Jakarta. Main
business activities of the Company as described above, are run through the 3 three business units
which are Unit I Central Java, East Java Unit II and Unit III West Java and Banten, as well as 2
two following centers: Center for Research and Development Perhutani Puslitbang Perhutani in
Cepu, Central Java and the Centre for Education and Training Human Resources HR Training
Center in Madiun East Java.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 2012 2011, dan 2010
For Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
9
1. UMUM Lanjutan
1. GENERAL Continued
c. Jenis Unit Usaha Lanjutan c. Type of Business Unit Continued
1. Unit I Jawa Tengah Unit I Jawa Tengah berkantor pusat di Semarang.
Wilayah Unit I dibagi menjadi 20 Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH, 6 Kesatuan Bisnis
Mandiri KBM dan Biro Perencanaan dan Pengembangan di Salatiga. KBM terdiri dari 2
KBM Industri Kayu IK Cepu dan Brumbung, 1 KBM Industri Non Kayu INK Brumbung, 1
KBM Agroforestry Ekowisata dan Jasa Lain AEJ, sebelumnya bernama KBM Wisata Benih
dan Usaha Lain WBU, 2 KBM Pemasaran Cepu dan Tegal. KBM Industri kayu memiliki 2 pabrik
gergajian mesin di Cepu dan Brumbung, KBM Industri Non Kayu memiliki 4 pabrik gondorukem
dan terpentin yaitu PGT Cimanggu, PGT Winduaji, PGT Sepuran dan PGT Paninggaran
serta 1 pabrik minyak kayu putih di Gundih, 1 pabrik Sutra Alam Candiroto di Kedu Utara dan
pengolahan madu di Pati. 1.
Unit I Central Java Unit I is headquartered in Central Java,
Semarang. The area is divided into 20 Unit KPH, 6 KBM and the Bureau of Planning and
Development at Salatiga. KBM consists of 2 KBM Timber IK and Brumbung Cepu, 1
KBM Non Timber INK Brumbung, 1 KBM Agroforestry Ekowisata and Other Services
AEJ, formerly named KBM Travel Seed and Other Business WBU, 2 KBM Marketing
Cepu and Tegal. KBM Industries sawn timber has 2 factories and machines in Cepu
Brumbung, Non Timber Industry KBM has 4 factories and turpentine are gondorukem
Cimanggu PGT, PGT Winduaji, PGT and PGT Paninggaran Sepuran and 1 mill in
Gundih eucalyptus oil, 1 mill Candiroto in Natural Silk North Kedu and processing
honey in Pati.
2. Unit II Jawa Timur. Unit II Jawa Timur berkantor pusat di Surabaya.
Wilayah Unit II dibagi menjadi 23 KPH, 3 KBM Pemasaran KBM Sar yang berlokasi di
Bojonegoro, Madiun dan Probolinggo, 1 KBM Industri Kayu KBM IK yang berlokasi di
Gresik, 1 KBM Industri Non Kayu KBM INK yang berlokasi di Tandes dan 1 KBM AEJ dan 1
Biro Perencanaan yang berlokasi di Malang. Disamping itu terdapat 6 pabrik gergajian mesin
di Ngawi, Saradan, Jatirogo dan Bojonegoro serta 3 pabrik gondorukem dan terpentin di Jember,
Kediri dan Lawu Ds, serta 2 pabrik minyak kayu putih di Mojokerto dan Madiun.
2. Unit II East Java
Unit II of East Java headquartered in Surabaya. Unit II region is divided into 23
KPH, 3 KBM Marketing KBM Sar located in Bojonegoro, Madison and Probolinggo, 1
KBM Wood Industry KBM IK located in Gresik, 1 KBM Non Timber Industry KBM
INK located in Tandes and 1 and 1 KBM AEJ Planning Bureau which is located in
Manchester. Besides, there are 6 machines in the mill sawn Ngawi, Saradan, Jatirogo and
Bojonegoro and 3 factories gondorukem and turpentine in Jember, Kediri and Lawu Ds,
and 2 plant eucalyptus oil in Mojokerto and Madiun.
3. Unit III Jawa Barat dan Banten. Unit III Jawa Barat dan Banten berkedudukan di
Bandung. Wilayah unit III Jawa Barat dan Banten dibagi menjadi 14 KPH, 3 KBM yaitu KBM
Pemasaran, KBM Industri, KBM AEJ, 1 Biro Perencanaan dan Pusat Perlebahan Nasional
Pusbahnas di Parung Panjang Bogor. Unit III Jawa Barat dan Banten memiliki Pabrik
Gondorukem dan Terpentin PGT Sindangwangi di KPH Bandung Utara.
3. Unit III West Java and Banten
Unit III West Java and Banten based in Bandung. Regional unit of West Java and
Banten III is divided into 14 KPH, 3 KBM is KBM Marketing, KBM Industries, KBM AEJ,
1
Bureau of
Planning and National Beekeeping Centre Pusbahnas in length
Parung Bogor. Unit III West Java and Banten has Gondorukem and Turpentine Factory
PGT KPH Sindangwangi in North Bandung.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 2012 2011, dan 2010
For Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
10
1. UMUM Lanjutan
1. GENERAL Continued
c. Jenis Unit Usaha Lanjutan c. Type of Business Unit Continued
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2010 tentang Perusahaan Umum Perum Kehutanan Negara
pasal 11 “Wilayah kerja Perusahaan meliputi seluruh hutan Negara yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah,
Propinsi Jawa Timur, Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, kecuali Kawasan Hutan Konservasi”.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 060KptsDir2010, tentang Struktur Organisasi Perum
Perhutani, pelaksanaan Kelola Bisnis Mandiri KBM dipimpin oleh General Manager dan Kelola Sumber
Daya Hutan dipimpin oleh seorang Administratur Perum Perhutani AdministraturKKPH.
Refers to Government Regulation no. 72 of 2010 concerning in Perum State Forestry Article 11
working area company covers the entire state forest which are located in Central Java, East
Java, West Java and Banten provinces, except the Forest Conservation.
Based on Director Letter No. 060KptsDir2010, about
Organizational Structure
of Perum
Perhutani, Kelola Bisnis Mandiri KBM is headed by the General Manager and Manage Forest
Resources is led by a Perum Perhutani Administrator Administrator KKPH.
d. Luas Kawasan Hutan
d. Forest Areas
Luas kawasan hutan wilayah-wilayah kerja tersebut per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut
Work vast forest areas per December 31, 2012, are as follows:
31 Desember 2012 December 31, 2012
Wilayah Kerja Working Area
Hutan Produksi
Production Forest Ha
Hutan Lindung
Preserve Forest Ha
Hutan Cagar
Alam Preserve
Forest Ha Taman
Nasional Hutan
Wisata National Park
Tourism Forest Ha
Jumlah Total
Unit I Jawa Tengah Centra Java
551.283 84.464
- -
635.747 Unit II Jawa Timur East
Java 816.118
314.403 228.216
- 1.358.737
Unit III Jawa Barat dan West Java and
Banten 445.208
232.217 -
677.425 1.354.850
Jumlah Total
1.812.609 631.084
228.216 677.425
3.349.334
e. Pemasaran Dalam Negeri
e. Domestic Marketing
Pelaksanaan penjualan dalam negeri dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Direksi Perum
Perhutani No. 995KptsDir2007 dan telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No.
629KptsDir2009 tanggal 21 Desember 2009 tentang Pedoman Penjualan Dalam Negeri Hasil Hutan Kayu
Bundar Jati dan Rimba. Hal-hal penting yang berkaitan dengan penjualan kayu dalam negeri meliputi:
Implementation of domestic sales made by referring to the Director Decree of Perum
Perhutani No. 995KptsDir2007 and amended by Director
Decree of
Perum Perhutani
No. 629KptsDir2009 dated December 21, 2009 about Guidelines for Domestic Sales Round Teak
Timber and Forest. Important matters relating to the sale of timber in the country include:
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com
PERUM PERHUTANI DAN ENTITAS ANAK PERUM PERHUTANI AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 2012 2011, dan 2010
For Years Ended December 31, 2012, 2011 and 2010
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
11
1. UMUM Lanjutan
1. GENERAL Continued
e. Pemasaran Dalam Negeri Lanjutan e. Domestic Marketing Continued
1. Metode penjualan dalam negeri yaitu: - Penjualan dengan perjanjian kontrak
- Penjualan langsung - Penjualan melalui lelang
- Penjualan lainnya 2. Alokasi volume penjualan hasil hutan kayu bundar
per saluran penjualan per tahun untuk masing- masing General Manager ditetapkan oleh Kepala
Unit. 3. Metode penjualan hasil hutan kayu bundar dengan
perjanjian kontrak diutamakan untuk perusahaan atau industri besar, dan perusahaan atau industri
menengah. 4. Direksi melakukan perjanjian kontrak diutamakan
untuk melayani industri besar dan menengah. Kepala Unit atas pelimpahan wewenang khusus
Direksi dapat melakukan dan menandatangani perjanjian kontrak.
5. Penjualan langsung
dilaksanakan dengan
menerbitkan Surat Izin Pembelian SIP oleh General Manager dan pejabat lain yang ditunjuk
oleh Kepala Unit. 6. Penjualan melalui lelang ditujukan kepada khalayak
umum yang dilaksanakan di depan umum dengan cara penawaran terbuka.
7. Volume penjualan hasil hutan melalui lelang pada masing-masing area General Manager ditetapkan
oleh Kepala Unit. 8. Penjualan langsung dilaksanakan oleh Direksi,
Kepala Unit dan Administratur Kepala KPH dengan menerbitkan:
Surat Penetapan Alokasi Penjualan SPAP oleh Direksi
Surat Perintah Penjualan SPP oleh Kepala Unit Surat Ijin Pembelian SIP oleh Administratur
1. Domestic sales methods, which are:
- Sales of long-term contracts - Direct Sales
- Sale by auction - Other Sales
2. Allocation of sales volume per round timber
per year for the sales channel General Manager respectively set by the Head of
Unit. 3.
Methods of round timber sale agreements contracts preferred for large companies or
industries, and medium enterprises or industries.
4. Board of Directors entered into an
agreement contract to serve the large and medium industries. Chief of the delegation of
the authority to conduct a special Board of Directors
and signed
an agreement
contract 5.
Direct sales performed by issuing a Purchase Permit SIP by the General
Manager and other officials appointed by the Head of Unit.
6. Sales by auction aimed at a general
audience held in public by way of an open offer.
7. Volume sales of forest products through the
auction in each area General Manager assigned by the Head Unit.
8. Sales directly implemented by the Board of
Directors, and Unit Chief Administrator Head KPH by issuing:
Sales Allocation Determination Letter SPAP by the Board of Directors
Sales Order SPP by the Head of Unit Purchase
Permit SIP
by Administrator
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF
http:www.novapdf.com