Pengujian Hipotesis Secara Serempak Pengujian Hipotesis Parsial

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau α = 5.

3.8.1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak

H : β 1 , β 2 ,β 3 ,β 4 ,β 5 = 0; Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko manajemen, Sistem komunikasi dan informasi, Aktivitas pengendalian, dan Monitoring tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap Persediaan mesin fotokopi pada PT Astragraphia Tbk di Jakarta. H 1 : Minimal satu β i ≠ 0; Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko manajemen, Sistem komunikasi dan informasi, Aktivitas pengendalian, dan Monitoring berpengaruh secara bersama-sama terhadap Persediaan mesin fotokopi pada PT Astragraphia Tbk di Jakarta. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil F hitung ≤ F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak. Hasil pengujian signifikan dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikan yang diperoleh, yaitu apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima, tetapi apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Rumus yang digunakan untuk uji statistik F test adalah: 2 2 sugiyono, 2004 1 1 hitung R k F R n k = − − −

3.8.2. Pengujian Hipotesis Parsial

H : β i = 0; Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko manajemen, Sistem komunikasi dan informasi, Aktivitas pengendalian, dan Monitoring tidak Universitas Sumatera Utara berpengaruh secara parsial terhadap Persediaan mesin fotokopi pada PT Astragraphia Tbk di Jakarta. H 1 : β i ≠ 0; Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko manajemen, Sistem komunikasi dan informasi, Aktivitas pengendalian, dan Monitoring berpengaruh secara parsial terhadap Persediaan mesin fotokopi pada PT Astragraphia Tbk di Jakarta. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, sebaliknya H diterima dan H 1 ditolak apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel . Hasil pengujian signifikan dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikan yang diperoleh, yaitu apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima, tetapi apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Rumus yang digunakan untuk uji statistik t hitung : , 1, 2,..., i i hitung b b t i p S = = dimana: b = koefisien regresi S b = kesalahan baku koefisien

3.9. Pengujian Asumsi Klasik