Lingkungan pengendalian yang positif merupakan landasan bagi seluruh standar pengendalian manajemen. Lingkungan pengendalian memberikan suatu bidang
pengetahuan dan struktur serta suasana yang mempengaruhi mutu pengendalian manajemen. Berikut beberapa sub komponen dari lingkungan pengendalian
manajemen:
2.2.1.1. Integritas dan Nilai Etika
Integritas dan nilai etika merupakan produk standar etika, perilaku organisasi dan bagaimana standar tersebut dikomunikasikan serta didorong untuk dilaksanakan.
Standar tersebut mencakup tindakan-tindakan manajemen untuk menghindarkan diri atau mengurangi dorongan atau godaan yang mungkin mendorong seseorang untuk
bertindak tidak jujur, melanggar hukum, atau tindakan lain yang tidak etis. Contoh: pencanangan komitmen untuk bertindak jujur, disiplin dan obyektif dalam
pelaksanaan tugas seperti yang diwajibkan kepada pejabat pembuat komitmen, panitia pengadaan dan para penyedia barang dan jasa dalam Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 adalah contoh diterapkannya sub komponen integritas dan nilai etika. Untuk mengefektifkan sub komponen integritas dan nilai etika, maka
pihak manajemen harus memusatkan perhatian pada aspek berikut: Aturan perilaku dan nilai etika serta menunjukkan praktiknya dan konflik kepentingan yang dapat
diterima.
1 Standar etika dan perilaku telah ditetapkan oleh pimpinan dan
dikomunikasikan ke seluruh unit organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2 Hubungan yang terkait dengan publik, seperti DPR, karyawan, rekanan,
auditor dan lainnya wajib dikelola dengan etika tinggi dan telah dikomunikasikan melalui jalur organisasi dealing with counterparts.
3 Tindakan disiplin diambil dalam merepon adanya deviasi dari kebijakan dan
prosedur atau pelanggaran kode etik performance target. 4
Manajemen menunjukkan tindakan atas intervensi atau pengabaian pengendalian manajemen. Hal ini tentunya mencakup penyediaan metode
pelaporan pelanggaran etika. 5
Manajemen menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan etika; memiliki komitmen atas kejujuran dan sportivitas; pengakuan dan kesadaran atas
hukum dan kebijakan.
2.2.1.2. Komitmen terhadap Kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk penyelesaian tugas yang merumuskan tugas-tugas individu. Komitmen atas
kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas tingkat kompetensi untuk tugas-tugas tertentu dan bagaimana tingkat-tingkat kompetensi ini diterjemahkan ke
dalam pengetahuan dan keahlian yang dipersyaratkan. Uraian tugas disertai program pelatihan bagi mereka yang akan melaksanakan tugas adalah contoh sederhana
komitmen terhadap kompetensi. Titik perhatian atas sub komponen komitmen terhadap kompetensi meliputi:
1 Pimpinan telah mengidentifikasi dan mendefinisikan tugas dalam suatu
pekerjaan dan berbagai posisinya task definition.
Universitas Sumatera Utara
2 Pimpinan telah melaksanakan analisis kebutuhan atas pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan untuk pekerjaan tertentu. 3
Pimpinan telah melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta konseling dalam membantu karyawan memelihara dan meningkatkan kompetensinya di
dalam pelaksanaan tugas.
2.2.1.3. Filosofi Manajemen dan Gaya Kepemimpinan