Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

c. Repricing Pegaturan Harga Fungsi ini sama pengertiannya dengan Fungsi Regulerent Mengatur yang lebih sering digunakan dalam literatur perpajakan. Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau mencapai tujuan tertentu di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. d. Representation Legalitas Pemerintahan Slogan revolusioner di Inggris y ang menyatakan “no taxation without representation”, mengimplikasikan bahwa pemerintah membebani pajak atas Warga Negara, dan Warga Negara meminta akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari kesepakatan pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak oleh penguasa tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat melalui perwakilan di parlemen.

4. Penggolongan Pajak

Menurut Purwono 2010:10-11 terdapat tiga penggolongan pajak, yaitu: a. Berdasarkan Wewenang Pemungutan 1 Pajak Negara Pusat adalah pajak yang wewenang pemunggutannya dimiliki oleh pemerintah pusat. 2 Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya dimiliki oleh pemerintah daerah. b. Berdasarkan Administrasi dan Pembebanan 1 Pajak Langsung, yang dapat dibagi menurut pengertian secara: a Administrasi : berkohir surat ketetapan pajak dan dikenakan secara berkala berulang pada waktu tertentu misalnya setiap tahun. b Ekonomis : beban pajak harus ditanggung sendiri dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan. 2 Pajak Tidak Langsung, yang dapat dibagi menurut pengertian secara: a Administrasi : tanpa berdasar kohir surat ketetapan pajak dan dikenakan hanya bila terjadi hal atau peristiwa yang dikenakan pajak. b Ekonomis : beban pajak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. c. Berdasarkan Sasaran 1 Pajak Subjektif, yaitu pajak yang memperhatikan pertama-tama keadaan diri Wajib Pajak, seperti Pajak Penghasilan. 2 Pajak Objektif, yaitu pajak yang memperhatikan pertama-tama pada objek benda, peristiwa, perbuatan, atau keadaan yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak, seperti

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 13 43

Pengaruh Self Assessment System dan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang)

7 67 68

Pengaruh Tingkat Moral Pajak dan Pelaksanaan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon)

5 28 71

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPA

2 7 15

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Pelaksanaan Self Assessment System (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 33

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assesment System Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega).

0 0 48

Analisis perbedaan persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap self assessment system berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan : studi kasus pada wajib pajak orang pribadi yang bekerja di Biro Organisasi Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyak

0 1 89

Self assessment system wajib pajak orang pribadi melalui e-spt di kantor pelayanan pajak pratama Surakarta COVER

0 0 15

ANALISIS PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

0 2 94