Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

bahwa hasil penelitian terhadap sampel dapat diberlakukan terhadap populasi. Meskipun terdapat sumbangan sebesar 5, namun sumbangan ini cenderung lemah. Setelah dilakukan kajian ulang, untuk menuju sikap yang membangun self-compassion perlu melakukan kegiatan secara khusus misalnya dengan melakukan refleksi dan meditasi ditaman yang asri. Ketika berada di alam seseorang akan lebih tenang dalam memahami pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Kondisi tersebut berdampak pada kemampuan reflektif individu Mayer, Frantz, Bruelman Dolliver 2009. Kemampuan reflektif inilah yang memiliki andil untuk meningkatkan self-compassion Germer Neff 2013. Hasil penghitungan pada masing-masing komponen pada skala NRS menunjukkan keterhubungan manusia pada alam tinggi pada setiap komponen. Pada komponen NRS diperoleh hasil mean teoritik NR-self = 24, NR-perspective = 18, NR-experience = 18, dengan nilai mean empirik menunjukkan dalam urutan yang sama yakni 28, 58, 23,00, 19,66. Rentang terjauh dimiliki oleh NR-perspective hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma memiliki kesadaran pandangan bahwa perilakunya dapat mempengaruhi pada semua mahkluk hidup di sekitarnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Aspek kognitif Nature Relatedness – perspective adalah bentuk kesadaran pandangan manusia kearah luar dirinya bahwa hubungannya dengan alam termanifestasi dalam perilakunya yang berpengaruh pada semua mahkluk hidup di alam Nisbet, Zelenski, dan Murphy 2009. Bentuk kesadaran pandangan inilah yang berpengaruh cukup besar pada kecenderungan tingginya keterhubungan manusia pada alam yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada komponen SCS menunjukkan nilai mean teoritik Self- kindness vs self-judgement = 18, Common humanity vs Isolation = 18, Mindfullness vs Over-identification =18. Nilai mean empirik dengan urutan yang sama 20,08, 20,44, 20,17. Hal ini menunjukkan bahwa rentang terjauh antar nilai mean terdapat pada komponen common humanity vs Isolation temuan ini menunjukkan bahwa mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma memiliki kesadaran bahwa kesalahan, penderitaan, perjuangan dan sulitnya kehidupan dialami oleh setiap manusia di dunia, sehingga ketika berada pada keadaan yang sulit subjek tetap memiliki keterhubungan sosial dengan orang lain. Sikap inilah yang berpengaruh pada kecenderungan tingginya self-compassion pada mahasiswa. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa keterhubungan manusia pada alam memiliki peran dalam proses manusia memahami dan bersikap pada dirinya yang tercermin dalam self-compassion. Kamitsis dan Francis 2013 menemukan bahwa semakin besar ikatan seseorang dengan alam semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala spiritualitas. Penemuan ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan alam merupakan komponen yang penting dalam orientasi spiritual seseorang Kamitsis Francis, 2013. Jadi, penilaian manusia pada alam dapat dimasukkan pula sebagai perasaan tanpa batas juga sebagai perasaan sebagai satu komunitas dan keterhubungan pada ruang atau benda di alam sama seperti keterhubungan manusia dengan manusia yang lain Daniel, 2007. Adanya rasa keterhubungan dengan alam memberikan beberapa dampak yang signifikan dalam menjalani fungsi psikologis manusia terkait dengan manajemen stres, perasaan tenang, damai, bahkan hingga mempengaruhi diri sebagai pribadi. Mayer, Frantz, Bruelman Dolliver 2009 menunjukkan bahwa individu yang memiliki rasa kesatuan dan keterhubungan dengan alam memiliki kesehatan mental yang lebih baik, cenderung tidak stress, tidak agresif, dan tidak cemas. misalnya mahasiswa yang memiliki rasa keterhubungan manusia pada alam akan lebih tenang ketika akan menghadapi ujian, mahasiswa akan cenderung mampu mengolah stresnya. Dalam penelitian lain, Mayer Frants 2004 menemukan bahwa semakin kuat rasa keterhubungan manusia dengan alam, maka semakin urung manusia melukai alam merusak karena dengan melukai alam dia melukai dirinya sendiri. Boleh dikata melukai diri sendiri perasaan maupun fisik sama halnya melukai alam karena manusia juga bagian yang terintegrasi dengan alam. Maka seorang individu akan cenderung memperlakukan diri dengan baik dan penuh kasih sayang terhadap diri sendiri. Sikap yang demikian sejalan dengan salah satu komponen yang membentuk self-compassion yaitu self-kindness kebaikan pada diri. Self- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kindness merupakan sikap memperlakukan diri dengan kasih sayang tanpa menghakimi, mencerca diri dan menyakiti diri sendiri Neff 2003a; 2003b. Dalam prosesnya sikap yang demikian berlaku juga pada orang lain mengingat bahwa orang lain juga manusia yang merupakan bagian terintegrasi dengan alam. Bentuk kesadaran ini akan membawa individu pada sudut pandang yang lebih luas dan positif terhadap orang lain Mayer Frants, 2004. Individu akan menyadari bahwa penderitaan, kesalahan, pengamalan yang tidak menyenangkan, penderitaan merupakan bagian dari kehidupan manusia secara umum sehingga, perasaan terisolasi urung muncul. Seorang individu akan cenderung melihat bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami penderitaan dalam hidup, orang lain pun mengalami keadaan yang kurang lebih sama sehingga seseorang tidak merasa sendiri. Sikap demikian disebut oleh Neff 2003a,. 2003b sebagai common humanity rasa kemanusiaan. Neff 2003a., 2003b menjelaskan common humanity dipahami sebagai bentuk kesadaran bahwa pengalaman diri negatif maupun positif merupakan bagian kecil dari pengalaman seluruh umat manusia sehingga individu tidak merasa terisolasi dan tidak menghakimi orang lain karena orang juga mengalami hal yang sama. Individu yang memiliki keterhubungan yang intim dengan alam juga memiliki pendirian akan tujuan hidup dan penerimaan diri Nisbet, Zelenski, Murphy, 2011. Ketika berada di alam seseorang akan lebih tenang dalam memahami pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Kondisi tersebut berdampak pada kemampuan reflektif individu Mayer, Frantz, Bruelman Dolliver 2009. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Martyn dan Brymer 2014 menunjukkan bahwa alam memberikan perasaan diperbaharui dan dipenuhi. Perasaan ini tidak lepas dari proses menyadari diri sebagai manusia. Penyadaran diri ini berimplikasi pada rendahnya tingkat kecemasan individu. Dalam penelitian yang sama, mereka yang memiliki mendapatkan nilai tinggi dalam skala keterhubungan manusia pada alam menceritakan bahwa alam membuat mereka menyadari keutuhan dirinya, karena alam menerima manusia sebagai adanya. Adanya kesadaran akan penerimaan diri, keutuhan diri, dampak pada kemampuan reflektif dan ketenangan dalam memahami pengalaman hidup yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang menjadi lebih terbuka bahwa diri mengalami penderitaan tanpa adanya penyangkalan atau penolakan. Kesadaran akan penderitaan dalam hidup membawa individu termaksud tetap mengalami tanpa hanyut di dalamnya Leary, Tate, Adams, Allen, Hancock, 2007. Keadaan ini akan menciptakan resiliensi emosi dan membawa diri pada kesejahteraan diri yang terus dikembangkan. Sikap ini merupakan komponen lain dalam self-compassion Neff 2003a.,2003b. Dalam literaturnya Neff menjelaskan mindfulness, merupakan bentuk kesadaran dan keterbukaan bahwa diri mengalami penderitaan tanpa adanya penyangkalan ataupun penolakan Neff 2003a.,2003b. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berkembangnya self-compassion pada mahasiswa psikologi diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk menjadi professional helper . Menjadi professional helper berarti mampu menjalin relasi yang baik dengan klien dengan cara bersikap professional, penuh empati, berusaha memahami klien secara pribadi, menghargai dan mengutamakan kesejahteraan klien serta memiliki kemauan untuk menolong klien Buku Pedoman Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma, 2009. Menurut penelitian ini ada korelasi keterhubungan manusia pada alam dengan self-compassion namun cenderung lemah. Dengan demikian keterhubungan manusia pada alam memberikan bantuan kecil bagi mahasiswa untuk mengembangkan self-compassion. Misalnya menjadikan ruang-ruang terbuka seperti taman, kebun, pantai, atau daerah pegunungan untuk melakukan kegiatan refleksi atau meditasi. Hasil analisis deskriptif pada SCS dan NRS berdasarkan usia menunjukkan bahwa perbedaan usia menunjukkan nilai mean empirik yang hampir sama, sehingga perbedaan cenderung tidak signifikan hal ini dimungkinkan karena responden dalam masa perkembangan yang sama yaitu dewasa awal. Akan tetapi bukti ini perlu ditelaah lebih lanjut karena jumlah responden dalam setiap usia berbeda dengan perbedaan yang timpang, seperti responden yang berumur 17 tahun hanya satu. Analisis berdasarkan jenis kelamin pada self-compassion menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,273 lebih tinggi dari 0,05 antara jenis kelamin laki-laki N=47, mean=61,85 dan perempuan N=103 mean=60,17 dengan nilai mean yang lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki menunjukan bahwa self-compasion pada jenis kelamin laki-laki cenderung lebih tinggi. Keadaan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa perempuan lebih rendah self-compassion daripada laki-laki Neff, 2003 a. Dalam penelitian ini asal suku menjadi hal yang diperhatikan untuk diukur perbedaanya secara sederhana. Penelitian ini menunjukkan bahwa self-compassion maupun keterhubungan manusia pada alam berdasarkan asal suku cenderung tinggi. Kondisi ini didasarkan pada nilai mean empirik yang lebih besar daripada mean teoritis. Selain itu diperkuat oleh mean difference yang bernilai positif. Perbedaan rentang antar asal suku menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat self-compassion maupun keterhubungan manusia pada alam pada masing-masing suku. Penelitian lintas budaya Thailand, Amerika, Taiwan mengenai self-compassion menunjukkan bahwa ada perbedaan self-compassion dalam budaya yang berbeda. Budaya dalam konteks ini dipahami sebagai budaya dalam arti luas, termasuk didalamnya agama dan sistem sosial Neff, Pisitsungkagam, Hsieh. 2008. Selain itu dalam keterhubungan manusia pada alam, budaya juga menjadi faktor yang menentukan tingkat keterhubungan manusia pada alam. Mereka yang berasal dari budaya kolektif sebagian besar wilayah Asia akan cenderung tinggi dalam skor keterhubungan manusia pada alam Mayer Frantz, 2009; Nisbet. Zelenski, Murphy 2009. Rentang terjauh pada self-compassion dimiliki oleh mereka yang berasal dari suku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tionghua 10,44 dan rentang terjauh pada keterhubungan manusia pada lama terdapat pada mereka yang asal sukunya campuran yaitu 15,18 Bali- Jawa, Jawa Tionghua, Manado-Dayak. Selain itu nilai mean difference yang positif menunjukkan bahwa responden yang berasal dari berbagai latar budaya yang berbeda di Indonesia cenderung tinggi dalam self- compassion maupun keterhubungan manusia pada alam. Adanya perbedaan pada asal suku disebabkan adanya perbedaan nilai budaya yang merupakan cita-cita dan tujuan yang dilihat sebagai tuntunan prinsip hidup seseorang Schultz 2002. Walaupun begitu hal ini perlu dikaji lebih jauh, dengan penelitian yang lebih mendetail. Karena kelemahan dalam analisis ini asal budaya memiliki jumlah yang berbeda dan timpang. Selain itu faktor budaya yang dianalisis hanya suku sedangkan banyak sekali faktor dari budaya. Analisis deskriptif berdasarkan tempat tinggal asal dan tempat tinggal sekarang dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat keterhubungan manusia pada alam. Berdasarkan dasar teori bahwa mereka yang sering kontak langsung dengan alam memiliki skor yang tinggi pada pengukuran mengenai keterhubungan manusia pada alam Mayer Frantz, 2009; Nisbet. Zelenski, Murphy 2009. Mereka yang berasal dari pedesaan atau sekarang tinggal di daerah pedesaan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk kontak langsung dengan alam karena di daerah pedesaan pepohonan dan hewan yang tumbuh tanpa atau dengan bantuan manusia masih cukup banyak, sedangkan mereka yang berasal dari perkotaan memiliki kesempatan yang lebih kecil karena daerah perkotaan lebih banyak terdapat bangunan, mobil, mesin-mesin yang tidak alami. Hasil analisa deskriptif terkait tempat tinggal sekarang dan tempat tinggal asal menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang asalnya dan sekarang tinggal di daerah pedesaan dengan mereka yang asalnya dan sekarang tinggal di daerah perkotaan. Akan tetapi analisa ini tidak dapat dilakukan dari setiap responden karena beberapa responden tidak mengisi tempat tinggal asal dan sekarang atau hanya mengisi salah satu ini merupakan salah satu dari kelemahan penelitian ini. Banyak literatur menjelaskan bahwa alam memiliki pengaruh pada manusia bahkan hingga pada sisi kepribadian dan sikapnya. Oleh karena itu kembali menjalin relasi dengan alamnya akan membawa banyak dampak positif pada manusia termasuk kesehatan mental manusia. Selain itu dengan kembali terjalinnya hubungan manusia dengan alam akan membawa manusia pada kesadaran bahwa alam bukanlah lahan eksploitasi dengan adanya kesadaran ini seseorang akan bersikap pro-lingkungan seperti melakukan penanaman di hutan yang telah rusak, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang daur dan masih banyak lagi sikap-sikap pro-lingkungan. Penelitian ini menunjukkan ada sumbangan keterhubungan pada alam terhadap self-compassion seseorang. Kecenderungan tingginya self-compassion pada mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa urung untuk mencerca diri, menghakimi dirinya, merasa terisolasi dan cenderung untuk bersikap sayang pada diri dan memiliki cukup kesadaran bahwa diri sebagai manusia mengalami penderitaan, memiliki kelemahan dan melakukan kesalahan. Berkembangnya rasa keterhubungan pada alam dan self-compassion akan membawa manusia pada kesehatan mental dan kesadaran yang lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil analisis membuktikan bahwa keterhubungan manusia pada alam memiliki hubungan dengan self-compassion. Bukti ditunjukkan dengan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,003 pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti hasil penelitian terhadap sampel dapat diberlakukan terhadap populasi. Selain itu koefisien korelasi sebesar r= 0,225 yang berarti koefisien determinasinya r 2 sebesar 5. Lima persen 5 merupakan sumbangan keterhubungan manusia pada alam terhadap self-compassion. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel lemah. Nilai koefisien korelasi yang positif + menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel bersifat searah. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang lemah namun searah antara keterhubungan manusia pada alam dengan self-compassion.

B. SARAN

1. Bagi penelitian berikutnya

Menarik untuk mengkaji korelasi keterhubungan manusia pada alam dengan self-compassion dengan subjek yang berbeda dan bervariasi sehingga literatur mengenai korelasi keterhubungan manusia pada alam dengan self-compassion semakin banyak dan beragam. Selain itu penelitian eksperimen mengenai bagaimana keterhubungan manusia pada alam dapat mempengaruhi self-compassion menarik untuk dilakukan sehingga proses aplikasi pada kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan jelas.

2. Bagi mahasiswa

Penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan keterhubungan manusia pada alam dan self-compassion pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma tinggi. Baik apabila hal ini terus dikembangkan dengan banyak melakukan meditasi, refleksi, dan diskusi. Selain itu memperbanyak interaksi dengan alam layak untuk dilakukan karena penelitian ini membuktikan bahwa keterhubungan manusia pada alam memiliki sumbangan terhadap self-compassion.

3. Bagi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterhubungan manusia pada alam memiliki sumbangan terhadap self-compassion dapat dijadikan salah satu acuan bagi fakultas untuk mendorong mahasiswa berinteraksi dengan alam karena dengan tingginya keterhubungan manusia pada alam maka self-compassion juga semakin tinggi. Kegiatan semacam ini baik dilakukan untuk mengembangkan kesehatan mental mahasiswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI