memberikan materi mengenai perpajakan. Namun Direktorat Jenderal Pajak DJP memberikan beberapa kegiatan yang mendukung untuk
meningkatkan pemahaman Wajib Pajak mengenai perpajakan seperti High School Tax Road Show, High School Tax Competition, Tax Goes to
Campus.
2. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
berdasarkan jenis pekerjaan
Dari hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa dari 90 responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 17 responden, jawaban
setuju sebanyak 48 responden , jawaban netral 21 responden dan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden dari jumlah harapan 22 responden.
Frekuensi jawaban terendah adalah 5 dan frekuensi tertinggi adalah 48 dengan selisih tertinggi adalah 25,5 dan selisih terendah adalah -17,5. Nilai
Chi-Square X
2
hitung sebesar 44,489 dan X
2
tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 3 adalah sebesar 7,82, maka X
2
hitung lebih besar dibandingkan dengan X
2
tabel 44,489 7,82. Dengan demikian H ditolak yang berarti
ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
Pajak Penghasilan berdasarkan jenis pekerjaan. Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki respon lebih positif mengenai
perpajakan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja pada pemberi kerja. Hal ini dikarenakan adanya sistem yang mengarahkan bahwa Wajib
Pajak Orang Pribadi yang bekerja pada pemberi kerja harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Wajib Pajak Orang Pribadi yang
bekerja sebagai wiraswasta atau memiliki kegiatan usaha cenderung tertutup dan tidak mendaftarkan dirinya sebagai Wajib Pajak dan bahkan
menghindar dari kewajiban ber-NPWP. Hal ini dikarenakan adanya
prasangka buruk atau negatif terhadap aparat perpajakan.
64
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari analisis data diperoleh Chi-Square X
2
hitung sebesar 45,556 dan X
2
tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 3 adalah sebesar 7,82, maka X
2
hitung lebih besar dibandingkan dengan X
2
tabel 45,556 7,82. Dengan demikian H
ditolak yang berarti ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
Pajak Penghasilan berdasarkan tingkat pendidikan. 2.
Dari analisis data diperoleh nilai Chi-Square X
2
hitung sebesar 44,489 dan X
2
tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 3 adalah sebesar 7,82, maka X
2
hitung lebih besar dibandingkan dengan X
2
tabel 44,489 7,82. Dengan demikian H ditolak yang berarti ada
perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
Pajak Penghasilan berdasarkan jenis pekerjaan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini menggabungkan tingkat pendidikan yang ditempuh Wajib Pajak
Orang Pribadi yaitu DiplomaS1S2S3 C.
Saran
Untuk peneliti selanjutnya, pilihan tingkat pendidikan yang ditempuh Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu DilpomaS1S2S3 sebaiknya dipisahkan.
Pemisahan ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dapat menunjukkan hasil penelitian yang lebih akurat.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi Ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2010. Peprpajakan Indonesia, Konsep, Aplikasi dan Peneuntun Praktif
. Edisi Ke-3. Yogyakarta: Andi Offset Ningrum, Prana Djati. 2012. Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi
Terhadap Self Assessment System Pajak Penghasilan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dan Jenis Pekerjaan Wajib Pajak.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Djuanda, Gustian dan Lubis, Irwansyah. 2004. Pelaporan Pajak Penghasilan. Edisi Revisi. Jakarta: PT Gramedia
Efriandi, Rory. 2011. Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Self Assessment System
. Yogyakarta: Univesrsitas Sanata Dharma http:www.pajak.go.idcontentmembangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-
wajib-pajak Di akses tanggal 17 Juni 2014 http:www.melawikab.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=1
25:kpp-pratama-sintang-dan-pemkab-melawi-gelar-pekan-panutan-pajak- 2012 Di akses tanggal 17 Juni 2014
http:www.pajak.go.idblog-entrykp2kpnangapinohgambaran-umum-kantor- pelayanan-penyuluhan-dan-konsultasi-perpajakan-kp2kp Di akses tanggal
17 Juni 2014
Jogiyanto. 2005. Metodologi Pennelitian Bisnis: Salah Kaprah dan PengalamaniPengalaman
. Yogyakarta: BPFE Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Amdi Offset