Jumlah sampel pada divisi marketing dan keuangan adalah sebagai berikut:
No Divisi
Total
1 Marketing
20 orang 2
Keuangan 20 orang
Jumlah 40 orang
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1.
Pengamatan Observation, yaitu pengamatan atas rutinitas pekerjaan para pegawai PT Astra Graphia, Tbk pada saat jam kerja dan di lokasi tempat
para pegawai melaksanakan tugasnya. 2. Daftar pertanyaan Questionnaire, yang diberikan kepada pegawai PT
Astra Graphia, Tbk yang dijadikan sampel. 3.
Studi dokumentasi, mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang relevan untuk mendukung data penelitian yang diperoleh dari PT.
Astra Graphia, Tbk.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah : 1.
Data primer diperoleh dari pengamatan Observation, daftar pertanyaan Questionnaire, dan wawancara Interview.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi dokumentasi.
3.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian terdiri dari satu variabel dependen yaitu Persediaan Mesin Fotokopi Y dan variabel independen yaitu: Lingkungan Pengendalian X
1
, Penilaian Resiko Manajemen X
2
, Sistem Informasi dan Komunikasi X
3
, Aktivitas Pengendalian X
4
, dan Monitoring X
5
. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono 1999 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
SB = Sangat Baik
Bk =
Baik KB =
Kurang Baik TB =
Tidak Baik STB =
Sangat Tidak Baik
Universitas Sumatera Utara
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dependen dan independen di atas adalah sebagai berikut :
1. Variabel Lingkungan Pengendalian X
1
adalah suatu lingkungan yang diciptakan dalam suatu organisasi, yang menetapkan perilaku positif dan
lingkungan positif sehingga memberikan suatu bidang pengetahuan dan struktur serta suasana yang mempengaruhi mutu pengendalian manajemen.
2. Variabel Penilaian Resiko Manajemen X
2
ialah suatu konsep yang digunakan untuk mengekspresikan ketidakpastian tentang kejadian danatau dampaknya
yang dapat memiliki efek atas pencapaian tujuan organisasi. 3.
Variabel Sistem Informasi dan Komunikasi X
3
ialah komponen sistem pengendalian manajemen yang menghubungkan keempat komponen lainnya
sehingga kelima komponen memiliki hubungan yang integral. 4.
Variabel Aktivitas Pengendalian X
4
ialah kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme yang memberikan arah bagi manajemen seperti: proses ketaatan pada
ketentuan tentang perencanaan dan pelaksanaan anggaran. Aktivitas pengendalian ini membantu untuk meyakini bahwa tindakan-tindakan perlu
diambil dalam rangka mengantisipasi risiko. 5.
Variabel Monitoring X
5
ialah monitoring terhadap sistem pengendalian manajemen untuk meyakinkan bahwa pengendalian telah berjalan sebagaimana
yang diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. 6.
Variabel Persediaan Y ialah merupakan aktiva lancar yang termasuk elemen utama yang sangat aktif perputarannya dalam suatu kegiatan perusahaan.
Disamping itu persediaan juga merupakan salah satu pos modal kerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL DEFINISI
INDIKATOR PENGUKURAN
Lingkungan Pengendalian X
1
Suatu lingkungan yang diciptakan dalam suatu
organisasi, yang menetapkan perilaku
positif dan lingkungan positif sehingga
memberikan suatu bidang pengetahuan dan struktur
serta suasana yang mempengaruhi mutu
pengendalian manajemen. 1.
Integritas dan Nilai Etika 2.
Komitmen atas kompetensi untuk tugas-tugas tertentu
3. Filosofi Manajemen dan
Gaya Kepemimpinan 4.
Struktur Organisasi 5.
Penetapan dari Otoritas dan Pertanggungjawaban
6. Kebijakan dan Prosedur
Sumber Daya Manusia Skala Likert
Penilaian Resiko Manajemen X
2
Suatu konsep yang digunakan untuk
mengekspresikan ketidakpastian tentang
kejadian danatau dampaknya yang dapat
memiliki efek atas pencapaian tujuan
organisasi. 1.
Perumusan tujuan organisasi secara keseluruhan yang
efektif agar dapat meminimalkan resiko.
2. Perumusan tujuan organisasi
pada tingkat kegiatan keseluruhan yang efektif
agar dapat meminimalkan resiko
3. Identifikasi Resiko
4. Mengelola Resiko yang
ditemukan Skala Likert
Informasi dan Komunikasi X
3
Komponen sistem pengendalian manajemen
yang menghubungkan keempat komponen
lainnya sehingga kelima komponen memiliki
hubungan yang integral. 1.
Ketepatan informasi yang diperoleh
2. Kemudahan mendapatkan
Informasi 3.
Komunikasi yang efektif 4.
Komunikasi antara sesama rekan karyawan
5. Komunikasi antar bawahan
dan atasan Skala Likert
Aktivitas Pengendalian X
4
Kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme
yang memberikan arah bagi manajemen seperti:
proses ketaatan pada 1.
Pemisahan tugas yang memadai dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan baik disengaja
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
ketentuan tentang perencanaan dan
pelaksanaan anggaran. Aktivitas pengendalian ini
membantu untuk meyakini bahwa tindakan-tindakan
perlu diambil dalam rangka mengantisipasi
risiko. maupun tidak disengaja
2. Otorisasi yang semestinya
atas transaksi dan aktivitas 3.
Dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang
memadai untuk menyampaikan informasi
4. Pengendalian fisik atas
aktiva 5.
Pengecekan yang independen atas kinerja
Monitoring X
5
Monitoring terhadap sistem pengendalian
manajemen untuk meyakinkan bahwa
pengendalian telah berjalan sebagaimana yang
diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan.
1. Monitoring kegiatan yang
sedang berjalan pada kegiatan rutin dan berulang
2. Evaluasi yang terpisah
separate evaluations untuk menilai secara periodik atas
kinerja organisasi
3. Tindak lanjut atas temuan
audit Skala Likert
Persediaan Mesin Y aktiva yang akan dijual
dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva
yang dimasukkan secara langsung atau tidak
langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan
kemudian dijual. Disamping itu persediaan
juga merupakan salah satu pos modal kerja yang
cukup penting karena kebanyakan modal
perusahaan adalah dari persediaan. kekurangan
atau kelebihan persediaan merupakan gejala yang
kurang baik. 1.
Sistem pencatat persediaan barang dagangan
2. Melakukan perhitungan
fisik persediaan barang dagangan secara periodik
dan mencocokkannya dengan persediaan menurut
kartu persediaan
3. Prosedur yang efisien yang
tercermin dalam arus dokumen sejak barang
diminta dan diterima sampai dengan pencatatan
persediaan
4. Tempat penyimpanan
persediaan Skala Likert
Sumber: Adopsi dari beberapa penelitian dan artikel
VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN
Universitas Sumatera Utara
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen