42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tugas dan Fungsi
Sebagaimana diatur dengan peraturan Menteri Keuangan RI No. 132PMK.012006, KPP sebagai unsur pelaksanaan Direktorat Jenderal Pajak
di bidang pelayanan pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah, KPP Pratama Sintang mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan, dan Pajak tidak Langsung lainnya dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur
Jenderal Pajak.
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan tersebut diatas, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama melaksanakan fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,
pembinaan potensi perpajakan dan ekstensifikasi Wajib Pajak. 2.
Pendataan obyek dan subyek pajak dan penilaian obyek PBB. 3.
Penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Pemberitahuan Masa serta berkas Wajib Pajak.
4. Penelitian, pemeriksaan, penetapan sanksi perpajakan, penatausahaan
piutang pajak, penerimaan, penagihan, serta restitusi dan kompensasi. 5.
Penyelesaian keberatan, uraian banding pengurangan dan verifikasi atas permohonan keberatan, uraian banding dan pengurangan PBB.
6. Pengurusan tata usaha, rumah tangga, kepegawaian dan keuangan.
B. Mandat yang diberikan kepada KPP Pratama Sintang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sintang mempunyai wilayah kerja Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Kapuas Hulu dan
diberi tugas mengamankan dan menghimpun penerimaan Negara dari sektor pajak dan membuat laporan pertanggungjawaban kinerjanya kepada kantor
wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Barat.
C. Peranan Strategis KPP Pratama Sintang
Dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan ada beberapa
peran yang sangat strategis yaitu :
1. Menyusun rencana kerja tahunan secara berkelanjutan.
2. Mengamankan dan meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak
sesuai peraturan perundangan yang berlaku sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri, guna membiayai
pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah. 3.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia SDM. 4.
Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kinerja.